2

488 97 18
                                    

#Event30Day
#WritingProject
#SalamPedia
redaksisalam_ped
trinaya_123

❤Happy Reading❤

"Mika!" Rama melambaikan tangan, saat menyadari kehadiran gadis itu. Dengan langkah berat seolah ada beban berton-ton di kakinya akhirnya gadis itu menghampiri keduanya yang tampak bahagia.

"Mm, Mik kenalin ini Fara." Laki-laki itu berbicara sedikit malu-malu.

Mika mengangguk pada gadis cantik yang tampak sedikit terganggu dengan kedatangannya dan Dea yang mengikutinya dari belakang, yang berusaha ditutupinya dengan senyuman meski matanya tetap menunjukkan jika ia tak suka pada Mika.

"Fara, ini Mika, sahabatku." Rama juga memperkenalkan Mika pada Fara.

Fara bangkit dan mengulurkan tangan. "Hai, aku Fara. Pacar Rama." Ia memperkenalkan diri dengan lebih lengkap tentang statusnya.

"Mika." Mika menyambutnya dan membalas dengan setenang mungkin. "Ini Dea."

Fara juga menunjukkan sikap kurang sukanya pada Dea tapi tak sekentara pada Mika.

"Mau gabung bersama kami?" Tawar Rama yang jelas-jelas di tolak Mika.

"Kami makan di sana saja." Ia menunjuk sisa satu meja yang masih kosong di kantin itu.

Rama terlihat sedikit heran. Ia dan Mika terbiasa makan siang bersama sejak mereka di taman kanak-kanak. Ia mengingat sesuatu, ia menatap gadis itu dengan perasaan bersalah. "Mik, soal tadi pagi maaf, ak..."

"Tidak apa-apa." Mika memotong cepat, ia berlalu pergi tanpa menunggu tanggapan laki-laki itu.

Rama terdiam menatap kepergian gadis itu. Ia berniat meminta maaf karena lupa mengabari jika ia akan berangkat bersama Fara, pacarnya. Ya, kemarin Fara menerima cintanya. Mungkin Mika marah kepadanya.

Mika berjalan pergi masih dengan senyum di bibirnya, namun jelas tidak dengan hatinya. Sudut matanya sempat menangkap tatapan kasihan dari Dea yang ikut terdiam sampai pesanan bakso mereka tiba, atau mungkin itu hanya perasaannya yang terlalu sensitif.

Saat sedang fokus makan tiba-tiba kursi di sampingnya bergerak di ikuti suara hempasan seseorang, gadis itu menoleh menatap laki-laki yang tadi pagi ditemuinya di pintu gerbang sekolah. 'Siapa namanya? Dewa kalo gak salah,' yang kemudian di ikuti beberepa orang siswa laki-laki lain yang ikut bergabung di meja mereka, sekarang Mika tebak bersama teman-teman laki-laki itu.

"Meja lain penuh. Cuma meja ini dan meja itu yang senggang." Salah satu di antara mereka menjelaskan, menunjuk meja yang dikatakannya senggang, yaitu meja Mika dan Rama. "Dan kita gak mungkin jadi kambing congek buat orang yang lagi pacaran, jadi gak ada pilihan selain meja ini." Lanjutnya yang membuat Mika dan Dea saling pandang.

Bagaimana tidak, kini mereka menjadi pusat perhatian karena keduanya di apit sisi kiri dan kanan oleh para senior satu tingkat di atas mereka yang terkenal nakal, tapi juga tampan. Terkenal digilai banyak gadis-gadis terlepas reputasi dan sederet catatan buruk yang menghiasi buku skors mereka.

Mika dan Dea sepakat lewat tatapan mata, mereka akan makan secepat mungkin kemudian pergi. Bahkan Mika tak mengunyah makanannya, ia dan Dea tak mungkin pergi begitu saja dari sana, mereka tak ingin menyinggung salah satu gang senior laki-laki yang cukup ditakuti di sekolahnya itu.

"Cepet banget makannya. Gak takut keselek?" Salah satu pria yang berada di sisi kiri Mika menegur cara makan gadis itu, dan benar saja sesaat kemudian entah karena terkejut atau memang karena terlalu terburu-buru gadis itu tersedak membuatnya terbatuk-batuk.

My CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang