Anita Berulah

2 2 0
                                    


"WOY bocah kembar!"panggil Anita kepada dua remaja kembar yang sedang berjalan didepannya.

"Apa?" Nindy bertanya tanpa ragu.

"Gue butuh bantuan lo berdua, dan lo berdua harus bantuin gue" ucap Anita yang kemudian berjalan lebih dekat kearah Nanda & Nindy.

"Kalo aneh-aneh, gue nggak mau" kini Nanda yang bersuara, cewek yang lebih kalem dan feminim daripada Nindi.

"Nggak kok, gue cuma nyuruh lo berdua buat ngasih tau info ke Putri kalo si cupu itu nggak ikut OSN, kasih tau juga kalo yang ngegantiin posisi dia adalah temen deketnya"Anita menjelaskan, tak lupa juga tangannya ia silangkan didepan dada.

Nanda mengerutkan kening, sedikit terkejut dengan permintaan Anita barusan, "Tapi kayaknya itu hal pribadi mereka deh, dan gue nggak berhak ngasih tau ke Putri sebelum Naya ngasih tau duluan"

Yola berdecak kesal "Yaelah cuman di suruh gitu aja nggak mau. Gue kasih upah deh, berapa duit lo mau?"ucapnya sedikit nyolot.

"Maaf tapi kita berdua nggak bisa bantu kalian"ucap Nindy yang menyulut emosi Anita.

Kesal dengan ucapan Nindy, tanpa aba-aba apa pun Anita langsung menjambak rambut Nindi. Karena serangan itu mendadak, Nindy jadi belum siap menyerang balik, " Lo nggak usah macem-macem sama gue!"ancamnya.

Nindy mengaduh kesakitan, yang membuat sang kembaran --Nanda-- ikut meringis dibuatnya.

"Nit! Lepasin! Kasian Nindi!" pekik Nanda seraya berusaha melepaskan tangan Anita dari rambut kembarannya.

Sayang, Anita tak kunjung melepasnya dan Yola pun ikut bertindak menjauhkan Nanda dari kembarannya.

Posisi mereka sekarang berada di lorong parkiran yang masih sangat sepi. Tidak ada siswa siswi apalagi guru yang lewat di daerah tersebut. Kalaupun ada siswa/siswi yang melihatnya, itupun belum tentu mereka akan menolong Nindy karena mereka sama sekali tidak mau berurusan dengan Anita, cewek antagonis yang di sungkani banyak warga sekolah.

Nanda langsung menangis histeris saat mengetahui Nindi mimisan. Makhluk kejam tak berperasaan seperti Anita memang sangat kejam.

"Tolong lepasin Nindi!" teriak Nanda parau. "Gue bakal turutin permintaan lo apapun itu! Asalkan jangan sakitin kembaran gue! " isak Nanda semakin menjadi.

Anita tersenyum licik. "Gitu kek daritadi!" ucapnya, kemudian dia melepaskan jambakan pada Nindy.

Raut wajah Yola sedikit khawatir dengan kondisi Nindi saat ini. Walaupun sebagian orang menganggap bahwa ia sama kejamnya dengan Anita, hal itu salah besar. Yola masih punya simpati dan sifat yang jauh lebih lembut dari Anita.

"Lo berdua jangan beraninya ngelaporin soal ini ke BP!" ancam Anita, "Kalo kalian mau dapet yang lebih dari ini sih nggak papa, suka-suka kalian aja mau ngelaporin gue ke BP atau ke polisi sekalipun, tapi setelah itu jangan kaget kalo satu diantara kalian atau mungkin kalian berdua nggak bakal tenang hidupnya, gue nggak main-main."

Setelah mengucapkan kalimat panjang tersebut Anita dan Yola lantas meninggalkan Nanda dan Nindi di tempat.

Nanda terus menangis tatkala melihat wajah kembarannya semakin memucat.

"Lo kuat Nin, lo pasti kuat! Kita ke UKS sekarang" ucap Nanda sembari menuntun Nindy berjalan ke UKS.

***


"Ya ampun, Nindy! Lo kenapa bisa kaya gini? muka lo pucet banget"ujar Putri khawatir saat ia baru saja masuk ke ruang UKS Putri.

Kebetulan selasa pagi ini adalah jadwal Putri menjaga UKS sebagai anggota PMR.

Jeda Januari [ON GOING]Where stories live. Discover now