deadly explosion (48)

ابدأ من البداية
                                    

Jungkook menampakkan raut tak percaya dengan gelengan pelannya. Tubuhnya seperti membeku di tempat dengan belenggu terpasang di leher hendak mencekik. Kebenaran seperti ini membuat dia sulit bertahan pada sebuah kebenaran yang menjadi tragedi. "Eomma, kenapa kau mengatakan itu disini. Kenapa kau bisa tahu, selama ini aku mencari bukti sendiri dan mendapatkan nya." Kesal dan marah, tipe seseorang yang tidak pernah bisa membiarkan dirinya sendiri gagal di tengah tempat.

Hera tersenyum begitu mudah. Anaknya menjadi pembangkang dalam waktu beberapa detik saja, dia mendorong sedikit tangan dengan senjatanya untuk kembali ke posisi semula. Disini Taehyung seperti boneka Pinokio yang di kendalikan dengan benang. "Putraku.... Ibu selalu mempercayaimu. Jangan berteriak keras seperti itu. Ibumu tidak suka." Suaranya menekan dengan punggung sang anak di tepuk. Perlahan tapi pasti, dia menjatuhkan tudung kepalanya secara perlahan.

Wajah cantiknya semakin terawat, berbeda dari Nana yang notabene terlalu sibuk dengan bisnis juga keadaan putranya. Wajah keriput adalah hal normal, biasa terjadi pada manusia yang sudah menua. Untuk mendapatkan awet muda seperti ini memang membutuhkan uang yang begitu banyak. Sengaja pamer dengan harapan suaminya bangga, dia pergi bukan hanya sia-sia belaka.

Jungkook menggeleng tidak percaya saat melihat ini semua. Selama ini dia juga menganggap bahwa ibunya Taehyung adalah ibunya juga. Dia akhirnya maju dengan meminta Hoseok tidak menghalangi setiap langkah kaki mendekati dirinya. "Aku ingin bicara denganmu, ibu!" Jungkook spontan, dia tidak suka jika kakaknya juga semua keluarga dipermainkan seperti ini.

"Jungkook apa yang kau lakukan. Jangan sembarangan, dia bisa saja membunuhmu." Hoseok melarang keras, dia ingin menahan pemuda itu tapi seseorang memberikan tembakan di belakang punggungnya. Semua terkejut termasuk Yoongi yang mengatakan bajingan ke arah pria dengan anak panahnya.

Benda tradisional tapi juga berbahaya.

Dor!

Suara tembakan yang keras, disini Seokjin menghentikan kecemasan walau beberapa detik saja. Kepala bolong akibat pistol di belakang kepalanya. "Jin Hyung, kau... Apa yang kau lakukan?" Hera memberikan sedikit protesnya. Dia tidak suka dengan sikap sembarangan seseorang disana. Sudah lama Seokjin menjadi salah satu anak buah yang menjalankan hal ini.

"Sudah cukup. Aku menjadi jahat karena dirimu. Aku telah gila karena ini, kau pikir aku bisa? Jelaskan semua pada Taehyung dan juga lainnya." Pintanya menggunakan wajah dingin. Saat ini tatapan mata seorang kakak terlihat kosong tanpa semangat seperti biasanya. Taehyung mengenal dan memahaminya.

Kemana perginya kakak yang cerewet dan suka mengatur? Saat bibir bawahnya dia gigit, sesuatu di dalam hatinya seperti memberontak keluar.

"CEPAT JELASKAN PADA SEMUA SOAL KEJAHATAN MU WANITA SIALAN!"

"Jaga sikapmu Kim Seokjin. Dimana sopan santun mu, kau hanya pemuda yang tidak tahu apapun. Kau harus menjalankan tugasmu, ikut campur boleh tapi ada batasnya." Ingin sekali memecah kepala itu dengan bazoka. Tapi kenyataan ini membuat dia tidak bisa. Karena pemuda itu masih bisa membawanya dalam kunci kesuksesan.

Sama halnya dengan Taehyung. Menoleh dan melihat dari samping. Putranya sudah besar dan menjadi pemuda tampan, dia berterima kasih pada Seokjin yang sudah merawat anaknya dengan baik sampai seperti ini.

"Kenapa kau marah? Bukankah semua ini rencana mu. Kim Taehyung, aku ingin mengatakan hal ini sejak lama. Ibumu punya tabiat busuk! Sangat busuk!" Mengelak dengan keras juga bangga. Kebenaran bisa dia katakan, untuk melindungi semuanya dia menjadi pembangkang untuk ayahnya.

Parah!

Pertama kali dalam hidupnya dia membentak. Melihat bagaimana Taehyung seperti kecewa dengan kejadian saat ini. Ibunya sangat keterlaluan hingga dia malu untuk membanggakan ibunya. "Apakah yang dia katakan ini benar? Ibu berusaha menipuku? Menjerumuskan diriku dalam lubang dan membuat aku membenci adikku!" Memukul pistol pada dinding. Selama ini dia selalu percaya diri, lalu sekarang....

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن