6.

1 0 0
                                    

CHAPTER 6

Zella saat ini sedang berada di rumah Rafa setelah ganti baju dia di telfon oleh Millie untuk menginap di rumah Rafa saja, kemudian zella meminta izin pada bundanya dan alhasil zella di perbolehkan.

"Ahahahahhaahahaha astaga udah kak udaah" Teriak ken kencang saat zella menggelitik perut nya di depan Millie dan lion dan mereka hanya geleng-geleng melihat keduanya.

"Assalamualaikum" Sontak mata mereka, termasuk rafa menuju pada pintu yang tidak di tutup menampilkan seorang wanita berkulit kuning langsat berdiri di ambang pintu dengan senyumannya.

"Gausah senyum-senyum masuk, mau ngerjain tugas kan lu" Millie langsung memukul tangan Rafa pelan melihat tingkah anaknya itu terlalu kasar.

"Sorry ya raf telat tadi jalanan macet"

"Hm"

Millie, lion tadi langsung pergi setelah kehadiran salsa tidak mau mengganggu belajar anaknya.

"Eh ada pacar lo ternyata, ngapain malem-malem disini hm?" Tanya salsa lancang dan duduk di samping Rafa seraya mengeluarkan buku-buku yang digunakan untuk belajar.

"Jaga omongan lu, diem aja, apa perlu gua ambilin benang buat jahit mulut lo?, lagian lo kesini juga malem kali,temen gue bukan" Tanya Rafa membuat salsa kicep dan langsung memilih mengerjakan tugas mereka.

"Udah yok kak ke balkon kamar ken aja disini panasss" Kompor ken mulai menyala ketika melihat wajah zella yang berubah dan menjadi merah, semakin kelihatan kalau zella cemburu. Zella menggeleng dan menatap ken tajam, Omong-omong mereka sekarang berada di dapur, ken yang sedari tadi setia menemani calon kakak ipar nya ini mengintai pacar nya itu supaya tidak khilap.

Setelah beberapa menit akhirnya tugas itu selesai dan ber pas-pasan dengan zella yang membawa air di nampan.

"Sini" Zella kaget saat Rafa menarik nya ke duduk ke samping nya dan menatap manik hitamnya lekat.

"Raf lo kayak psikopat tau gak" Ken yang sedari tadi menganga menatap kedua nya sontak membuat ken ketawa kencang, sangat kencang seperti sedang mengejek orang samping Rafa yang hanya bisa menghela nafas prustasi, bagaimana tidak prustasi coba kalau yang dilihat nya yang uwu-uwu seperti ini.

"Kurang tuh bang kalo lo tatap doang"

Cup

Rafa mengecup pipi zella sekilas dan melihatnya sudah seperti udang rebus, dan ia hanya ketawa bersama saudara bangke nya ini melihat zella yang sudah ingin tepar. Sedangkan yang di samping rafa? Dia sudah hilang entah kemana, tidak tau attitude bukan?.

"RAFA, KEN RESE BANGET LO BERDUA BANGKE!!" Terjadilah kejar-kejaran antara ken, Rafa dan zella.

***

Akhirnya setelah aksi kejar-kejaran mereka tepar, ken dan Rafa sudah tidur dan zella tidur di kamar jax, zella menghela nafas kasar dan menangis untuk menenangkan pikirannya yang belum bisa tidur.

Kemudian ia meraih hp nya di nakas dan berniat ingin menelfon sang bunda tapi bunda nya sudah duluan menelfon nya, saat ia angkat senyum nya getir menjadi senyum yang masam.

Dor! Dor! Dor!

"Raf! Rafa bangun!" Teriak zella sambil menangis terisak kemudian melihat Rafa keluar dari kamar nya dengan wajah nya bangun tidur karena jam sudah menunjukan jam 12 malam.

Rafa kaget saat keluar melihat zella menangis dan lansung memeluknya menenangkannya dalam dekapannya.

"Zella lo kenapa?" Tanya Rafa khawatir dengan zella.

"Antar gue pulang, bunda.." Rafa makin tak karuan mendengar suara parau zella apalagi di tambah zella menyebutkan nama bunda sambil sesegukan.

"Udah sekarang lo tenang biar gua panggil mama dulu trus nganter lo oke" Zella hanya mengangguk sambil terus menangis.

"Astagfirullah nak kamu kenapa" Tanya Millie kepada zella dan langsung memeluknya erat.

"Bunda mah.. Hiks.. Bunda udah gaada" Tangis zella pecah dalam pelukan Millie membuat orang yang memeluk terkejut sekaligus menangis mendengar apa yang dibicarakan oleh zella.

Mereka langsung berangkat menuju rumah zella. Rafa memegang erat tangan zella yang sedari tadi masih belum bisa tenang, mana bisa tenang kalau bunda nya meninggal dan tidak di lihat olehnya, Rafa memegang tangan zella semakin kuat, khawatir zella kenapa-kenapa kalau sampai pikiran zella kalut.

Setelah sampai zella langsung berlari menuju rumahnya dan langsung ambruk di tempat melihat bunda nya sudah siap untuk di masukkan ke bawah tanah yang tempatnya sungguh mengerikan.

***

"Sayang zella sayang bangun, ayo sayang bangun udah siang" Millie membangun kan zella sambil mengompres zella yang suhu tubuhnya panas sekali.

"M-mah... Bunda" Zella sempat mencari bunda nya namun zella menemukan bunda nya yang sudah memegangi tangannya di kasur terlihat khawatir.

"Kenapa sayang nyari bunda hm?, kata mama Millie kamu tidur nya ngigau nama bunda terus, kamu mimpiin apa sih hm?" Tanya bunda zella membuat zella bangun dari tidur dari tidur nya dan segera memeluk tubuh bunda nya yang masih sehat walafiat, "kamu kenapa Hei" Zella menggeleng membuat senyum dari kedua ibu-ibu itu merekah menganggap sifat manja zella kembali.

"Rafa mana mah?" Tanya zella masih dengan keadaan lemah.

"Udah berangkat tadi ke sekolah, tadi katanya gamau sekolah khawatir sama kamu tapi ngeliat bunda Alhena dateng gak jadi bolos deh, takut keliatan kali di depan mertua nya" Zella terkekeh geli sambil melihat wajah bunda nya yang sekarang sangat ketawa.

***

Sampai sini dulu oke, ntar kalo banyak yang vote gua banyakin deh di setiap chapter nya muahh dadah ayang ayang... Masalah bunda? Peka woy ga pekaan banget kek Rafa, ga canda, itu dia mimpi doang ye gaes ga beneran meninggoy.

RazelWhere stories live. Discover now