3

33 22 21
                                    

Happy reading ❤️

typoo bertebaran

****

"Alena kamu bisa gak si gak usah buat masalah terus." ujar bu Indah.

Hari ini Lena kembali mendatangi ruang bk karna dia membuat masalah, para guru pun sudah bingung bagaimana cara menghadapi gadis ini. sudah berbagai hukuman diberikan, surat teguran kepada orangtua diberikan namun tidak ada perubahan.

"Ini." ujar bu Indah memberikan amplop pada Lena. "sampaikan pada orangtua kamu." lanjutnya.

Lena melihat surat itu dengan malah lalu menerimanya. "ingat! sampaikan pada orang tua kamu, suruh datang ke sekolah. setiap ada surat teguran tentang perilaku kamu mereka tidak pernah datang." ujar bu Indah karena memang setiap diberi surat teguran tidak ada yang datang karna Lena pun tidak menyampaikannya pada orangtuanya.

"Sampaikan pada orangtua kamu! mereka harus datang." ujar bu Indah.

Ceklek!

Pintu ruang bk terbuka membuat kedua orang yang berada di dalam sana menoleh pada arah pintu tersebut.

Lena kemudian berdiri hendak pergi sebelum bu Indah kembali berkata padanya.

"Ingat Alena! kali ini orangtua kamu harus datang." ujar bu Indah.

"Apa peduli mereka." gumam Lena.

"Apa alasan mereka untuk tidak peduli?" tanya bu Indah. "kamu anaknya, mereka pasti peduli." lanjut bu Indah.

Lena tersenyum remeh mendengarnya. "saya aja gak tau masih dianggap anak atau enggak." ujar Lena kemudian pergi begitu saja.

"Ada keperluan apa Alvaro?" tanya bu Indah setelah Lena pergi.

"Saya cuma mau nganterin dokumen ini dari bu, Sri bu." ujar Alvaro memberikan beberapa dokumen yang dibawanya.

"Ohh iya, terima kasih ya Alvaro." ujar bu Indah.

"Yaudah bu saya permisi." ujar Alvaro kemudian keluar dari ruang bk.

****

Seperti biasah, Lena sedang menuju ke kantin setelah dari ruang bk tadi. mau ke kelas pun rasanya sudah tidak mood untuk belajar dan mengikuti kelas. jadi lebih baik menenangkan diri untuk saat ini, menetralkan kembali emosinya.

Saat sampai di lorong Lena berpapasan dengan seseorang yang membuat mereka sama-sama menjadi canggung, dengan segera Lena berjalan lebih cepat untuk sampai ke kantin. entahlah mengapa rasanya secanggung ini sekarang.

Setelah sampai di kantin Lena meraih ponselnya yang ada di saku kemeja seragamnya kemudian mengirimkan pesan untuk Jea agar nanti dia ke kantin untuk menemuinya karna dia tidak akan masuk kelas sehari ini.

Setelah cukup lama di kantin akhirnya bel tanda istirahat berbunyi membuat tempat yang tadinya sepi ini menjadi cukup ramai karna para siswa siswi lain berdatangan untuk mengisi perut mereka.

"Lena!" panggil Jea yang tiba-tiba saja saja ada di sebelahnya.

"Ck! lama lo." ujar Lena.

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang