03. Tengkorak Lab IPA

213 25 66
                                    


****

Jarum jam menunjukan pukul sebelas lewat empat puluh lima menit. Murid-murid di kelas Lando dan Flan sedang sibuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Sejarah mereka, Pak Binotto.

Kebetulan Lando sudah selesai mengerjakan tugasnya. Sekarang laki-laki berambut sedikit ikal itu tengah dilanda kebosanan.

Lando menoleh ke arah teman sebangkunya, Flan, yang kini sedang sibuk dengan buku dan pulpen. "Udah belum?" Tanya Lando.

Flan yang tadi sibuk menulis di buku tulisnya, berhenti sejenak untuk menghadap Lando.

"Belum. Kenapa emang?" Jawab Flan dilanjutkan pertanyaan sembari membuat gestur wajah bertanya.

"Gabut nih gue. Cabut yok," ajak Lando.

"Ajakin yang lain aja sana, tugas gue belum kelar." Sahut Flan sembari menunjukan buku tulisnya pada Lando. "Tuh Luca kayanya free, sama dia aja sana," lanjut Flan dengan tangan menunjuk salah satu teman kelasnya, Luca, yang sekarang ini Flan lihat tengah sibuk menganggu Grace, anak perempuan yang duduk tepat di depan Luca.

Lando ikut memperhatikan Luca. Tanpa pikir panjang, laki-laki itu bangkit dari tempat duduknya.

"Yodah, gue cabut sama Luca. Tar kabarin kalo Pak Binotto udah masuk," pesan Lando sebelum berjalan menuju tempat Luca.

"Sip."

oOo

Setelah membeli sekotak susu dan makanan ringan di kantin, Luca dan Lando tidak langsung kembali ke dalam kelas. Dua anak laki-laki itu memutuskan untuk pergi ke laboratorium IPA untuk menyapa teman mereka.

Waktu mereka sedang asik berjalan dan belum sempat melintasi laboratorium IPA, Luca tiba-tiba menghentikan langkahnya saat melihat seorang perempuan dengan rambut cokelat gelap bergelombang tengah duduk di kursi panjang yang terpajang di depan kelas IPA 3.

Lando yang melihat Luca berhenti, juga ikutan berhenti dan menengok ke arah Luca.

"Kenapa lo?"

"Lo aja deh yang ke lab IPA. Gue mau nyamperin Hannah bentar," kata Luca. Ia menepuk pundak Lando sekilas, kemudian berjalan meninggalkan Lando dan menghampiri Hannah.

"Ah tai lo!" Seru Lando.

.

Lando menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Mengintip kegiatan anak-anak kelas IPA 1 di laboratorium. Mata laki-laki itu menangkap sosok Pak Lewis yang sedang fokus mengawasi George bersama dengan kelompoknya.

Melihat ada kesempatan, Lando pun berjalan mengendap-endap masuk ke dalam laboratorium dan mengambil jas putih yang biasa digunakan oleh anak IPA untuk praktek di dalam laboratorium.

"Halo broski," sapa Lando yang berdiri di samping temannya, Max.

"Anjing!" Umpat Max, kaget, ketika mendapati sosok Lando yang tiba-tiba berdiri di sampingnya. "Lo ngapain di sini, anjir?" Tanya Max heboh.

Anak IPA kenapa nyasar di lab IPA coba.

Lando menampilkan cengiran kecilnya, "Gabut bro di kelas." Kata Lando. "Lagi pada ngapain sih?" Laki-laki itu lanjut bertanya sembari memperhatikan lingkungan di sekitarnya.

"Lagi mutilasi kodok." Jawab Max seraya menancapkan pisau kecil ke tubuh kodok yang sekarang sudah tergeletak tidak bernyawa di atas meja prakteknya.

Lando kemudian menatap ngeri ke arah Max dan kodok kecil itu bergantian, "Psikopat." Ucap Lando.

Selang beberapa detik, perhatian Lando teralihkan pada tengkorak yang terpajang di belakang laboratorium. Sebuah ide terbesit di kepalanya.

"Itu tengkorak boleh dipinjem gak?" Tanya Lando pada Max.

kefi // lando norris [AU]Where stories live. Discover now