BF_5

2.9K 239 3
                                    

Boun melihat Prem yang sedang membaca buku di perpustakaan dan dia langsung bergegas untuk menghampirinya.

Baru saja Boun akan memanggil Prem namun dia melihat Jane yang menyapa Prem terlebih dahulu. Boun menghela nafas kasar kemudian memperhatikan mereka dari jauh.

"Gimana? Lo jadi ikut gw kan?" Tanya Jane setelah dia menyelesaikan kelasnya dan akan pergi menuju tempat pemotretan.

Prem berfikir sejenak dan sebenarnya tidak enak untuk menolak. Namun disisi lain dia tidak bisa meninggalkan kelas yang sangat penting baginya.

"Kalo kelas gw kelar, gw langsung ke lokasi" jawab Prem membuat Jane tersenyum bahagia.

"Oke, nanti gw janji deh traktir Lo makan" ucap Jane berjanji. Prem yang memang suka makan langsung menyetujuinya.

"Kalo gitu gw duluan ya" tambah Jane kemudian pergi meninggalkan Prem yang kembali fokus membaca bukunya.

Boun ragu untuk menghampiri Prem namun hatinya menyuruh dia untuk mengajak Prem makan siang.

"Makan siang sama gw" ujar Boun tanpa fikir panjang langsung menghampiri Prem.

"Lo aja" jawab Prem kemudian memasukkan buku ke dalam tasnya dan beranjak untuk pergi meninggalkan perpustakaan.

Boun hampir saja menyerah untuk mengajak Prem makan siang namun dia langsung mengejar Prem yang sudah berjalan meninggalkannya.

"Ayo" ajak Boun kemudian menarik tangan Prem menuju kantin.

Prem mencoba melepaskan tangan Boun namun itu sangat kuat dan dia tidak bisa melepaskannya. Dia tidak habis fikir dengan sikap Boun kepadanya. Boun selalu saja mengganggu hidupnya dan entah bagaimana Prem menjauhinya.

"Duduk" ucap Boun kemudian Prem menurut saja karena bagaimanapun dia berontak Boun pasti tidak akan meloloskannya.

Prem melihat Boun kembali ke tempat duduk mereka membawa satu piring makanan.

"Nih" ucap Boun hendak menyuapinya namun Prem bingung dan hanya diam menatap Boun.

"Lo aja, gw gak laper" timpal Prem yang membuat Boun akhirnya memakan makanan yang ia bawa tadi.

Prem hanya melihat Boun yang sedang makan namun sebenarnya dia juga lapar tapi daripada ia harus disuapi oleh Boun lebih baik dia menahan rasa laparnya.

"Daging ayamnya enak banget dah heran jadi ketagihan gw" ucap Boun di sela makannya lebih tepatnya dia sedang menggoda Prem agar mau makan karena Boun tau dari mata Prem yang tertuju pada makannya.

"Makan" ucap Boun menyodorkan piringnya yang masih tersisa setengah nasi dan lauknya.

Prem melihat Boun sambil tangannya mengambil piring yang masih tersisa nasi serta lauknya kemudian memakannya dengan lahap.

Boun tertawa sekilas hanya karena Prem yang terlihat kelaparan. Prem terlihat lucu ketika sedang malu-malu seperti ini dan dia sadar rasa cintanya semakin bertambah terhadap Prem.

"Laper kan?" Tanya Boun kemudian tersenyum.

"Kenyang" jawab Prem jutek kemudian Boun hanya menertawakannya.

"Enak kan?" Tanya Boun lagi.

"Kalo gak enak gak mungkin gw makan bangsat" ujar Prem mulai kesal.

"Jadi...

"Sekali lagi lo nanya gw timpuk pake piring" bentak Prem yang sudah aba-aba memegang piring.

Boun terus tertawa melihat tingkah Prem yang sangat lucu menurutnya. Apalagi jika sedang marah seperti ini, Prem selalu membuat Boun haus dan tidak tahan namun Boun sadar jika Prem belum sepenuhnya percaya terhadap rasa cintanya.

"Gw duluan, ada kelas" pamit Prem kemudian pergi meninggalkan Boun sendiri sedangkan Boun hanya menggelengkan kepala dan tersenyum melihat kepergian Prem.

•••

Boyfriend | BounPrem [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang