CHAPTER 42

3.9K 138 2
                                    

Perlahan aku coba untuk berdiri.

"Dok.. saya boleh masuk kan? Saya mau temani Kevin.."pintaku

"Boleh aja.. tapi hanya satu orang ya.. jangan terlalu ramai.. dan tolong jangan berisik.. pasien masih kritis.."kata dokter

"Ya dok.."balas Prilly.

Aku langsung berjalan masuk setelah memakai baju steril karena di ruang ICU semua harus steril.

Diruang ICU,

Aku berjalan mendekati Kevin yang saat ini masih belum sadarkan diri. Dibagian kepalanya diperban. Lukanya cukup parah dibagian kepala.

Suster berjalan mendekatiku.

"Pasien butuh istirahat.. tolong jangan diganggu ya.."kata suster

"Ya.."balasku pelan.

Suster tersebut pun berjalan keluar meninggalkan ruangan ICU.

Aku duduk dikursi disamping tempat tidur Kevin. Perlahan kuraih tangannya. Kucium pelan telapak tangannya.

"Bangun Vin.. kumohon bangun.."kataku pelan.

Air mataku menetes keluar, melihat kondisi Kevin sekarang. Kevin yang kuat bahkan sangat kuat kini terkapar tak berdaya. Rasanya aku semakin takut sekarang.

"Aku tau kamu kuat.. bahkan sangat kuat.. kamu pasti sembuh.. kamu pasti bangun.. ya kan?"kataku sambil terus menangis pelan.

Sakit hatiku melihat Kevin terbaring lemah seperti ini.

"Aku janji.. aku akan disini terus.. aku akan disini nemani kamu sampai kamu sadar.. kamu harus bangun ya.. bangun Vin.. bangun.. buka matamu.. lihat aku disini.. disampingmu.."kataku.

Kevin hanya terbaring tanpa bergerak sedikitpun. Ia seolah sedang berjalan didunia lain sekarang. Diruangan ICU ini, hanya terdengar suara alat pendeteksi jantung Kevin dan suara tangisku.

*SKIP*

Aku berjalan keluar dari ruang ICU setelah hampir 1 jam aku didalam menemani Kevin.

Prilly langsung berjalan menghampiriku.

"Gimana kondisi Kevin, Mil?"tanya Prilly.

Aku hanya menggeleng pelan. Aku tak kuasa menahan air mataku lagi. Aku langsung menangis pelan sambil memeluk Prilly.

"Mil.. loe harus tenang ya.. loe harus kuat demi Kevin.. loe gak boleh kek gini.. kasian Kevin.. dia butuh loe sekarang.."kata Prilly sambil berusaha menenangkanku.

"Gue takut banget Prill.. gue takut Kevin kenapa-kenapa.. gue sayang sama dia.. gue mau dia bangun dan lihat gue lagi.. gue gak mau kehilangan dia lagi.. gue takut Prill.."ucapku sambil terus menangis.

"Iya.. gue tau.. gue juga gak mau kehilangan teman kek Kevin.. tapi loe harus tenang.. loe gak boleh kek gini.."kata Prilly.

Tak lama, kulihat seorang gadis berlari ke arah kami. Ternyata Sheila.

"Hey.. gimana keadaan Kevin?"tanyanya sambil terengah-engah

Aku hanya diam dan terus menangis dalam pelukan Prilly.

"Kevin masih kritis didalam.."jawab Prilly.

"Hah?! Terus gue boleh masuk?"tanyanya

"Boleh.."jawab Prilly.

Dia langsung berlari masuk ke dalam ruangan ICU.

Prilly pun membawaku duduk dikursi ruang tunggu.

"Udah ya.. sekarang loe tenang.. loe jangan nangis lagi.."kata Prilly

Aku hanya diam dan menatap kosong semuanya. Yang kuinginkan sekarang hanya bisa lihat Kevin bangun.

~POV Sheila~

Aku berjalan mendekati Kevin yang terbaring tak sadarkan diri. Tubuhnya banyak dipasang alat-alat medis. Dibagian kepalanya bahkan diperban.

Aku menggenggam pelan tangannya. Aku hampir saja menangis melihat Kevin sekarang.

"Apa yang terjadi sama loe? Kenapa loe bisa sampai kek gini?"tanyaku pelan

Aku tidak pernah lihat Kevin terluka sampai seperti ini. Sebenarnya apa yang telah terjadi padanya? Kenapa dia bisa sampai kecelakaan?

Kemarin saat kutelpon dia, dia tidak mengangkatnya. Kemudian kutelpon kerumahnya. Bi Inem memberitahuku kalau Kevin ke rumah Mila.

"Apa semua ini loe lakuin demi Mila?"tanyaku

"Apa sebegitu pentingnya dia sehingga loe rela terluka sampai seperti ini?"lanjutku

Aku pun duduk dikursi disamping tempat tidurnya.

Kuelus pelan rambutnya yang tak terkena perban.

"Apa loe tau.. banyak yang terluka kalau loe lakuin ini.. termasuk gue.. gue terluka kalau ternyata loe sampai terluka seperti ini hanya untuk Mila.. loe emang pria bodoh.. bodoh banget.."kataku sambil menangis dan menutupi wajahku dengan tanganku ditempat tidurnya Kevin.

*SKIP*

~POV Mila~

Sheila akhirnya pulang karena sudah sangat malam. Sedangkan aku tetap menunggu di rumah sakit.

TO BE CONTINUED..

Pengorbanan Cinta Kevin [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang