020 : Flames Pt. 2

Mulai dari awal
                                    

Ada suatu kilatan yang  asing di mata Taehyung, sementara jemari Dewa itu turun perlahan menyusuri wajah Jungkook. Menyentuh matanya, menyentuh hidungnya dan bibirnya; merabanya perlahan.

Sejujurnya Taehyung mengenali Jungkook dengan baik, ia ingat jelas sejak pertemuan mereka kembali di lift; pemuda kecil yang ia jumpai di Museum Metropolitan New York dengan sinar matahari melimpahinya—sebuah pertanda jelas bahwa sang dewa kehidupan begitu mencintainya, dan karena di pertemuan itu, Jungkook yang ketakutan meneriakkan dengan jelas bahwa ia bisa melihat pisau Taehyung dalam pikiran.

Benda terkutuk yang menjebaknya dalam keabadian.

Untuk tahun-tahun setelahnya ia mengawasi Jungkook dari kejauhan, mengikuti langkahnya dan menyadari bahwa pemuda itu terikat begitu kuat dengan Mesir. Itulah sebabnya Taehyung menuju Korea, tinggal di sisi Jungkook dan hanya dalam waktu singkat mendapat kepastian; bahwa pemuda itu memang sosok yang dikirimkan oleh Osiris untuk menjemput kematiannya.

Awalnya mudah saja, Taehyung hanya berfokus pada ambisinya, menyeret Jungkook kemanapun ia ingin dan terburu waktu. Berharap bahwa sebelum jagad raya membentuk satu garis lurus, ia akan bisa menemukan bagaimana caranya Jungkook akan membawa ajalnya. Hingga kemudian sesuatu mulai mengusiknya ...

Pemuda itu begitu murni, terlepas dari jiwanya yang belum pernah menyentuh reinkarnasi, Jungkook hanya begitu murni. Hatinya, gairahnya dan seluruh bagian dari dirinya. Taehyung menemukan dirinya menjadi lemah saat Jungkook menunjukkan kecintaaanya pada Mesir dan mengekspos dirinya tanpa halangan, membuat Dewa itu melunak dan jujur selayaknya air.

Dan Taehyung, jelas membencinya.

Ia memang berniat membunuh Jungkook sebelumnya, sebab ia merasa ketakutan akan bagaimana wujud fana itu bisa menyentuh masa lalunya dan membuatnya nyaris gemetar untuk pertama kalinya setelah ribuan tahun ia mati dalam keabadian.

Bagaimana Jungkook sanggup menatap mata dewa itu dengan jagad raya yang jauh melampaui waktu dan melihat sesuatu yang harusnya tidak ia lihat. Niat Taehyung bahkan sudah bulat, ia mengirim Anubis, membakar keseluruhan hotel dan menghancurkan Mesir dalam badai.

Hanya saja Jungkook, dan kemurniannya ... bisikan putus asa yang menyebut namanya, rasa sakit menuju kematian yang juga mencabik Taehyung dan ketakutan bahwa jika Jungkook pergi; maka segalanya juga akan pergi.

Maka sebab hal itu, Taehyung menyerah. Kembali ke hotel untuk menghancurkan Anubis sendiri dan menyelamatkan Jungkook dari kematian yang ia buat. Membawanya dengan aman ke rumah dan mengembalikan kehidupan pemuda itu ke waktu dimana mereka belum berjumpa. Menghapus seluruhnya, ingatan serta jejaknya.

Hingga Osiris memutuskan untuk melakukan balas dendam dan kembali ikut campur, dengan begitu lancang memaksa Jungkook melintasi palarel Taehyung. Mengirim pemuda fana itu ke masa lalu dan membiarkannya melihat bagian tersisa dari hati Taehyung.

Bagian kecil yang masih menambatkannya pada kefanaan, bagian kecil yang terus menjadi bagian dari ambisi Taehyung untuk menemui ajal.

Sebab jauh di dalam dirinya, benar, ia memang ingin terlahir kembali, menemui buah hati yang bahkan tidak bisa ia lihat tumbuh kembangnya dan menjadi ayah; hanya sekali lagi.

“Kita sama-sama berada di posisi yang sulit kan, Jungkook?” Taehyung memberi senyum dingin. “Akan lebih baik jika kita bisa membuat semuanya berakhir dengan cepat, toh aku yakin Osiris akan menyelamatkanmu dari segala rasa sakit yang ada. Dia menyukaimu.”

¬ Iteru : The Living God ❦ [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang