bagian 6

15 3 0
                                    

Menangislah, aku tahu kamu capek.

~••~

Zaidan menatap dua orang yang ada didepanya dengan tatapan penuh pertanyaan. 

Sementara kahfi, memutar bola matanya malas. Menatap kelakuan zaidan yang selalu heboh dan kepo, seperti perempuan saja. Pikir kahfi.

"Lo berdua ngapain, berduaan dikelas pegang-pegangan, tatap-tatapan"

"Lo ganggu gua bangsat" Affan menatap temanya itu dengan tatapan tak bersahabat, ia merasa inget memukul wajah zaidan yang menatap ia balik dengan tatapan tololnya.

Sementara Luna sangat berterima kasih, karena zaidan dan kahfi datang diwaktu yang tepat.

"Kayanya ada bau-bau yang pengen balikan tapi ditolak, deh" Cukup, kesabaran affan sudah habis.

Ia melemparkan tas nya, tepat mengenai wajah kahfi.

"Woy anjing"

Luna bernafas lega, saat melihat affan pergi meninggalkan kelas. Sementara sekarang, zaidan lah yang duduk disampinya.

"Beneran ya, na. Si affan ngajak balikan? " Tanya nya penasaran.

"Iya"

"Kenapa lo tolak tadi, bukannya lu juga gamon ya"

"Itu dulu, sekarang engga"

Zaidan menatap Luna dengan tatapan kagum. Ia mengeleng-gelengkan kepalanya tak percaya apa yang ia dengar barusan.

Pasalnya, seluruh angkatan mereka waktu SMP, tahu. Betapa bucin nya Luna dan affan.

Dan mereka semua juga tahu, Luna sering menangisi affan karena gagal moveon. Bahkan, luna sampai jatuh sakit dan di rawat dirumah sakit selama satu minggu.

Tiba-tiba zaidan bertepuk tangan dihadapan wajah Luna.

"Gue salut sama lo, na"

"Salut kenapa? "

Tanya Olivia, yang baru saja datang dengan Emma, dan disusul gia dibelakang.

"Tadi aff-" Dengan cepat Luna menginjak kaki zaidan yang hampir saja memberi tahu mereka tentang apa yang terjadi tadi.

"Dih, main rahasia-rahasian ya sekarang" Ucap Emma mendudukan bokongnya dikursi tempat dia duduk bersama gia.

"Bukan gitu, tadi a-nu"

"Tadi nana, bisa ngerjain tugas matematika yang dikasih pak bambang dalam waktu kurang dari sepuluh menit" Ucap kahfi dengan cepat.

"Serius?, hebat banget lo na" Tanya oliv heboh.

"Minggir lo, belek" Oliv menarik kerah baju belakang zaidan. Memaksa pria itu untuk pergi dari sana.

"Santai dong liv

" Bodoamat "

"Na, gue liat jawaban lo dong" Ucap oliv sambil menatap Luna memelas.

De'lunaWhere stories live. Discover now