Baby yong [Jaeyong][END]

twenty

Seperti apa yang diminta Jaehyun kemarin pada kedua orangtua Taeyong, Mereka sedang berada diruang tamu lengkap bersama Taeyong yang baru bangun.

Jujur saja Jaehyun hari ini merasa sangat gugup. Ia takut juga jika orangtua Taeyong marah besar padanya mengingat kembali dia bukanlah orang berada.

Sedangkan Taeyong dari tadi setia duduk disamping Jaehyun, memeluk lengan kekasihnya dengan sangat erat. Taeyong juga takut...

"yak Jaehyun, mau ngomong apa? bisa langsung aja" Yunho membuka suara.

"umm say-"

"eh bentar apa kita bilang sekalian aja yya sama Taeyongnya?" Jaejoong menyela ucapan Jaehyun.

"oh boleh, Jaehyun bentar dulu yya"

"Taeyong maafin papa tapi papa udah setuju sama ini. Minggu depan kamu bakal tunangan sama cowo yang udah papa pilih, tolong jangan menolak papa minta ini sekali seumur hidup sama kamu... tolong bahagiain papa" Ucap Yunho menyambung kalimatnya.

Mendengar ucapan papanya, Taeyong semakin memper-erat pelukannya pada lengan Jaehyun. "kak" bisiknya pelan pada Jaehyun.

Sedangkan Jaehyun sendiri, laki laki itu masih terdiam saat mendengar ucapan Yunho. Mencerna semua kalimat yang dia ucapkan. istilah lainnya Jaehyun nge-bug.

"bentar lagi cowonya kesini Taeyo-"

Ting nong...

"nah ituuu dia"  Keempatnya menoleh pada pintu, melihat seseorang masuk dari sana.

"Siang om,tantee" Sapanya. Laki laki itu berjalan mendekat lalu duduk disofa kosong disamping Taeyong.

"haii, taeyong" Taeyong menanggapinya dengan senyuman kikuk.

"ini kalian jal-"

"maaf om, tante kasih saya bicara terlebih dahulu" Potong Jaehyun pada ucapan Jaejoong. Mendengar ucapannya yang dipotong, Jaejoong langsung memberikan tatapan malas pada Jaehyun.

Jaehyun memberanikan dirinya. "maaf, maksud tujuan saya mengajak tuan dan nyonya berbicara serius adalah saya mau ng-ngelamar Taeyong.."

Semuanya terkejut dan terdiam sejenak (kec taeyong) sedetik setelah itu kedua orangtua Taeyong tertawa terbahak bahak.

"HAHHAHAHAHHA punya apa kamu mau sok sok-an ngelamar anak saya hah?" -Yunho.

"paa, taeyong maunya sama kak jaehyun..." Taeyong bersuara.

Mendengar itu, kedua orangtua Taeyong terkejut tak terkecuali Jongin. Ia seperti merasa ditolak mentah mentah oleh Taeyong karena laki laki itu lebih memilih Jaehyun dari padanya.

"taeyong? maksud kamu... kamu nolak mau dijodohin sama jongin? jongin sama kamu udah kenal lama jadi papa percaya sama dia sedangkan cowo ini?? bahkan kalian baru kenal beberapa bulan. ga. papa ga setuju. papa ga mau nanti anak papa hidup susah bareng cowo kaya dia." Ucap Yunho tegas.

"maaf paa... papa boleh minta yang lain dari taeyong selain penawaran papa yang tadi tapi yang jelas taeyong maunya sama kak Jaehyun..."

"cinta ga bisa dipaksa pa... kalo sama kak Jaehyun yya kak Jaehyun. Taeyong kenal jongin memang udah lama tapi status kita hanya sebagai sahabat pa.. ga lebih." Sambung Taeyong.

"ga. mama nolak dan ga mau restuin kalian'' Jaejoong kembali bersuara.

"papa juga. papa maunya kamu sama Jongin biar masa depan kamu itu bisa terjaga."

