1. Sombong?

2.3K 167 2
                                    

Happy reading ❤️

Jangan lupa dengerin musik yang ada di mulmed 👆

Tekan tombol ⭐ agar aku semangat update.

Shakila memasuki koridor sekolah yang sudah nampak ramai dengan lunglai. Tadi malam ia bergadang, bukan tanpa sebab. Ia hanya merasa tidak bisa tidur, hal itu, sudah biasa terjadi padanya. Mungkin ini terjadi karena hari ini ia memasuki tahun ajaran baru di sekolahnya.

Shakila menghirup udara sebelum memasuki kelas yang beberapa bulan ke depan akan segera ia tinggalkan. Shakila mendudukan pantatnya di kursi paling belakang, sambil menunggu teman sebangkunya datang.

Shakila menghela napasnya, sudah hampir bel. Tapi teman sebangkunya belum datang. Matanya mengarah ke depan, ada dua temannya yang selalu ada untuknya dibanding teman sebangkunya.

Bukannya bermusuhan, tapi entahlah, Shakila sendiri tidak tahu. Terlalu canggung untuk berbicara dengan teman sebangkunya yang memiliki jiwa atlet dengan otak super cerdas. Sungguh, terkadang ia insecure melihatnya.

"Kil, mana Lily, 'Kok belum berangkat?" tanya Nathania memutar badannya.

Shakila menaikan bahunya acuh. "Gak, tahu gue."

"Mampus Lo! Sendirian!" ledek Keysa. Teman sebangku dengan Nathania.

"Au, ah!" Shakila mendegus pelan, sebenarnya ia merasa kesal.

Shakila beranjak dari tempat duduknya, berdiri dengan membawa topi.

"Mau kemana?" tanya Nathania

"Upacara," tutur shakila melenggang pergi disusul keduannya.

"Tunggu woi!" seru Keysa menyusul langkah Shakila yang tergolong cepat.

Para murid sudah memenuhi lapangan untuk menjalankan upacara dihari pertama sekolah. Shakila mencebik saat kepala sekolah memberikan amanat yang cukup panjang. Kepalanya sudah merasa pusing sedari tadi, dengan terus memilin tangannya ia berusaha menahan sakit dikepalannya.

Setelah setengah jam lamanya. Upacara selesai. Shakila buru-buru pergi ke kelas namun, seseorang dengan sengaja menabrakkan diri-nya dan tersenyum sinis.

"Sengaja." Kata seseorang yang teramat Shakila kenal.

Shakila tidak menggubris-nya. Tidak berniat meladeni orang didepannya, yang Shakila maksud adalah temannya waktu smp dulu. Walau dalam hati ia mengumpat, tangannya mengepal, ingin rasanya membalas dendam.

Sesampainya di kelas, kursi sebelahnya masih kosong. Tidak ada sebuah tas yang duduk di sana. Mendadak jantung Shakila menggila, berdetak dua kali lebih cepat. Perasaannya bercampur aduk, ia merasa cemas sekarang. Tapi sebisa mungkin ia bersikap biasa saja.

Sungguh, Shakila sendiri tidak mengetahui kenapa dirinya harus merasa cemas dan deg-degan seperti ini, hatinya seperti memikirkan sesuatu yang tidak seharusnya ia pikirkan.

"Lily gak berangkat," lontar Keysa

Shakila menaikkan satu alisnya. "Kenapa?"

"Lo, 'kan temennya. Masa gak tahu, sih!" Sewot Keysa kesal.

"Temen Lo juga kali!" seru shakila ikut kesal.

"Emang Lily, gak kabarin Lo?" tanya Nathania

Shakila mengeleng bodoamat."Nggak!"

"Udah lah! Biarin, Gue mau tidur, bangunin kalau Bu Tutik dateng." Suruh Shakila menidurkan kepalanya di meja dengan tas sebagai bantalnya.

"Oke!" Balas Nathania memutar badannya kearah depan, mengobrol dengan teman yang lainnya.

Trauma (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang