3.

6 1 0
                                    

memilihmu itu mudah tapi..
hati berkata lain seolah
Engkau telah di pelukan org lain.

--CHAPTER 3--


hening, tak ada percakapan apa-apa di rumah setelah rafa, jax, dan ken pulang sekolah, rafa juga tidak mempermasalahkan hal tadi lagi ia hanya sedang badmood dan lansung kekamar setelah melakukan makan siang bersama.

Setelah mereka menjalan kan hari yang sungguh lelah, esoknya mereka berdiskusi untuk kebaikan serta hukuman yang akan di berikan kepada jax, sang raja nakal.

Rafa pov'

entah kenapa gua badmood banget hari ini. Gue bingung, papa minta gua gebet zella mulu tapi apa daya gua yang bukan vampir bisa baca pikiran orang.

Gua bangun dari ritual rebahan gua dan mulai duduk di bangku deket jendela, gatau kenapa gua mikirin zella mulu sehabis pulang tadi, gua bingung gua telfon zella apa jangan? Tapi gua gengsi njir, tapi di satu sisi gua kangen sama tu anak padahal baru aja ketemu.

Gua tepis pikiran gengsi gua dan gua langsung bergegas ngambil hp gua yang tergeletak di meja belajar dan tanpa aba-aba dari gua tangan gua reflek mencet nama zella di hp gua.

Deg... Deg... Serr

Deg-degan pun gua rasakan pas gua nelfon tu anak, ga di angkat cuma gua coba terus sampe akhirnya ke angkat.

"hallo".lembut, itu lah yang gua denger dari mulut zella sampe akhirnya gua sahut.

"H-hallo zell" Malu banget gua pas denger suara gua sendiri yang gelagapan ngomong sama zella.

Di sebrang sana gua denger suara ketawa yang menggelegar dan melengking, sialan, zella ketawa pas denger suara gua gagap ngomong sama dia.

"Anjir lo napa gagap gitu,lucu jadinya ahahahahahahahahahaha".tawa masih menggelegar di sebrang sana membuat mulut gua naik ke atas, yap gua senyum.

" Zell".gua berusaha untuk setenang mungkin untuk bilang hal selanjutnya yang mau gua bilang.

"Ape" Sahut zella, gua deg-degan pas denger suara nya.

"g-gu-gue su..suka sama lo, will you be my girlfriend?" Malu. Itu yang gua rasain sekarang.

Hening, gaada jawaban dari zella awalnya gua putus asa karna gada jawaban disana yang menurut gua itu jawaban kalo zella nolak gua tapi tiba-tiba zella dengan lancang menjawab pertanyaan gua.

"Bercanda lo"jawab nya dengan tawanya yang melengking.

" Ngapain gua bercanda" Gua gugup banget sumpah tapi gua hampir jungkir balik juga nunggu jawaban dari zella.

"N-ngawur lo ah" Jawab zella yang mungkin sambil tersipu malu.

"Ngapain gua ngawur astaga" Gua malu banget sumpah, tolong hilangkan Rafa dari sini!

"Gimana?" Gua nanya lagi takut ae kan di Terima.

"Iya"

Gua reflek jungkir balik di kasur terus lngsung benerin duduk gua lagi seperti semula.

"Aaaa makasi ayang" Ucap gua sambil joget-joget gajelas di kamar, mumpung gaada bocah tengil itu--ken.

"ish apaan sih". Zella menjawab dengan nada yang canggung menurut gua. Gua juga bayangin kalo disana zella senyum-senyum sendiri asoy.

Skip telfonan, kepo ae lu pada.

Author pov'

Sekarang tidak ada rafa yang receh, yang ada hanya rafa yang senyum-senyum sendiri.

Entah dia sudah gila atau apa mama nya sendiri pun gatau.

" bang".rafa hanya berdehem mendengar panggilan adiknya itu.

"lu.. Gila? " Sontak rafa langsung menjitak kepala ken yang membuatnya kesal dengan pertanyaan nya itu.

"Apaan sih gajelas lu" Jawab Rafa masih dengan wajah yang memerah seperti udang.

"Astagfirullah bang ingat Allah bang, lu kerasukan apa gila?" Ujar ken sambil mengusap kening nya sehabis di jitak rafa.

"Umumu cayang" Ujar Rafa sengaja di manja-manja kan dan memeluk adiknya itu.

"Dih orang nanya malah di peluk" decak ken kesal pertanyaannya belum di jawab oleh Rafa.

"Iya! Gua gila, gila karna zella, " Jawab Rafa langsung mencium pipi adek nya dan lari ke dalam kamar mandi.

"MA, BANG RAFA PACARAN" ken lari terbirit-birit menghampiri Millie yang sedang membaca buku sambil ngobrol dengan lion di teras.

"Apa sih sayang" Jawab Millie sambil melihat anak nya lari menghampiri nya dan lion.

"Bang Rafa tuh kirain gila taunya pacaran," Decak ken kesal lalu duduk di kursi meminum kopi ayahnya.

"Heh kopi papa kok diminum, btw kakak mu pacaran sama siapa? " Tanya papa nya penasaran sambil menatap ken serius.

Millie hanya geleng-geleng melihat obrolan keduanya dan lebih memilih diam sambil membaca buku.

"Zella" Jawab ken singkat.

Mata lion membelalak ketika mendengar perkataan ken, dia langsung tersenyum riang dan jingkrak-jingkrak di teras sambil ketawa.

"Pa udah inget umur" Ucap ken pelan.

"Biar gini papa masih kuat tau"

"Kuat dimananya coba"

"Dikamar"

Reflek Millie langsung mencubit lengan lion yang dari tadi hanya ketawa melihat tingkah istrinya itu.

Ken yang melihat itu hanya diam tak merespon, "ma, mama setuju nggak kalo bang Rafa sama zella? " Tanya ken serius dengan Millie.

"Mama setuju-setuju aja selama zella baik mama setuju kok" Jawab Millie singkat tapi membuat ken mengangguk kan kepalanya sambil ber-oh ria.

Sementara Rafa yang sedari tadi yang rupanya di dapur datang membawa mie di tangannya.

"Lagi bicarain Rafa kan? Ngaku" Ujar Rafa sambil menatap ken tajam.

"Hahaha jangan natap gua gitu dong, lo yang bilang kalo lo pacaran sama zella kok" Ujar ken sambil ketawa.

Rafa hanya menatapnya sinis lalu mulai memulai ritual makannya.

"Papa sama mama sama sekali ngga ngelarang kamu buat pacaran sama zella tapi inget, kamu pacaran berarti kamu punya tanggung jawab terhadap zella, kamu jaga dia, jangan di kotorin, dan selama zella baik sama kamu, sama keluarga kita, papa smaa mama setuju aja sih, tapi kamu juga harus bersilahturahmi sama keluarga nya zella dan sering-sering bawa zella ke sini oke" Ujar lion menjelaskan panjang lebar dan di angguki Millie sambil tersenyum melihat anak nya yang sudah tumbuh dewasa.

"Oke mah, pah, pasti kata-kata papa bakal Rafa inget kok" Ujar Rafa melanjutkan ritual nya yang disimak oleh ken.

Jangan tanya jax kemana karena jax dikirim ke luar negri setelah berkelahi untuk kesekian kalinya, melihat makin kesini jax makin menjadi-jadi maka Rafa menyarankan untuk memindahkan jax ke luar negeri.

Sore itu mereka duduk di teras rumah mereka sambil ber ketawa ria menikmati sore yang indah.

Seeu...

RazelWhere stories live. Discover now