[22-04-21] Puasa : Petasan

134 59 24
                                    

Mari kita bertanya tanya, apa yang menarik dari bulan ramadhan? Yup, permainannya.

Gw jadi inget dulu pas gw masih di bangku smp tepatnya kelas 1, itu merupakan tahun penuh kenakalan yang pernah gw lakuin sepanjang hidup gw sebelum akhirnya pindah sekolah.

Jadi, gw dulu berteman dengan sekitar 5/6 orang di suatu komplek perumahan yang ga begitu besar ataupun elit. Di sana pun masih menjunjung tinggi budaya budaya terdahulu ; seperti bermain bola saat sore, samperin rumah temen satu persatu, ataupun jajan tapi ga bayar (kalo yang terakhir emang brengsek sih haha).

Di sana kami saat ramadhan selalu bolos terawih dan bermain kejar kejaran dengan nama permainan "polisi-maling". Adapun saat permainan berlangsung kami juga suka sambil bermain petasan yang suaranya sangat mengganggu, kalian tau apa? "Petasan Korek".

Dengan membeli Petasan korek yang seharga 2rb/bungkus ini, kami sangat sering menggunakannya untuk mempermudah dalam menemukan tim lawan.

Dalam praktik nya begini (Semisal gw ngumpet di sawah, dan gaada lampu yang menyinari area sawah, maka dengan gampangnya kami akan menghidupkan petasan itu, dan melemparkannya ke sembarang tempat di sawah itu, karena petasannya sangat seram jadi tidak menutup kemungkinan orang yang sembunyi pun takut dan berujung teriak)

Pada suatu hari dipertengahan bulan puasa dan kami pun bermain "polisi-maling", gw dan 2 temen gw ini jadi tim polisi. Awalnya kami bertiga curiga dengan apa yang ada di atas masjid, dan karena ketidakyakinan itu kami bertiga berencana melemparkan beberapa petasan ke atas masjid.

Berikut result nya :
Lemparan pertama, semua aman ga ada satu pun yang terjadi.
Lemparan kedua, ada sesosok pantat yang bergerak, tanpa curiga bahwa itu adalah setan kami pun sepakat untuk berasumsi bahwa itu adalah tim musuh.
Lemparan terakhir, dengan keyakinan yang maksimal dan tekad yang tegar dalam melindungi tim (cia elah lebay amat), salah satu dari kami (yang jelas bukan gw) melempar sebuah petasan dengan bodohnya malah masuk ke dalam masjid (gw gatau ada masalah apa dengan otaknya).

Apa yang harus kami lakukan? Yup, Kabur.
Kami beriga lari sekuat tenaga dan gw dengan rasa penasarannya tidak beesembunyi dengan jarak yang aman. Jadi simple nya gw tuh sembunyi masih di area masjid. Betapa ngakaknya kami bertiga melihat 5 orang melompat bersamaan saat rukuk. Kami pun kehilangan fokus untuk melanjutkan bermain dan berujung jajan di warung depan masjid.

Mungkin pertanyaannya adalah "apa kabar tim musuh?"...HAHA...Sampai saat terawih selesai mereka pun kembali dengan wajah gembira atas kemenangan, dan kami bertiga juga masih terngakak dengan kejadian tadi, sampai akhirnya mereka tau bahwa kami bertiga sama sekali tidak mengejar tim musuh, UPS.

Fun fact : yang diatas masjid bukan tim musuh tapi bola plastik.

Sebuah catatan harian pelajar bodoh by Tegar versionWhere stories live. Discover now