#18

14.9K 1K 56
                                    

Flashback.

Aqila sedang latihan bersama di basement Iqbaal dengan yang lainnya. Mereka tes vokal satu per satu.

Kini giliran Aqila yang maju, dia memilih menyanyikan lagu Soniq in my heart.

Seusainya, mereka semua memuji suara Aqila tak terkecuali Iqbaal, dia berdecak kagum.

"Makasih" ucap Aqila tersenyum menatap anak sfs yang telah memuji suaranya.

Latihanpun selesai dan kini mereka masih duduk di dalam basement Iqbaal. Ada yang bergosip ria, ada yang saling follow memfollow sosmed mereka, ada yang berselfie juga, begitupun dengan Aqila. Dia berselfie-silpi dengan Putri.

Namun, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu hingga menyebabkan mereka semua menghentikan aktifitas masing-masing, dan menoleh ke arah pintu.

"Sore, Aqila ada?" Tanyanya.

Merasa namanya dipanggil, Aqila segera menolehkan kepalanya ke pintu,

"Lo? Ngapain?" Aqila berdiri menghampirinya,

Dia menggeleng, "Kangen begete" Aldi memasang wajah melasnya.

Aqila memutar bola mata, "Yaela, baru juga beberapa hari dah" dia memukul lengan Aldi pelan.

"Didepan aja yuk. Gaenak disini diliatin banyak orang" Aldi melirik sekelilingnya, memang. Semua anggota sfs memperhatikan mereka berdua bahkan ada juga yang berbisik-bisik.

"Oke"

Aldi dan Aqila memilih berbincang-bincang di taman dekat basement Iqbaal.

"Kapan sih acaranya selese? Gaenak sekolah sepi gaada lo" tanya Aldi dengan mencurutkan bibirnya,

"Ih imut deh. Kurang em-" Aqila menghitung hari h nya, "gatau. Mungkin seminggu lagi"

"Ya masih lama dong. Ck, gausa ikut gini-gini lagi napa deh" ucap Aldi.

Aqila menggeplak lengan temannya, "Ih siapa lo, siapa gue" Aqila menjulurkan lidahnya.

Aldi menatapnya sinis, "Ck gaseru."

Aqila mengangkat bahunya, "Betewe buswe, lo ada apa ya repot-repot kesini segala?"

"Gapapa sih sebenernya. Hehe cuma mau bilang miss you so badly. Udah itu aja" Aldi menampakkan deretan gigi putihnya dengan lebar,

"Romantis sekali sih kamu, uuh miss you too bae" Aqila menggeleng-nggelengkan kepalanya,

"Jangan gitu, Aldi baper nih mak"

"Yah anakku gitu aja udah baper, baper tidak baik untuk kesahatan ya nak. Dapat menyebabkan gagal jantung, jantung kronis, dll." Aqila terkekeh mendengar ucapannya sendiri.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi seseorang memperhatikannya dari belakang dengan tatapan tajam, kesal, dan cemburu mungkin.

"Udah gue duga sebelumnya." kemudian Iqbaal berjalan meninggalkan mereka berdua dan berjalan kembali ke basement dengan hati yang tak bisa dijelaskan saat ini.

Flashback end

**

Mereka berdua duduk bersebelahan di theater movie daerah Jakarta. Sore ini, Iqbaal mengajak Aqila jalan-jalan, katanya agar dia tidak bosan saat latihan. Alasan macam apa itu, pikir Aqila.

"Nih" Iqbaal menyodorkan sebuah popcorn manis asin, Aqila langsung mencomotnya tanpa ada rasa canggung sedikitpun.

Udah deh, kalo soal makanan Aqila jagonya. Makan kenyang hatipun senang, begitulah kira-kira moto Aqila saat ini.

Iqbaal terkekeh memperhatikan Aqila dari samping, Aqila nampak serius memperhatikan film dengan tangan mengambil beberapa popcorn disebelahnya dan melahapnya ganas,

Menurutku dia tidak terlalu cantik. Hanya saja memiliki aura tersendiri, itulah yang spesial darinya. Dan dua lesung pipi menambah kesan manis di dalam dirinya, batin Iqbaal.

"HUA ITU KENAPA SETANNYA JELEK BANGET. GAPERNAH DANDAN YA DIA" Aqila tiba-tiba bersembunyi di leher Iqbaal.

Reflek tubuh Iqbaal menegang, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat namun dalam waktu bersamaan juga muncul rasa nyaman.

"Syut." Beberapa penonton menatap mereka dengan tajam,

"Maaf ya mas mbak" Iqbaal tersenyum meminta maaf, untung saja penonton tidak melempari mereka sepatu.

Aqila merutuki dirinya sendiri, geblek. Kenapa jadi bopung banget gini sih, ih Qila oon.

"Udah. Lo juga kenapa pake teriak-teriak sih" Iqbaal menjitak jidat Aqila pelan,

Meskipun sebenarnya tidak terasa sakit tapi entah tetap saja Aqila meringis pelan, "Aw. Orang ganteng mah bebas berbuat apa aja" ucap Aqila berbisik sambil menggerutu dalam hati.

"Ganteng dengar cantik, orang lo bicaranya di depan telinga gue. " Iqbaal diam-diam tertawa dalam hati, hanya saja dia menahannya saat ini.

Aqila memelototkan matanya, dia baru menyadari posisinya saat ini, kepala masih menyandar penuh di lengan Iqbaal, buru-buru dia menegakkan badannya kembali. Untuk kedua kalinya, Aqila mengutuk dirinya sendiri.

Udah bunuh dedek aja dirawa-rawa bang Baal!

Selesai film berakhir, tiba-tiba Iqbaal mengajaknya ke toko boneka. Aqila mengernyitkan alis bingung,

"Ngapain?" tanya Aqila.

"Kado buat temen" Iqbaal memutari rak-rak boneka yang akan dipilihnya.

"Ini bagus banget" reflek Aqila mengambil sebuket boneka stitch dengan hiasan bunga disebelah-sebelahnya.

"Ini bagus banget" reflek Aqila mengambil sebuket boneka stitch dengan hiasan bunga disebelah-sebelahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Oke. Kita ambil yang itu" Iqbaal mengambil buket bunga stitch itu dan segera membayarnya.

**

"Makasih ya, untuk hari ini. Jangan tidur malam-malam, nite" Iqbaal tersenyum ke arah Aqila yang dibalas dengan anggukan dan senyum balik.

Aqila membuka pintu mobil, belum senpat terbuka sepenuhnya Iqbaal mencegahnya,

"Eh! Ini buat lo" Iqbaal menyerahkan sebuket bunga stitch tadi. Aqila terkejut heran, "Katanya buat kado temen lo, kok-"

"Udah, ambil aja, anggep aja ucapan terimakasih gue udah temenin gue tadi. Nanti kado temen gue nyusul." Iqbaal tersenyum manis sekali,

"Sekali lagi thanks ya" Aqila balas tersenyum.

Lucky Partner [idr]Where stories live. Discover now