Bab 2 🖤

793 38 9
                                    

"Aku pulang."

Shilla melepas sepatunya,lalu duduk disebelah ibunya yang menatap nya jengah membuat gadis itu heran.

"Jadi begini nilaimu?."tanya dingin ibunya,ana. membuat shilla menghela nafas lalu mengangguk lesu.

Ana menghembuskan nafas kasar menatap anak tunggal nya yang kini duduk dibangku kelas x.

"Ini pasti gara gara kamu main game terus kan?kan ibu udah bilang gak bermanfaat kamu main begituan."

Shila memainkan ponselnya,tak mengiraukan ucapan ibunya.ia sangat kesal,selalu dan selalu ibunya menyalahkan game nya ketika nilai nya turun 2 digit,dengar hanya dua digit dan itu tidak mengubah apapun bukan?

Dan lagi nilainya menurun bukan karena itu,

"Shilla."

Shilla menggeram,lalu meletakan ponselnya di meja ia terpaksa harus menunduk mendengarkan ceramah ibunya.

Ana mengernyit kala ponselnya menampilkan panggilan dari kepala sekolah anaknya,sedangkan shilla gadis itu hanya diam menatap lantai seraya mengetuk ngetukan kakinya dilantai.

Shilla sudah tau apa yang akan terjadi padanya ketika melihat ana membanting ponselnya ke sofa.

"Kamu bener bener yaa...ibu gak pernah ajarin kamu ngebobol data sekolah dan menyebarkanya lewat grup kelas mu."semprot ana jengah

Shilla mengedikan bahu
"Kalo bukan ibu berarti ayah yang ngajarin, jadi sekolah mana lagi yang bakal jadi tujuan aku?."tanya gadis itu lalu meraih tas sekolah yang tergeletak di lantai

"Kamu bakal ibu pindahin ke jogja,sma galaksi itu tujuan kamu."tegas ana dengan nada suara dingin namun sedikit bergetar.

Shilla mengernyit lalu menatap ana bingung,
"Kenapa harus jogja?ayah gak pernah ngijinin shilla pergi ke kota itu,dan lagi jauh bangett ibuu."rengek shilla

Ana menggeleng tegas
"Kata siapa ayah gak ngijinin,ini permintaan ayah kamu,jadi persiapkan diri kamu."

Shilla mengacak rambutnya frustasi,berjalan memasuki kamarnya.ini mimpi buruk baginya,ia tak pernah suka kota pelajar yang membuatnya kehilangan kakak nya.

Ia sangat menyesal kenapa juga tangan jail nya harus membuka data sekolah, dan dengan bodohnya ia meninggalkan laptopnya di perpustakaan hingga seorang  gadis trouble maker membuat kekacauan dengan menyebarkannya di grup sekolah,membuatnya dikeluarkan dari sekolah.benar benar sial bukan?

Sebenarnya ini sudah sering terjadi semasa hidupnya,kemahirannya dalam ilmu teknologi membuat ia bisa mendapatkan segala informasi tanpa harus bersusah susah seperti kebanyakan orang.

Bahkan gadis itu tak segan segan untuk membobol informasi negara membuatnya hampir di penjara karena informasi itu bersifat rahasia,dan untungnya ayah nya yang juga seorang anggota BIN* dapat mengatasi perbuatan tercela anaknya.

Tapi sebentar data yang ia bobol kemarin tak bersifat rahasia dan lagi itu hanya berisi agenda tahunan disekolahnya,lantas mengapa ia harus dikeluarkan dari sekolah?

"Aish...gini bangett hidup aku."dengusnya

Shilla anatasya,itulah namanya dan disinilah kisahnya dimulai
 
                         ✓✓✓✓✓✓✓

Disebuah bangunan tua yang berada di tengah hutan terlihat seorang lelaki berpakaian serba hitam dengan pisau di tangan kananya,ia menyeringai kala darah mengalir dari perut korban dihadapanya.seakan belum puas lelaki itu kembali menarik korbanya membawanya menuju sisi lain dinding,darah berceceran di lantai membuat bau anyir tersebar diruangan itu.

Dia menyeringai melihat paku yang menancap setengah di dinding,lalu tanganya beralih menarik rambut korban mendekatkan kepalanya kearah paku yang tertancap gagah namun berkarat tepat di depan mata korbanya, dan di detik selanjutnya darah mengalir deras dari mata pemuda yang kini meringis kesakitan.

"A...p.ppa..s.ssala..hkhu..pa.euggh..da..mu..hah..ahh..!"erang nya pilu,membuat darah lelaki itu mendidih dan dengan santainya ia memutar,menggerakan kepala korban membuat paku di dalam sana seperti memutus habis jaringan di mata

Lelaki itu mendekatkan wajahnya ke telinga korban,ia berdecak
"your problem is in your smart brain"sungut lelaki itu lalu menarik paksa rambut sang korban, bertepatan dengan itu sebuah bola mata menggelinding tepat di kakinya membuatnya tersenyum puas.

"Sudah cukup bermain mainnya kawan,aku akan mengakhirinya sekarang juga."ia tersenyum,namun bukan senyuman manis untuk memikat para wanita,bukan juga senyuman tulus seorang ayah kepada anaknya,itu senyuman dari seorang King of devil yang menjelma menjadi manusia.

MISTERIUS BOYWhere stories live. Discover now