04. Misi Mencari Martabak

184 26 56
                                    

Happy reading, bro🙌🏼

****

Flan sedang berada di dalam kamarnya. Duduk di kursi meja belajar sembari sibuk mengerjakan PR ekonomi yang tadi diberikan oleh gurunya.

Sudah setengah jam lebih Flan berkutat dengan kertas dan alat tulisnya, namun perempuan itu hanya baru berhasil memecahkan dua soal saja.

Brak!

"Ini soal ekonomi apa cara ngeracik obat sih? Susah amat," gerutu Flan sembari menggebrak meja belajarnya.

Perempuan itu menaruh pulpennya di atas meja dan berganti meraih botol minumnya. Flan lalu membuka tutup botol minumnya dan meneguk isi air di dalamnya.

Tok! Tok!

Suara ketukan kaca membuat Flan dengan segera menengok ke arah pintu kaca balkon kamarnya. Bulu kuduk Flan seketika meremang saat mengingat kamarnya yang berletak di lantai dua.

Siapa coba yang bisa ngetuk pintu balkonnya dari luar?

"Mama!" Panggil Flan takut, tanpa melepas pandangannya dari balkon kamarnya.

TOK! TOK!

Suara ketukan itu semakin keras yang mana membuat Flan semakin waspada.

"Mama, Papa, Flan takut!" Panggil Flan lebih mengencangkan suaranya.

Tok! Tok! Klek! Klek!

"Woi botol kecap, buka buruan pintunya!" Kata orang dari luar sembari mengetuk dan mencoba membuka pintu balkon kamar Flan.

Namun tidak bisa, karena balkon kamar Flan hanya bisa dibuka melalui bagian dalam.

Flan mengernyitkan dahinya. Sepertinya ia mengenal siapa pemilik suara itu. Flan segera bangkit dari kursinya lalu berjalan mendekati pintu balkon kamarnya. Tanpa pikir panjang, Flan menyibak tirai yang menutupi pintu kaca itu dan kemudian ia melihat sosok Lando yang sudah berdiri di luar.

"Lo ngapain, anjrit?"

"Buka dulu dong. Gatel nih digigitin nyamuk," sahut Lando seraya sibuk menepuk pundak, pipi, dan udara di sekitarnya.

Flan menuruti apa kata Lando. Perempuan itu segera membukakan pintu balkonnya agar Lando bisa masuk ke dalam.

"Ngapain sih pake acara masuk ke rumah orang lewat balkon? Pake pintu depan kan bisa."

"Dari tadi gue udah gedor-gedor pintu depan, tolol. Tapi gak ada yang bukain. Jadi yaudah gue manjat aja ke balkon kamar lo." Jawab Lando sembari berjalan ke arah tempat tidur lalu menghempaskan tubuhnya.

"Masa sih?"

"Masa gue bohong?" Jawab Lando seraya melayangkan tatapan datar pada Flan.

"Ya juga sih," Flan mengerucutkan bibirnya sembari memutar badannya dan kembali berjalan ke arah meja belajarnya. Berniat untuk melanjutkan tugasnya yang tertunda tadi.

"Bikin apaan lo?" Tanya Lando yang sekarang merubah posisinya menjadi duduk di pinggiran ranjang.

"Bikin tugas ekonomi." Jawab Flan seadanya.

"Tugas BAB 3?" Tanya Lando yang dibalas anggukan kecil oleh Flan.

Laki-laki itu kemudian bangkit dan berjalan mendekati Flan. Ia mengeluarkan ponselnya, dan membuka galeri yang berisi foto jawaban dari tugas ekonomi.

"Liat punya gue aja noh," kata Lando usai menaruh ponselnya di samping buku latihan milik Flan.

Flan menoleh ke arah Lando dan menatap temannya itu dengan tatapan menyelidik, "Tumben lo rajin. Biasanya juga nyontek ke gue," kata Flan.

kefi // lando norris [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang