twenty-two

8.1K 695 116
                                        

Hari ini adalah hari pertamanya bekerja sebagai seorang waiter di restoran kecil ayahnya. Taeyong selaku calon istrinya bangun jauh lebih pagi dari pada Jaehyun, yeaaa untuk menyiapkan sarapan dan lain lainnya.

Taeyong tidak sekolah selama tiga hari. Sebelumnya Jaehyun sudah meminta izin pada wali kelas Taeyong dengan alasan sakit dan wali kelas taeyong hanya meng-iyakannya saja.

"diem dirumah yya sayang? kamu bisakan?"

Jaehyun dan Taeyong sedang berhadap hadapan didepan pintu kamar apartemen mereka. Jaehyun tersenyum kecil lalu memberikan kecupan hangat pada kening Taeyong.

Taeyong mengangguk lucu. "he'um, Taeyong bisa kok. semangat kerjanyaaa" Taeyong mencium pipi Jaehyun dengan kakinya yang sedikit menjinjit.

"dadaaaah, kalo ada apa apa langsung call aku yya"

"iyaaa, udah sana buruan nanti telat"

"iyyaaa sayangkuuu"




Ini pertama kali bagi Jaehyun dan tentu ia belum begitu mengerti bagaimana cara melayani pelanggan dengan baik dan benar. Kurang lebih ia belajar selama dua puluh menit untuk Jaehyun mengetahui tata krama disini.

Kelihatannya sih tidak begitu sulit tapi... coba saja dulu. Ayahnya sekarang tidak ada, mungkin laki laki itu masih tidur nyenyak diatas kasur dan menikmati hari liburnya.

Ah... Jaehyun jadi iri masa masa itu. Tidur—makan—berak—tidur—makan—berak. salah satu rutinitasnya dulu, ia mandi hanya seminggu sekali mengingat Jaehyun jarang keluar dan hanya mau keluar jika bersama sohib sohibnya.

Direstoran kecil milik ayahnya ini ada  tiga pegawai lainnya ditambah dengan dirinya sendiri jadi direstoran ini ada empat pegawai.

Satu, bernama Kun tugasnya disini sebagai chef.
Dua, bernama Taeil tugasnya sebagai tukang bersih bersih—menyapu, mengepel dan membersihkan meja.
terakhir bernama eunwoo yang menjadi kasir disini.

Walau Jaehyun baru kenal dengan mereka beberapa menit yang lalu tapi dirinya kini sudah sangat akrab dengan pegawai pegawai lainnya kecuali Kun. Laki laki itu tidak banyak bicara dan hanya mau bicara jika ada yang menanyakan sesuatu hal padanya.

Restoran kecil itu sudah buka tiga jam lalu tapi Jaehyun baru melayani 4 orang. Jaehyun kira restoran ayahnya ini ramai seperti restoran restoran kecil lainnya tapi ternyata Jaehyun salah. Apa wajahnya yang tampan ini kurang menarik perhatian para orang orang untuk makan ditempat ayahnya? atau rasa bakso yang Kun buat itu sama sekali tidak enak?

"bang taeil, gue boleh nyicip dikit ga baksonya?" Tanya Jaehyun pada Taeil yang duduk dibangku depannya.

"lah kok nanya gue? Si Kun noh kerjamya chef yaa lo tanya dia lah kambing"

"ih, galak mukanya bang"

"engga kok, covernya aja yang galak tapi hatinya lembut percaya lah"

"awas gue dimarahin ye!"

"sans aelah"

Jaehyun bangun, ia memberanikan diri untuk masuk kedapur untuk meminta sepentol bakso buatan Kun si chef muka galak.

"eum... kak? saya boleh minta baksonya ga sepentol aja?" Tanya Jaehyun dengan nada ramah.

"oh boleh silahkan" Kun meminggirkan badannya, membiarkan Jaehyun mengambil bakso yang ia mau.

Jaehyun mengambil mangkuk dan sendok lalu menuangkan satu pentol bakso pada mangkuknya begitupun dengan kuahnya. Ia menyicipi bakso buatan Kun

dan...

Baby yong [Jaeyong][END]Where stories live. Discover now