Hari Sial

253 25 12
                                    

Sehari saja, Chuuya ingin hidupnya tenang tanpa diusili Dazai ataupun Yosano yang sering menggodanya.

Jarang-jarang pak Frans gak masuk kelas, dan disaat ia sedang bermimpi indah Dazai mengangetkannya.

"Chuuyaaa!!!~ Ada cicak mati diatas pala lu?!"

"Ha?! Apa? Mana mana astagfirullah rambut gue, cicak sialan lu mana ha?" ucap Chuuya kesal, gadis itu langsung terbangun setelah mendengar teriakan Dazai.

Mengabaikan tatapan di sekitarnya, Chuuya mengusak surai oranye-nya berharap cicak yang ada di atas kepalanya jatuh.

Matanya terlihat berat, muka bantal dan iler di sudut bibirnya menandakan bahwa ia tertidur nyeyak. Tentu saja, rencana Dazai berhasil. Mengumpulkan aib sahabat masa kecilnya adalah hal yang sangat menyenangkan untuknya.

Timing sempurna, momen sempurna.

Ponsel pintarnya bersiap mengambil gambar, Dazai tersenyum puas melihat Chuuya yang masih mengusak rambutnya.

Cekrek

Ah,sial. Ia lupa mematikan efek suaranya.

Lagi? Dazai menipunya lagi? Kenapa sih Dazai tuh usil banget, kek Ya Allah punya temen gini amat sih :(

Chuuya berdecak, tangannya terkepal kuat sambil menatap tajam mahluk laknat dihadapannya. Dazai balas terkekeh pelan. Tangan kanannya melambai, pemuda itu berseru girang.

"Aib check haha~"

Dazai langsung tancap gas begitu melihat Chuuuya yang semakin murka. Haha puas banget dia bisa ngusilin Chuuya, mana jam Pak Frans jamkos. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan.

"Woiiiii anak setan berenti gak lu!!!" teriak Chuuya penuh emosi.

"Gamauuu, coba kejar kalo bisa~"

"Shiit, Dazai sialan!"

Wleee~

Dazai tak peduli dan menjulurkan lidahnya sambil berlari memperpanjang jarak diantara keduanya.

Chuuya terus mengejar Dazai sambil menyumpah serapahi pemuda itu. Tak peduli dengan tatapan siswa-siswi lainnya, gadis itu terus berlari berlari dan berlari.

Eh tapi bentar

Dari tadi Chuuya ngejar, dan jarak keduanya tak semakin dekat. Bahkan sosok yang dicarinya menghilang dari amatan.

Itu kenapa ya?

Chuuya sampai bingung sendiri, dan memelankan laju larinya. Sambil celingak celinguk ia mencari sosok yang harus di tendangnya itu.

Ngomong-ngomong soal nendang, Chuuya merasa sedikit ganjil. Sepatu nya menginjak lapangan berumput, ia menunduk untuk memperhatikan lebih jelas.

feelingnya mulai gak enak.

Chuuya menyipitkan matanya, menelusuri keadaan sekitar. Satu-satunya lapangan rumput di tempatnya bersekolah hanya ada di belakang gedung sekolah. Itupun khusus digunakan untuk olahraga Futsal.

Chuuya takut berada ditengah lapangan dan mengganggu, maka dari itu ia memutuskan untuk kembali. Kakinya bergegas menuju tepi, namun ketika ia melangkah terdengar jelas teriakan khawatir dari seorang pemuda berambut hitam.

"Awas!!!"

Whhoosss

Buaaghhh...

Byuuurrr

Tak sempat menoleh ataupun menghindar, datang bola futsal tepat mengenai pinggangnya. Chuuya terhempas sampai terjelungup di genangan air. Bajunya basah,
wajahnya kotor, rambutnya berantakan.

The Way I Love You ||BSD AU|| Slow updateWhere stories live. Discover now