20. Confess

139 16 56
                                    


****

Jane, Fabio, Flan dan George lumayan lama main di rumah Lando. Kondisi Lando saat ini sudah mulai membaik. Kata Lando sih dia cuma masih agak pusing sama pilek. Mungkin besok udah bisa balik ke sekolah.

Karena jam sudah menunjukan pukul enam sore, akhirnya empat komplotan itu memutuskan untuk pulang. Jane masih nebeng bareng Fabio.

Flan yang memang udah dianggap sebagai anak sama orang tuanya Lando, ditawarkan untuk diantar pulang oleh Adam —ayah Lando—. Tapi Flan menolak, takut merepotkan.
Alhasil George pun mengantarkan Flan pulang ke rumahnya.

"Flan, mau mampir ke McD gak? Gue laper nih, pengen makan." Kata George setelah melihat palang McD yang terletak tidak jauh di depan mereka.

George menengok sekilas ke belakang agar dia bisa melihat Flan, "Gimana? Mau gak?"

"Boleh deh George," sahut Flan.

George kemudian mengendarai motornya untuk masuk ke area McD. Setelah memarkirkan motornya dengan rapi, Flan dan George lalu masuk ke dalam McD.

"Mau mesen apa? Gue yang bayarin," kata George menoleh ke arah Flan yang kini tengah berdiri di sampingnya.

"Ah apaan sih. Gue bisa bayar sendiri kali."

"Tapi kan gue yang ngajak lo makan,"

Flan berdecak. "Nggak usah. Gue bayar sendiri aja." Kata Flan kekeuh dengan pendiriannya.

"Yodah deh," balas George. Laki-laki itu kemudian memencet pesanan makanannya di papan touch screen tempat memesan makanan.

Setelah selesai memesan makanannya, George masih berdiri di dekat papan touch screen untuk menunggu Flan yang masih memesan makanan.

Usai memesan makanan mereka, George dan Flan lalu ke tempat kasir untuk membayar pesanan mereka. Lalu setelah mengambil nomor antrean, Flan dan George mencari tempat untuk mereka makan nanti.

.

Flan asik dengan dunianya sendiri. Perempuan itu mengetuk-ngetukan sepatunya ke lantai sembari asik memakan burger happy meal yang tadi ia pesan.

"Lo sama keluarganya Lando emang deket banget ya?" George bertanya pada Flan usai laki-laki itu menelan makanannya.

Mendengar George berbicara, Flan menghentikan ketukan sepatunya di lantai. Perempuan itu menengadahkan kepalanya ke arah George, lalu menjawab, "Iya," Flan menjeda jawabannya sembari menghalangi mulutnya menggunakan telapak tangan. "Keluarga dia sama keluarga gue deket banget," lanjut Flan usai menelan sisa makanannya.

"Berarti Lando juga deket dong sama keluarga lo dong?" Tanya George lagi yang dibalas anggukan kecil oleh Flan.

"Pantesan tadi lo akrab banget sama keluarganya Lando. Udah berasa kaya nyokap-bokap sendiri ke Om Adam sama Tante Cisca." Kata George sembari mengambil minumannya dan meneguknya.

"Haha iya."

Setelah itu keduanya kembali diam. George dan Flan sibuk dengan makanan mereka masing-masing.

George beberapa kali mencuri-curi pandang memperhatikan Flan yang sedang makan. Ada beberapa hal yang George ingin sampaikan pada Flan, namun ia menahannya.

Kerongkongannya terasa gatal, ingin mencurahkan semua isi kepalanya pada Flan. Namun ia takut dengan respon Flan nanti.

"Flan, gue ke toilet bentar ya," pamit George. Flan mengangguk. George kemudian bangkit dari kursinya. Ia membawa sampah makanannya dan membuang sampahnya sebelum masuk ke dalam toilet.

kefi // lando norris [AU]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora