Kenapa?

1.1K 161 7
                                    

Musim semi telah tiba. Bunga-bunga sakura mulai bermekaran dengan indah. Menghiasi setiap sudut kota dengan warna merah muda yang cantik. Banyak orang mulai berkumpul di bawah pohon bunga sakura untuk menikmati keindahannya.

Tak terkecuali Kojiro dan Kaoru. Selimut piknik berwarna biru langit dilengkapi dengan keranjang piknik berisi makanan yang telah disiapkan oleh Kojiro pagi tadi. Kojiro menggelar selimut di bawah pohon sakura besar yang bunga nya mekar dengan indah. Dia menawarkan senyuman pada Kaoru yang terlihat tidak suka dengan caranya menggelar selimut.

"Seharusnya kau memastikan tanahnya tidak basah dan tidak ada kotoran." Kata Kaoru.

"Ya, ya.. salahku."

"Kau memang salah. Dasar gorila bodoh."

Kojiro malah tertawa. Dia mendekati Kaoru, mengangkatnya dari kursi roda dan mendudukannya di atas selimut.

"Tahun ini bunga-bunga sakura mekar dengan indah." Komentar Kaoru. Menikmati pemandangan bunga-bunga merah muda yang bermekaran saat ini. Kojiro mengusap kepala Kaoru dengan lembut, dia hanya mengeluarkan gumam kecil menyetujui perkataan Kaoru.

"Ah, kau harus mencoba ini." Kojiro berseru. Dia menarik keranjang piknik dan mengeluarkan sebuah kotak berukuran sedang. Di dalam kotak tersebut, terdapat beberapa mochi dengan warna merah muda yang indah.

"Mochi sakura!" Kojiro nampak sangat bangga saat memamerkan Mochi tersebut di hadapan Kaoru. Kaoru tertawa. Merasa lucu akan sikap pria yang telah resmi menjadi suaminya beberapa tahun silam. Kaoru membiarkan Kojiro menyuapi mochi tersebut ke dalam mulutnya. Dan seperti biasa, buatan Kojiro selalu enak.

Kaoru memuji Kojiro dengan tulus. Yang mana malah membuat sang koki tersipu-sipu. Selanjutnya, dia mengeluarkan dua kotak bento dari dalam keranjang piknik. Memberikan satu untuk Kaoru sementara satu lagi untuknya.

Kaoru tersenyum pada hasil karya Kojiro pada isi kotak bento tersebut. Pohon bunga sakura yang mekar di atas nasi putih. Kaoru memberikan ciuman singkat pada pipi Kojiro.

Tetapi, suasana romantis dan menyenangkan itu tiba-tiba menghilang ketika Kaoru mulai menitikkan air matanya. Kojiro tak mengatakan apapun. Seperti biasa, dia sangat pengertian. Kojiro hanya bergeser mendekat, merangkul pundak Kaoru yang entah mengapa semakin terasa kecil setiap hari nya.

"Kojiro.. aku ingin melihat bunga sakura bersamamu.. tahun depan. Tahun depannya lagi.. lagi.. dan lagi." Kaoru berucap. Air matanya masih terus keluar. Tangannya yang bebas meremas yukata yang dia kenakan. Sementara Kojiro berusaha menahan air matanya.

"Kenapa waktuku begitu singkat?"

Dan Kojiro juga menanyakan hal yang sama.


Fin

19 April 2021

Matchablossomحيث تعيش القصص. اكتشف الآن