----------(On going)-----------
Rasa trauma Dimas kepada seorang perempuan sering di artikan ia menjadi seperti sosok laki-laki yang anti jatuh cinta namun sejak kedatangan gadis aktif bernama Calya traumanya perlahan menghilang meski awalnya kehadi...
Sesampainya di parkiran sekolah Dimas sudah menaiki motor Vespa metic-nya.sedangkan Calya diam menatap Dimas.
"Ngapain?"
"Ikutt" Jawab Calya.
Ntah kerasukan setan apa Dimas hanya diam dan memberikan helm kepada Calya.
"Hah boleh ikut?"
"Gamau tinggal"
"Iya..iya mau" Calya segera memakai helmnya dan duduk di boncengan motor Dimas.
"Dimas gue laper" Ujar Calya sedikit berteriak karena suaranya yang beradu dengan angin.
Dimas menepikan motornya ke penjual makanan pinggir jalan.mereka berdua berhenti di salah satu penjual ketoprak.
"Bang dua makan disini yah" Pesan Calya kepada sang penjual.
Dimas menatap Calya seolah mengatakan 'kenapa gak di bungkus aja'
Calya yang mengerti arti dari tatapan Dimas menjawab "Gpp enak tau makan disini"
Dimas hanya pasrah mengikuti kemauan gadis menyebalkan didepannya ini.
"Silahkan duduk dulu Kk cantik dan ganteng" Kata sang penjual.
"Ayok Dim!" Calya menarik lengan Dimas dan duduk disalah satu bangku yang sudah disediakan.
Dimas hanya diam menatap gadis didepannya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.
"Dim lo suka gak sama makanan pinggir jalan?,biasanya anak orang kaya apalagi ketua geng yang terkenal kaya lo itu sukanya makan di tempat² mewah"
Dimas hanya diam serta mengangkat satu alisnya keatas.
"Kalo gue si suka-suka aja selagi tempatnya bersih dan makanannya juga higenis" Ujar Calya tanpa di tanya.
"Dim jawab kek gue berasa ngomong sama tembok deh"
"Iya" Jawab Dimas singkat.
Tak lama sang penjual ketoprak memberikan pesanan Calya dan Dimas.
"Makasih bang" Ucap Dimas lalu mengambil sendok yang sudah disediakan.
"Makasih yah bang"
"Iyah Kk cantik dan ganteng sama-sama.kalian ini cocok banget deh yang satu ganteng yang satu cantik" Ujar sang penjual.
"Ahh si Abang bisa aja" Jawab Calya malu-malu sedangkan Dimas tak menghiraukan kedua orang didepannya.
"Yaudah kalo gitu saya lanjut bikinin pesanan orang lain dulu yah,kalo ada yang kurang panggil aja" Pamit sang penjual dengan sopan dibalas senyuman oleh Calya.
"Katanya kita cocok Dim"
"Mimpi"
Calya terbelalak dengan jawaban Dimas lalu ia memutuskan untuk makan saja.tentu dengan wajah yang cemberut.
Tanpa disadari Dimas melirik Calya lalu senyuman tipis terbit di raut wajah tampannya.
"Lo unik"
∆∆∆
Dimas Adrian Emilio
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.