BF_2

4.5K 315 9
                                    

Setelah kejadian itu Prem sangat marah bahkan tidak ingin bertemu Boun. Dia seringkali memalingkan wajahnya setiap berpapasan dengan Boun ketika di kampus.

Namun Boun tidak menyerah begitu saja untuk mendekati Prem agar tidak marah kepadanya.

"Boleh gw duduk disini?" Tanya Boun saat melihat Prem yang duduk di kursi yang berada di kantin.

Tanpa menjawab, Prem langsung beranjak untuk pergi sehingga bisa membiarkan Boun duduk di kursinya.

"Sayangnya, gw gak bisa duduk sendiri" ujar Boun setelah berhasil menarik pinggang Prem yang membuat tubuh Prem mendekat kearahnya.

Semua mahasiswa yang berada di kantin sontak melihat kearah mereka berdua dan tak sedikit yang berbisik dan mengambil gambarnya.

"Boun!" Bentak Prem dengan volume suara yang hanya dapat didengar oleh Boun dengan mata yang melotot lalu menepis tangan Boun yang berada di pinggangnya.

"Prem" teriak Boun lalu mengejar Prem yang sudah melangkah pergi meninggalkannya.

"Terbukti? Kalo gw suka sama lu" ujar Boun menjelaskan setelah dia menemukan Prem yang berlari menjauhinya.

"Lu cowok anjir, mana bisa gw suka sama lu" jawab Prem geram.

Dia sudah lelah menjelaskan bahwa mereka tidak bisa bersama karena keduanya adalah laki-laki.

Boun geram dengan ucapan Prem yang membuatnya kesal kemudian dia mencium bibir milik Prem yang membuat Prem melotot kan matanya dan mendorong tubuh Boun lalu refleks menutup mulut menggunakan tangannya.

"Sialan!" Ucap Prem kemudian tanpa fikir panjang, Boun menarik tangannya lalu membawa Prem ke mobil miliknya yang berada diparkiran.

"Lepasin gw!" Ucap Prem berontak namun Boun tak kunjung melepaskannya dan menyuruhnya masuk ke dalam mobil.

"Prem" teriak seorang perempuan yang tak jauh dari mereka.

"Jane" panggil Prem setelah menoleh ke arah sumber suara yang membuat Boun melepaskan cekalan dari tangan Prem.

Jane adalah sahabat Prem namun Jane selalu sibuk dengan tugas kuliahnya ditambah dia adalah seorang model majalah remaja. Boun juga mengenal Jane karena perempuan itu memang terkenal di kampusnya.

"Ngapain disini?" Tanya Jane yang sudah berada di depan Prem dan Boun.

Boun yang sedikit kesal hanya diam tidak menjawab, dia hanya ingin tau apa yang akan dilakukan Prem dan Jane di depannya.

"K-kita abis ngobrol hehe" jawab Prem terbata bata. Prem bersyukur Jane datang diwaktu yang tepat karena jika tidak mungkin saat ini Boun sudah menghabisinya.

Jane mengangguk tanda mengerti kemudian tersenyum ke arah Boun.

"Karena hari ini gw free, gw mau ngajak kalian makan. Gimana?" Tanya Jane membuat Prem senang dan mengangguk setuju.

"Berdua aja, Boun ada tugas. Ya kan?" Tanya Prem kemudian Boun melihat kearahnya dengan kening yang mengernyit bingung.

Jika dia tidak ikut, Dia tidak akan tau apa saja yang akan dilakukan Prem dan Jane namun jika dia ikut, dia tidak bisa melihat kebersamaan Jane dan Prem nanti.

Alhasil setelah menimbang nimbang, dia ikut makan bersama Jane dan Prem ke sebuah restoran yang direkomendasikan Jane dengan dia yang mengemudikan mobil sedangkan Prem dan Jane duduk di belakang sambil bercerita dan sesekali bercanda yang membuat mereka tertawa.

Tapi tidak dengan Boun yang hanya diam mendengarkan dengan suasana hati yang panas sehingga dia membuka jendela mobilnya agar ada angin yang mungkin menyejukkannya.

"Jauh amat tempatnya" ujar Boun mengeluh.

"Udah deh Boun ikutin aja, gw ngantuk mau tidur dulu bye." Jawab Jane kemudian menyandarkan kepalanya di pundak Prem.

Prem tersenyum kemudian mengelus lembut rambut Jane yang tergerai indah. Boun yang melihat dari kacapun mulai geram dan marah melihatnya. Jika tau akan begini, sebaiknya dia tidak ikut dan lebih baik dia pulang ke apartemen nya.

•••

Boyfriend | BounPrem [✓] Where stories live. Discover now