4. Another Devil

1.2K 96 2
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Jaemin merangkul pinggang Hena dengan erat sambil berjalan menuju ke ruang kelasnya. Tapi saat akan sampai di kelasnya dan Hena, pandangannya menangkap seseorang yang membuat ia menghentikan langkahnya.

Hena mengernyit dan menoleh ke arah Jaemin. "Kenapa?"

"Dia orangnya?" tanya Jaemin dengan menunjuk seseorang yang duduk di depan kelasnya bersama dua temannya.

Mata Hena mengikuti pandangan Jaemin, ternyata yang dimaksud oleh Jaemin adalah Jeno.

"Hm, emang kenapa?"

"Can i play with him too?" tanya Jaemin dengan menaikkan satu alisnya.

"Terserah, do what you want." ujar Hena dengan santai.

"That's plaster, you did it?"

"Hm, dia orangnya lemah. Even i can break his legs without a fight."

Akhirnya mereka melanjutkan langkah kakinya dan saat mereka melewati Jeno, dia menatap Hena dengan tatapan yang aneh. Sedangkan Hena hanya memasang wajah datar tanpa menoleh sekalipun ke arah Jeno.

***

"Btw, tuh plester ngapain nempel di leher lo?" tanya Mark dengan menaik turun kan alisnya.

"Jangan bilang nutupin kissmark, lo?" tuduh Haechan dengan melebarkan matanya.

Jeno memutar bola matanya kesal dan menutup buku paket biologinya dengan kasar. Sebenarnya ucapan Haechan tidak sepenuhnya salah, dia memakai plester untuk menutupi bekas kissmark-yang sudah tertimpa dengan goresan pecahan botol.

"Ga."

"Terus perban di kepala belakang lo, kenapa? Jangan bilang lo abis di hajar sama Hena." balas Mark dengan tertawa saat mengucapkan nama Hena dan dibalas Haechan dengan tawa juga.

Melihat Jeno yang terdiam, tanpa menjawab membuat mereka langsung menghentika tawanya. "Seriously? Oh my god!"

"Gila! Beneran?!"

Jeno menghela napas berat. "Kalo gue bilang, kemarin habis dipukul sama botol wine kalian percaya?"

"Percaya aja sih, orang Hena pernah ngedorong orang ke jalan raya. Kalo mukul doang mah kecil bagi Hena." balas Haechan dengan menjentikkan tangannya.

Jeno melebarkan matanya. "Beneran?!"

"Hm, you should be more careful with her."

Brakk

Semua pandangan mata beralih ke arah pintu yang dibuka kasar. Terlihat disana ada Jaemin, Yangyang dan Sungchan. Yang memasuki kelas mereka dengan paksa. Untung saja saat itu sedang jamkos.

Bully | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang