(#2) Bagian 03

5.3K 357 42
                                    

Alvaro masih saja belum bisa tertidur, dia terus bergerak gelisah dan bolak-balik sana-sini. Ayla sampai jengah melihatnya.

"Mau kamu apa sayang? Ini udah malem loh, nggak tidur-tidur perasaan."

Sedari tadi Ayla sudah menuruti kemauan Alvaro, entah yang mau minum susu hangat, dielusin punggungnya, dipijat kepalanya, ditepuk-tepuk pantatnya, tapi sampai sekarang belum juga tidur.

Ini sudah pukul sebelas malam, Ayla harus segera menyelesaikan pekerjaannya yang belum selesai karena tadi dihabiskan untuk mengerjakan tugas kantor Alvaro.

"Aku juga mau tidur, tapi nggak bisa yang." Matanya berkaca-kaca, membuat Ayla tak tega.

"Yaudah, kamu mau apa hm?" tanya Ayla lembut.

"Aku mau main game yang, udah lama nggak main."

"Iya main game, tapi aku tinggal ke ruang kerja ya? Nanti kalo butuh apa-apa lewat intercom ya?"

"Iyaa," balasnya sumringah.

Tentu saja, karena Ayla membatasi Alvaro dalam bermain game. Bisa seharian main game jika waktunya tidak diatur.

Ayla beranjak dari ranjang menuju ruang kerja yang masih satu ruangan dengan kamar ini, hanya saja berbatas pintu dan tembok.

Empat jam kemudian—

Ayla merenggangkan otot-otot tubuhnya yang kaku duduk berjam-jam di depan laptop. Untungnya tadi Ayla sempat memakai kacamata, jadi matanya tak terlalu perih.

Dia bangkit, tapi sebelumnya membereskan dan menata berkas-berkas penting.

Dilihatnya Alvaro yang masih bermain game dengan posisi duduk sandaran di kepala ranjang. "Enak banget ya main game lama banget, belum tidur lagi." Ayla menyindir dengan tajam.

"E-eh, ayang. Udah selesai?" tanyanya dengan wajah dibuat se-menggemaskan mungkin.

"Hm."

"Maaf ayang," ujarnya sembari menunduk takut saat Ayla menghampirinya.

"Tau kesalahan kamu?"

"Iyaa, maaf Ay."

"Sekarang udah jam tiga, mau tidur berapa jam kamu? Besok berangkat kantor dan nggak ada alasan sakit atau ngantuk!"
Alvaro mengangguk dengan takut-takut, tangannya meremas selimut yang menutupi kaki sampai pahanya.

"Kalo main game boleh, tau waktu! Tadi aku bolehin biar kamu ngantuk terus tidur, bukan malah main terus! Kalo gini gimana hah?" Ayla mengomel panjang. Alvaro sudah mulai terisak pelan.

Kemarahan Ayla adalah yang paling dihindarinya, apalagi soal kesehatan. Ayla dengan senang hati akan memarahi Alvaro saat berbuat salah.

Walaupun begitu, Ayla tetap melayani dan memanjakan Alvaro. Terbukti, sekarang Alvaro sudah berada di gendongan koala Ayla. Kepalanya bertumpu di bahu Ayla dengan nyaman.

Pada pagi harinya, tepat pukul setengah enam Ayla membangunkan Alvaro. Tapi tetap saja Alvaro tertidur dengan nyenyak-nya, bahkan tidak terganggu sedikitpun.

"Bangun! Aku mau masak!" Alvaro hanya menggeliat pelan dan ingin masuk ke dekapan Ayla, namun wanita itu malah bangkit meninggalkan Alvaro.

Alvaro sedikit membuka matanya dan melihat istrinya memasuki kamar mandi. Jika Ayla sudah tidak memeluknya, Alvaro tetap tidak berani tidur.

Saat Ayla melewatinya, Alvaro tak menyapa. Pria itu langsung masuk ke kamar mandi untuk menjalankan ritual paginya walaupun rasa kantung menyerangnya dengan kuat.

Possessive Girl. [COMPLETED]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum