6. KONSER DADAKAN BERUJUNG MIMISAN

4 1 0
                                    

HAPPY READING!

---------------------------------------------

Setelah insiden maling kemarin, entah kenapa Aleta yang tadinya sakit menjadi tidak sakit lagi. Kebugaran Aleta tiba-tiba menjadi bertambah saat ia menyerang maling kemarin.

Rika yang tadinya khawatir terhadap Aleta kini sudah masa bodo pada anak semata wayangnya itu. Ia heran pada anaknya sendiri, keturunan dari mana sebenarnya Aleta itu. Padahal dirinya dan juga sang suami tidak seperti kepribadian Aleta.

Perempuan yang hyperaktif kelebihan itu mempunyai sifat yang sangat energik, sehingga teman-temannya bahkan para dosen yang mengenal dirinya sangat heran pada Aleta. Sebenarnya Aleta memiliki berapa ton energi dalam tubuhnya?.

Seperti saat ini, teman sekelasnya sudah lelah melihat Aleta yang sedari tadi berjoget ria, loncat sana loncat sini, putar sana putar sini dengan musik KPOP yang di putar saat sedang pelajaran kosong.

"Dosa apa ya gue punya sahabat macem cacing kepanasan?" gumam Naufal seperti frustasi melihat tingkah perempuan itu.

Lima belas menit berlalu dengan lagu KPOP kini sudah berganti menjadi lagu dari penyanyi terkenal, lebih tepatnya penyanyi dangdut.

"TEMAN-TEMANKU SEKALIAN MARI KITA LESTARIKAN LAGU DANGDUT SUPAYA MAKIN BERJAYA!" seperti itulah teriakan Aleta pada seluruh teman kelasnya.

Sekitar ada dua orang lelaki dan tiga orang perempuan termasuk Aleta yang mengapresiasikan konser di dalam kelas itu. Dengan alat apapun mereka gunakan untuk kelengkapan konser dadakannya.

"MUSIK!!"

Musik pun berputar sesuai judul yang Aleta tentukan.

"Janganlah kau tanyakan besarnya cintaku, ku persembahkan untukmu, hanya kepadamu..."

"HOBAHH"

"LANJUTKAN KAPTEN!"

*Langsung reff

"1,2,3!"

"SEPERTI MATI LAMPU YA SAYANG, SEPERTI MATI LAMPUU"

"CINTAKU TANPAMU YA SAYANG BAGAI MALAM TANPA BERBINTANG."

"SEPERTI MATI LAMPU YA SAYANG, SEPERTI MATI LAMPU ."

"CINTAKU TANPAMU YA SAYANG BAGAI MALAM TANPA BERBINTANG."

Suasana kelas semakin ramai. Aleta sebagai vokal utama semakin bersemangat bernyanyi. Dito, Lana, Badrul, Iman yang ikut serta bersama Aleta juga tak kalah ricuh. Meja dijadikan gendangan, botol minum dijadikan microfon, bahkan gitar Naufal pun juga ikut serta padahal sang pemilik sudah tertidur pulas dari sepluh menit lalu.

Tak lupa dengan para lelaki ataupun perempuan yang ikut menyawer uang mereka. Walaupun bohong-bohongan.

"AYO AYO SINI BELI LIGHTSTICK OPPA NASAR YANG LAGI HITZ SAMPE TUJUH TURUNAN DELAPAN TANJAKAN SEMBILAN BELOKAN!" teriak adit seperti ibu-ibu pasar yang berjualan baju. Dengan lightstick yang berjejer di meja yang ia tempati.

"Berapaan tuh Dit?" tanya Siska yang kebetulan minat membeli barang tersebut.

"500 ribu aja sist gak mahal-mahal kok."

"Mahal amat korting lah dikit buat temen." cibir Siska yang merasa kemahalan.

"Ini lightstick bukan baju pasar yang mahal dikit minta nego. Jangan kaya emak gue deh baju harga 100 ribu ditawar 20ribu, apa gak bangkrut itu yang jual?" ujar Adit membalas cibiran Siska.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 21, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SHE'S A CAT LOVERWhere stories live. Discover now