"apa yang tuan mau dari saya agar saya bisa mendapatkan restu dari tuan untuk menikahi Taeyong?" -Jaehyun.

"Ga ada sampai kapan pun saya tidak akan pernah merestui pernikahan kalian berdua. final, Taeyong dan Jongin tetap akan melaksanakan pertunangannya."

"Taeyong lagi ngandung anak kak Jaehyun..." Ucap Taeyong mengecilkan suaranya pada akhir kalimatnya.

deg...

Bukan hanya kedua orangtua Taeyong yang terkejut tapi juga Jaehyun. Jaehyun tak percaya Taeyong mengatakannya secepat ini pada orangtuanya sendiri padahal tadi niatnya dia yang mengatakan itu bukan Taeyong.

Brak!!

Yunho memukul keras meja didepannya. Ia menatap tajam wajah Jaehyun sembari menahan emosinya yang sudah menbara.

Jaejoong yang menyadari hal tersebut berusaha menenangkan suaminya dan menggeleng kecewa pada Taeyong. Ia tidak menyangka Taeyong bisa seperti itu padahal anak itu belum lulus sma. Baru saja sampai disitu Jaejoong sudah bisa menebak bagaimana masa depan anak semata wayangnya kelak.

"ma-maafin taeyong ma... paa.."

Yunho mendengus nafas kasar. "Kai? apa kamu masih mau menerima Taeyong?"

Dengan cepat Jongin mengangguk. "tentu! saya mencintai taeyong bagaimanapun keadaanya"

"Ga bisa kaya gitu. Saya yang ngehamilin taeyong maka saya juga yang harus bertanggung jawab akibat perbuatan saya."

"Taeyong, udah cukup kamu ngecewain mama sekarang ayo... menikahlah dengan Jongin. Mama percaya dia bisa jaga kamu lebih baik" -Jaejoong.

"maaf ma udah banyak ngecewain mama tapi taeyong ga bisa. taeyong mau sama kak Jaehyun."

"Keluar dari rumah ini Taeyong dan jangan meminta apapun pada saya lagi. kembalikan semua barang yang yang telah saya berikan padamu hiduplah menderita disana bersama laki laki yang kau pilih. rekeningmu akan saya blokir."

Taeyong terkejut? oh tentu saja. Ia kira ia akan diizinkan begitu saja menikah dengan Jaehyun tapi ternyata semua tidak berjalan seperti apa yang dinginkannya.

"oke! taeyong bakal bertahan hidup bagimanapun caranya! maaf dan terimakasih buat papa mama..."

Taeyong bangun lalu berlari kecil menuju kamarnya. Jaehyun juga sama, ia akan membantu Taeyong untuk mengemasi barang barangnya. Ingat, Jaehyun masih punya satu kamar apartemen dan sepertinya ia akan memulai usaha dari sekarang.

"anak ga bener!"

•
•
•

"kak.. kita mau kemana?"

Keduanya tengah berada didelam mobil taxi menuju apartemen Jaehyun.

"apartemen aku, tapi disana tempatnya kecil kamu gapapa kan?"

"gapapa kak, asal aku bisa tetep hidup sama kakak. aku sayang kak Jaehyun, jangan ngecewain yya ka?"

"ga, ga akan" Jaehyun mengecup kening Taeyong sekilas lalu menyenderkan kepalanya pada bahu Taeyong.

•
•
•

"kak, jae gimana kalo kita buka usaha aja? atau kita main saham aja? Taeyong masih ngerti caranya dikit dikit dulu papa pernah ngajarin taeyong"

"saham kan butuh modal sayang gimana sih"

"jual jam rolex aku aja dulu ka?"

"ga ga ga astaga... nanti aku pikirin caranya sendiri"

tbc

•
•
•

mampie yaww baru debut tadi

sama cerita trial[Jaeyong] baru debut kemaren baru ada 2 chap doang sih yya kalo kalian minat baca bisa mampir kesana