CHAPTER 48

4.2K 142 0
                                    

"Kak?!"kaget Kevin saat melihatku berjalan masuk.

"Kak Ilham?!"kaget Sheila juga.

Aku tak membalas sapaan mereka. Aku hanya melangkahkan kakiku untuk menghampiri mereka.

"Jangan bodoh.."kataku sambil menatap tajam ke arah Kevin.

~POV Kevin~

Aku bisa melihat luka dimata kak Ilham sekarang. Apa mungkin kak Ilham udah tau semuanya?

"Kak, loe dengar penjelasan gua dulu.."kataku mencoba untuk menenangkan kak Ilham.

"Loe yang dengerin gua.."katanya pelan.

Aku bisa melihat ada genangan air mata dimata kak Ilham. Aku telah melukai kakakku sendiri. Bagaimana ini?

"Jangan bodoh.. jangan pernah melakukan kesalahan yang sama.. jangan pernah Vin.."katanya.

Aku mulai bingung dengan arah pembicaraan kak Ilham. Apa maksudnya? Jika memang dia tau, pasti dia akan sangat hancur dan kecewa sama diriku. Tapi ini.. kenapa dia malah memintaku jangan bodoh?

"Loe jangan pernah sakiti Mila lagi.. jangan pernah loe lakuin apa yang sudah pernah lakuin dulu.. jangan loe sakiti Mila sama seperti 5 tahun yang lalu.."lanjut kak Ilham.

"Kak.."kataku pelan.

"Jangan pernah sebut gua kakak loe.. kalau loe masih nyakiti Mila.."kata kak Ilham dengan air mata yang mulai mengalir keluar dari matanya.

Aku tak bisa menatap mata kak Ilham sekarang ini. Aku terlalu takut menatapnya. Aku telah melukai kakakku sendiri. Aku telah menghancurkannya. Kekecewaan sangat terlihat kini. Maafkan aku kak..

"Gua memang mencintai Mila.. bahkan mungkin sangat mencintainya.. tapi gua tahu.. siapa pemilik hati Mila.. loe.. loe Vin.. loe adalah orang yang memiliki hati, cinta dan loe juga yang selalu memenuhi benaknya.. dan gua yakin.. loe juga memiliki rasa yang sama dengan Mila.. loe mencintainya kan?"tanya kak Ilham

Aku terdiam dan mengalihkan pandanganku dari kak Ilham. Sungguh, aku gak kuat menatapnya.

Kak Ilham memukul tangannya ke dinding dengan cukup keras.

"Kak.."panggilku kaget.

"Gua emang terluka.. bahkan sangat terluka.. tapi gua akan lebih terluka lagi kalau adik gua terluka.. dan juga gadis yang gua cintai terluka.. saat itu, gua akan terluka 2 kali lipat Vin.."ucap kak Ilham

"Ini kak.. ini yang buat gua terlalu takut untuk bilang sama loe tentang semuanya.. ini yang buat gua memutuskan untuk mundur.. gua gak bisa lihat loe terluka kek gini.."kataku agak keras

Kak Ilham duduk dikursi, samping tempat tidurku.

"Gua gak terluka sekarang.. gua hanya kecewa sama loe.. gua ini kakak loe.. saudara kandung loe.. kenapa loe gak pernah ceritain ini semua sama gua? Apa loe pikir gua akan tega ambil Mila dari loe kalau loe cerita sama gua dari dulu.."kata kak Ilham

Kak Ilham pun memelukku.

"Gua sayang sama loe.. kebahagiaan loe adalah kebahagiaan gua juga.. dan luka loe itu adalah luka gua.. maafin gua.. maafin gua karena gua selama ini udah buat loe terluka.."katanya

"Gak kak.. loe gak salah.. gua yang salah.. gua yang gak pernah ceritain ini semua sama loe.."balaasku

Perlahan kak Ilham melepas pelukannya.

"Gua akan mundur Vin.. asal dengan satu syarat.."pintanya

"Apa kak?"tanyaku

"Bahagiain Mila.. cintai dia.. jagain dia.. jangan sakiti dia lagi.. dan gua janji, gua gak akan ganggu hubungan kalian.."katanya

"Gua pasti bahagiain Mila kak.. pasti kak.."balasku

Kak Ilham hanya tersenyum pelan dan kemudian berjalan keluar dari kamar rawatku. Sheila juga keluar.

Aku menyandarkan kepalaku.

'Apa aku harus bahagia atas semua ini? Atau aku harus sedih karena akulah yang telah melukai kak Ilham, kakakku sendiri?'pikirku

~POV Mila~

*SKIP*

Malamnya,

Aku balik ke rumah sakit. Aku berencana menemani Kevin malam ini dirumah sakit.

Namun, langkahku terhenti ketika melewati taman rumah sakit. Terlihat Ilham sedang duduk sendirian dibangku taman. Dia seperti sedang ada masalah. Aku jadi penasaran dan langsung berjalan menghampirinya.

Aku duduk disampingnya. Namun, sepertinya ia tak sadar akan kehadiranku. Matanya terus menatap kebawah tanah. Tatapannya kosong.

Jujur, aku tak pernah melihat Ilham seperti ini sejak aku mengenalnya. Ilham yang kukenal selalu terlihat senyuman diwajahnya walau sesedih apapun hatinya, sebesar apapun masalahnya.

Kupegang pundaknya pelan.

"Kamu kenapa?"tanyaku pelan padanya.

Dia kaget dan menoleh kearahku.

TO BE CONTINUED..

=====================================

FOLLOW INSATAGRAMKU YA..

INSTAGRAM : @cerbung_kemil_natan

baca ulang PCK bisa langsung diakses disana.

THANK YOU..

Pengorbanan Cinta Kevin [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang