|nang kai thot|

167 31 9
                                    

Notifikasi datang layaknya banjir bandang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Notifikasi datang layaknya banjir bandang. Dalam sehari, Kris bisa mendapat 3-5 ribu pengikut. Tidak sedikit yang menyukai seluruh postingannya dari bawah sampai atas. Komentar berupa "♡" dan pujian lain juga tak mau kalah. Semua berkat akun cute boy.

Melihat ponsel rasanya semakin candu. Hampir setiap menit Kris menatapnya lekat-lekat. Ia bolak-balik menyalakan layar dan menggeseknya ke atas-bawah, mengecek ada hal baru apa kali ini. Di mana pun itu--mau di kelas, kantin atau asrama--ia tetap mencuri waktu untuk memuaskan hati.

Sebuah pesan singkat ia kirimkan ke N'Sally, orang yang cukup berjasa di balik semua ini. Tanpa tawarannya, Kris tidak bisa menunjukkan bahwa Tuhan memiliki manusia tampan dan super-menggemaskan sepertinya. Ia mengucap terima kasih dan berjanji akan mentraktir mereka makan siang bila perlu.

Terlalu asyik, Kris hampir membentur tiang sebab tidak memperhatikan jalan. Ia sontak berhenti saat melihat telapak tangan Pan menghadang dahinya. Kikuk, ia menyunggingkan senyum lebar dan memberi wai dengan manis.

"Makasih, Pan."

"Bisa gak kalau jalan jangan main ponsel?"

"Terus apa yang harus kulakukan?"

Pan menautkan alisnya bingung. "Ya perhatikan jalannya, lah."

"Gak bisa, Pan. Tanganku nganggur. Gatal kalau gak scroll Instagram. Lagi pula, notifikasi penuh akhir-akhir ini. Lihat? Followers-ku nambah lagi."

Kris sangat antusias. Ia melompat-lompat kecil saat menunjukkan pertambahan jumlah pengikutnya. Grafik pengunjung akun pun naik secara drastis.

"Iya, iya. Kamu sudah menunjukkannya kemarin, Kris," jawab Pan seraya memutar bola mata malas. Ia mendengkus saat sahabatnya merangkul bahu dan terus memamerkan hal tersebut.

"Hari ini nambah lagi. Keren, 'kan? Sekarang aku bisa bikin instastory yang ada swipe up-nya."

Pan hanya mengangguk. Ocehan Kris belum juga usai, meski mereka telah sampai di depan kamar. Alhasil, Pan harus merogoh kunci dari saku celana Kris dan membuka pintu secepat mungkin, membiarkan anak yang cengar-cengir bersama ponselnya terpaku di tempat.

Tidak seperti Pan yang lekas berganti baju dan merebahkan diri di atas kasur, Kris malah menarik kursi belajar dan menghabiskan waktu di sana. Matanya terkunci pada salah satu story yang menandai akunnya.

 Matanya terkunci pada salah satu story yang menandai akunnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
#KRISTAG ✔Where stories live. Discover now