03✈️

0 0 0
                                    

Rameiin yuu👽

"Lansung ke cafe aja kali ya?" tanya Dara dengan memasukkan alat tulisnya.

"Iya deh daripada bolak-balik"

"Yeeee di traktir Romeo," teriak Aurora dengan naik ke kursinya. Romeo yang disebut namanya melotot tak trima.

"Enak aja, bayar sendirilah!"

"Sewot bener ni yang habis jadian." Romeo yang tadinya masih mendumel tiba-tiba tersenyum malu.

Aurora tertawa keras, "Sumpah muka lo, muka-muka ngga pernah pacaran," Romeo berdehem. "Sirik aja lo, daripada lo masih jomblo ahaayy" balas Romeo dengan lirikan iblis.

Bilqis dan Ansel hanya menggeleng, sudah biasa mendengar Aurora dan Romeo yang berdebat tidak penting. Sedangkan Dara sudah tertawa melihat wajah Romeo.

"Jangan salah, gue itu jomblo bukan karena nggak laku. Tapi karena terlalu berharga untuk dimiliki!"

"CAKEPP!" teriak Dara ikut membela kaumnya.

"HIDUP JOMBLO!" teriak Aurora membuat muka Romeo bertambah masam.

"HIDUP!" jawab Dara dengan semangat 45 kemudian tertawa. Ansel yang mendengarnyapun ikut terkekeh.

Oke, kali ini debat di menangkan oleh tim Aurora dan Dara.

"Udah ayo buruan keburu tambah sore ni." Ansel merangkul leher Romeo yang wajahnya sudah melas.

***

Ting

Ansel membuka pintu cafe, membuat beberapa pelanggan menatapnya. Bahkan terang-terangan memperhatikan setiap langkah Ansel saat berjalan menuju meja yang kosong.

Memang sebesar itu pesona Ansel.

"Duh gue berasa aktor diliatin kaya gitu." Romeo tertawa kecil membuat
Aurora mencabikkan bibirnya.

"Jangan kepedean lo remahan tumpi, mereka tu ngliatin Ansel bukan lo."

"Sirik bilang babuuu."

"Astaga bisa-bisa gue darah tinggi ngomong sama lo" ucap Aurora dengan mengelus dadanya.

"Permisi kak, mau pesan apa??" Aurora menoleh pada pelayan, melirik Romeo sekilas kemudian tekekeh kecil.

Aurora melihat buku menu, kemudian tersenyum senang.

"Mbak saya mau ramen, chhuros pakai toping coklat keju,puding mangga, sama minumnya matcha milk tea."

"Oh ya mbak yang bayarin pacar saya ya, soalnya dia lagi ulang tahun. Oh ya sayang mau pesen apa?" Aurora menatap Romeo dengan wajah di manis-maniskan. Sedangkan Romeo yang ditatap melotot kecil, kemudian tertawa kaku saat pelayan menatapnya.

"Yang lain pesan apa kak?"

***

Aurora menatap pesanannya dengan berbinar, tanpa sadar ada yang mencibir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Above 30,000 Feet [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang