4.

5 0 0
                                    

CHAPTER 4.

Sebuah motor kedengaran berhenti di depan rumah Qhalita aelxander Grazella pagi-pagi sekali, tidak usah di tebak kalian sudah tahu bahwa itu adalah...

"Eh ada den rafa, masuk den neng zella udah nunggu di dalam" Ucap seorang perempuan paruh baya yang dikenal Rafa sebagai pembantu zella di rumahnya.

Rafa tersenyum kepada bibi itu kemudian mengangguk lalu kemudian masuk ke dalam rumah. Hal yang pertama dilakukan Rafa ialah mencium punggung tangan bunda zella.

"Kamu lama banget ga kesini, bunda kangen tau ga" Ujar Alhena--bunda zella sambil memeluk tubuh kekar rafa.

Rafa terkekeh mendengar ucapan Alhena, Rafa memang sudah menganggap Alhena sebagai bunda nya sendiri karena Rafa sering kesana, ditambah Rafa dekat dengan zella dengan hubungan nya saat ini.

"Bunda zella udah bilang ya kalo--" Belum sempat Rafa berbicara zella sudah menginjak kaki nya sehingga Rafa meringis kesakitan, ditambah mata zella yang hampir keluar.

"Santai aja tu mata" Rafa menyentil kening zella membuat alhena hanya bisa geleng-geleng di buat kedua anaknya.

"Bunda tau, bunda liat hp zella tadi malem" Zella menganga hebat saat bunda nya berbicara seperti itu, zella sedikit malu berpacaran dengan sahabatnya sendiri.

"Trus bunda marah gak? " Tanya Rafa kemudian duduk di sofa mendekati Alhena.

"Engga, bunda seneng kalian pacaran" Ucap bunda sambil sambil tersenyum melihat Rafa tersenyum lebar.

"Udah ah ntar telat, bunda zella ada urusan bentar zella berangkat ya assalamualaikum" Zella buru-buru mencium pundak tangan Alhena dan segera menarik tangan Rafa keluar rumahnya menuju motor Rafa. Bunda nya hanya geleng-geleng melihat kelakuan anaknya itu.

"Apaan sih zel lo tarik-tarik gua" Ucap Rafa seraya melepas tangan zella di tangannya.

Zella menatapnya tajam sebentar sebelum menyerocos memarahi Rafa. "Lo tu bisa ga sih gausah ember gitu mulut lo tu di tutup dikiiiit aja".

Rafa mencubit pipinya gemas sembari ketawa, zella menepis tangannya lalu menekuk mulutnya.

"Kalo gua ga bilang gimana bunda tau sayang, bego banget pacar guee" Rafa ketawa melihat pipi zella merah seperti udang rebus.

"Buktinya, dia tau sendiri" Ketus zella. "Udah ah ayoo gua mau ke perpuss".

" Iya, pasang dulu helm nya bi" Suruh rafa sambil memasangkan helm ke wajah pacarnya.

"Bi ba bi lo kira gua babi" Sontak perkataan zella membuat Rafa tertawa kencang sambil mencubit gemas pipi zella.

Zella tidak memperdulikan nya dan kemudian duduk di jok motor belakang, dan menepuk bahu nya untuk segera jalan.

"Pegangan, jatuh gue ga tanggung jawab" Zella hanya berdecih, kemudian Rafa menarik tangan zella untuk memeluknya dari belakang, tidak ada jawaban dan penolakan so Rafa langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang sambil menikmati suasana pagi yang cerah.

Sedangkan zella? Ah sudah jangan di tanyakan lagi karena jantung sudah dag dig dug, zella mencoba menenangkan jantungnya dengan memejamkan matanya dan menyandarkan dagu nya di bahu Rafa membuat si empu nya tersenyum di depan.

RazelWhere stories live. Discover now