15. Bazar Sekolah

131 16 42
                                    


happy reading!

****

"Tar di kelas kita yang ikut jualan di bazar siapa aja?" Alex bertanya, memulai perckapan pada Lando, Joan, dan Luca.

Empat anak itu kini sedang berada di kantin. Menghabiskan jam istirahat mereka dengan menikmati nasi uduk buatan Pak Louis, satu-satunya penjual nasi uduk di kantin sekolah Lando.

"Boro-boro ada yang mau ikut jualan, nentuin barang yang mau dijual aja belum ada yang tau." Sahut Luca sembari menyeruput es jeruknya yang sekarang sudah tersisa seperempat.

"Emang ada bazar?" Lando balik bertanya untuk memastikan. Salah satu alisnya terangkat naik. Mulutnya sibuk memakan rumput laut.

"Gini nih kalo di kelas kerjaannya tidur mulu." Kata Luca sembari menoyor kepala Lando dengan pelan.

"Kemarin kan si Jasmine udah bilang. Kegiatan tengah semester kali ini sekolah kita ngadain bazar. Semua kelas wajib bikin satu kelompok buat ikut bazar. Satu kelompok isinya enam sampai sepuluh orang. Bazarnya minggu depan, boleh jualan apa aja. Mau makanan, minuman, terserah aja. Sekarang udah paham belom lo?" Kini giliran Joan yang berbicara. Ia menjelaskan panjang lebar dan terperinci tentang kegiatan bazar sekolah yang akan diadakan minggu depan pada Lando.

Lando mengangguk-anggukan kepalanya, tanda ia paham. "Terus kelas kita kenapa pada santai? Udah tau siapa yang bakal ikut bazar?" Tanya Lando lagi.

"Ni bocah emang palanya pengen ditempeleng," kata Alex mulai geregetan, "KAN TADI DI AWAL GUE UDAH NANYA, KIJANG. KE MANA AJA KUPING LO?" Teriak Alex di kuping Lando.

Mendengar suara keras Alex, telinga Lando jadi berdenging. Lando spontan menjauhkan kepalanya dari jangkauan Alex, dan berganti dengan salah satu tangan yang melesat memukul wajah Alex.

"Anjing! Jigong lo muncrat!"

Luca dan Joan lalu tertawa. Sedangkan Alex merengut kesal sembari memegang pipinya yang sempat ditabok Lando.

"Goblok lo pada." Luca meledek dengan maksud untuk melerai keduanya, "Balik ke kelas yok. Udah mau bel," ajak Luca yang langsung disetujui oleh ketiga temannya.

oOo

Keadaan kelas yang sebelumnya sudah tidak kondusif, sekarang makin tambah tidak kondusif berkat kedatangan Lando, Luca dan Alex yang main lempar-lemparan penghapus sama botol bekas. Joan gak ikutan. Dari tadi anak itu setia jadi penonton. Kadang sih dia bakal ikutan ketawa kalau denger Alex maki-maki Lando.

"Woi! Sakit bego!"

Sesekali, Flan yang duduk di samping Lando akan menegur dan memukul lengan teman sebangkunya itu karena beberapa kali Lando tidak bisa menangkap lemparan botol dari Luca yang mengakibatkan kepala Flan terkena botol.

"Lah? Yang salah si Luca, yang ditabok malah gue. Sinting lo." Ucap Lando sembari menoyor kepala Flan.

"Tapi kan yang tugasnya nangkep botol itu lo. Kepala gue sakit, anjir, dari tadi kena botol."

Lando membalas keluhan Flan dengan memasang wajah konyol, bertujuan untuk mengejek teman perempuannya itu.

"Woi! Woi! Attention please!" Suara nyaring dari Jasmine —ketua kelas sebelas IPS 4 yang kini tengah berdiri di depan kelas— berhasil mengunci perhatian teman-teman kelasnya.

Tidak terkecuali dengan Lando, Alex, dan Luca. Tiga orang itu menjeda permainan lempar botol bekas mereka dan berganti memperhantikan Jasmine.

"Ini yang mau ikutan bazar siapa aja? Udah dimintain nih nama-namanya sama OSIS." Kata Jasmine seraya memainkan bolpen bermotif angry birds yang ia temukan tergeletak di atas lantai pagi tadi.

kefi // lando norris [AU]Where stories live. Discover now