CHAPTER 20

3.8K 151 0
                                    

Aku dan kak Ilham juga Sheila berjalan masuk. Terlihat Mila dan Prilly yang sedang duduk disofa.

"Yuk makan.. papa sama mama pasti udah nungguin.."ajak kak Ilham.

"Ya.."balasku

Kami semua berjalan ke meja makan. Papa dan mama sudah menanti kami disana.

"Pa.. ma.."panggilku pelan

"Kevin.. kamu gak apa-apa, sayang?"tanya mama cemas

"Gak apa-apa kog tan.. Kevin cuma sedikit capek aja.."jawab Sheila

"Oh.. ya udah kalau kamu capek.. istirahat aja dikamar sayang.."usul mama

"Gak usah ma.. Kevin gak apa-apa kog.."jawabku dengan nada lemas.

Mataku terus menatap ke arah Mila. Rasanya aku sekarang sangat ingin berteriak. Kenapa? Kenapa semua harus begitu menyakitkan?

Kami pun makan malam.

Selama makan, aku tak bicara apapun. Hanya papa, mama dan kak Ilham yang mengobrol.

"Oh ya.. jadi Mila ini kuliah dimana sekarang?"tanya mama

"Di Universitas Atma Jaya, tan.."jawab Mila pelan

"Jurusan apa?"tanya mama lagi

"Hukum tan.."jawab Mila

"Oh ya.. berarti sama dong kek Kevin.. Kevin juga kuliah di London ambil jurusan hukum.. ya kan sayang?"tanya mama padaku

"Ya.."jawabku singkat

Sebenarnya aku sama Mila pernah bahas ini bersama. Kami pernah berjanji akan kuliah di kampus yang sama dan dengan jurusan yang sama, yaitu hukum. Walau aku akhirnya harus mengingkari salah satu janji kami, yaitu kuliah dikampus yang sama. Tapi setidaknya aku udah nepati salah satunya lagi, yaitu ambil jurusan hukum. Mila ternyata juga nepati itu. Dia ternyata juga ambil jurusan hukum.

"Udah semester berapa?"tanya mama lagi

"Semester akhir.."jawab Mila

"Oh.."kata mama

Ya. Kalau dihitung-hitung, memang seharusnya ini semester akhir untuk Mila. Aku aja udah selesai kuliah. Dan harusnya Mila juga

"Eh.. gua ada ide buat loe Vin.. mau gak?"tanya kak Ilham padaku

"Apa kak?"tanyaku

"Gimana kalau loe sambil nunggu wisuda loe.. loe sementara ngajar dulu dikampus Mila.. kan kebetulan tuh kampus Mila lagi butuh dosen pengganti untuk jurusan hukum.. iya kan Mil?"kata kak Ilham

"Ya.."jawab Mila singkat sambil menatapku sesaat.

Aku diam tak menjawab. Aku bingung harus jawab apa.

"Gimana Vin?"tanya kak Ilham

"Nanti gua pikirin lagi kak.."jawabku

"Ya udah.. secepatnya loe kasih kabar.. biar bisa gua bantu loe lamar disana.."kata kak Ilham

"Ya.. ma.. pa.. Kevin udah kenyang.. Kevin mau ke kamar dulu.."kataku

"Eh.. tunggu.. gue juga udah selesai makan.. daripada loe ke kamar.. mending kita jalan-jalan.. gue ingin ajak loe ke suatu tempat, boleh kan tante.. om?"tanya Sheila pada papa dan mama

"Boleh.. tapi tergantung Kevinnya.. mau apa gak.."kata mama

"Panda.. loe mau kan?"tanya Sheila

Sebenarnya aku malas. Tapi daripada dirumah dan aku harus melihat pemandangan yang menyakitkan ini.. yaitu melihat kak Ilham dan Mila, lebih baik aku pergi saja dengan Sheila. Sekalian aku jalan-jalan untuk menenangkan pikiranku. Dan juga aku bisa ngobrol dengan Sheila setelah lama tak berjumpa.

"Gimana? Mau gak?"tanya Sheila lagi

"Iya.. gue mau.."jawabku akhirnya.

"Ya udah.. yuk.."ajak Sheila

"Ya.. pa.. ma.. kak.. aku dan Sheila pergi dulu ya.."pamitku pada semuanya

"Hati-hati bawa mobilnya.."kata mama

"Ya.."balasku

Aku dan Sheila berjalan keluar dari rumah. Dan kulajukan mobilku pergi meninggalkan bagasi menuju suatu tempat yang dimaksud Sheila

~POV Mila~

Kevin dan Sheila akhirnya pergi. Mereka pergi entah kemana. Aku yakin Kevin nyaman disamping Sheila, makanya dia tak menolak ketika diajak jalan oleh Sheila. Aku bahagia ketika melihatmu bahagia, Vin. Aku hanya bisa mendoakanmu sekarang. Semoga kamu bisa mencintai Sheila seperti kamu mencintai aku dulu. Semoga kalian bahagia.

"Mil.. kamu udah selesai makannya?"tanya Ilham padaku

"Udah.."jawabku

"Ya udah.. yuk ikut aku.."ajak Ilham

"Mau kemana?"tanyaku

"Ikut aja dulu.. nanti kamu juga tau.."jawab Ilham sambil menarik tanganku pergi.

~POV Prilly~

Ilham mengajak Mila pergi keatas. Kevin pergi dengan Sheila. Papa dan mama Kevin dan Ilham pun sudah naik keatas. Tinggal aku sendiri di ruang makan.

Aku duduk termenung sesaat. Ternyata makan malam ini sangat dingin. Ini semua karena masalah Mila dan Kevin dimasa lalu.

TO BE CONTINUED..

Pengorbanan Cinta Kevin [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang