3. Good Kisser

2.3K 126 20
                                    

"...terimakasih juga pada semua orang yang mendukung saya, terutama bu Irene dan pak Eunwoo yang banyak berkontribusi terhadap proses saya meraih mendali emas ini..."

Jeno memutar bola matanya malas, mendengar ucapan pidato singkat Hena. Terlihat sekarang Hena berada dipodium berbicara tentang kemenangannya meraih mendali emas saat olimpiade fisika dan lomba panahan.

Dari pandangannya, Jeno bisa melihat kalau Hena benar-benar bermuka dua. Terlihat bagaimana dia mencari muka dihadapan para Guru atau bahkan Kepala Sekolah disini.

"Gue akui walau kelakuan Hena kayak setan, tapi doi pinter banget." ucap Haechan dengan mengangguk-anggukkan kepalanya menatap lurus ke arah Hena.

"Ga akademik doang, tapi olahraga, sastra, bisnis juga?" heran Mark melihat Hena yang hampir setiap minggu membawa medali emas untuk sekolahnya.

"Makanya ga heran kalo guru-guru menganak-emaskan Hena." balas Haechan.

"Iya, ga kayak elo! Bulol, udah bucin tolol lagi."

"Sianjing malah ngehina gue?"

Jeno berdecak pelan. "Kan emang fakta."

"Lah? Kok lo ikutan sih?" tanya Haechan dengan kesal dan dibalas oleh Jeno dengan menggidikkan bahunya.

"Diliat-liat si Hena cantik juga, ya?" tanya Mark tiba-tiba.

"Ho'oh, kalo bisa deketin udah gue gebet dari dari zaman purbakala."

"Mana ada? Orang kek nenek lampir dibilang cantik." balas Jeno dengan memegang plester di lehernya.

Mark dan Haechan sontak menoleh bebarengan. "Sstt!"

"Kenapa?"

"Kalo orangnya denger, bisa end lo!" ucap Haechan dengan membuat gestur menggorok lehernya.

"Untuk selanjutnya dipersilahkan untuk Na Jaemin naik ke atas podium untuk berpidato atas kemenangan di ajang e-sport tingkat dunia yang diadakan di shanghai kemarin."

Mark mengenggol lengan Jeno, kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga Jeno

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mark mengenggol lengan Jeno, kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga Jeno. "Na Jaemin, tunangannya Hena."

Jeno mendengus kasar melihat Jaemin yang usai turun dari podium langsung merangkul Hena di depan banyak orang. Dirinya kesal pada kelakuan Hena malam itu yang seenaknya, padahal dirinya sendiri sudah bertunangan.

***

Flashback

Hena menyeret Jeno ke private room yang berada di lantai atas. Hena membuka pintu kamar itu dengan cepat dan menguncinya, sebelum Jeno merebut kuncinya. Dengan sigap Hena melemparkan kuncinya ke arah luar Jendela. Kemudian membuang tas kecilnya ke sembarang arah.

Bully | Lee JenoWhere stories live. Discover now