1. Meets The Devil

2.1K 133 19
                                    

"Nilai tertinggi di kelas ini lagi-lagi Hena, coba semuanya bisa meniru Hena, pasti saya akan sangat bangga dengan kalian." ujar pak Jongin sambil membagikan kertas hasil ujian. Alhasil beberapa siswa menggerang malas mendengar ucapan gurunya itu. Dan setelah itu bel istirahat berbunyi.

Hena tersenyum bangga menatap kertas hasil ujian. Ia mendapatkan nilai 90, yang artinya dia tertinggi sekelas atau mungkin satu sekolah. Hal itu sudah biasa didapatkan oleh Hena. Menjadi yang terbaik dalam segala hal.

"Lo dapet berapa?" tanya Hena ke Gwen.

Gwen mennggerang kesal dan memutar bola matanya malas. "Lo nanya apa ngeledek sih?"

"Baperan amat lo!" balas Renjun dengan membalikkan kursinya, menghadap ke kedua sahabatnya itu.

"Ck, sewot amat lo!" jawab Gwen dengan memukul tangan Renjun.

"Sensian mulu jadi cewek," timpal Renjun.

Saat Gwen akan membalas perkataan Renjun Hena menghentikannya. "Stop! Sampai disini saja."

Selanjutnya mereka hanya berbinca seperti biasa. Terlihat di kelas itu tidak ada yang berani untuk mengajak mereka bertiga bermain atau sekedar berbicara. Ya, karena mereka insecure duluan.

Siapa yang tidak mengenal mereka bertiga? Mungkin orang yang baru muncul dari goa yang tidak mengenalnya. Mereka berteman sudah dari mereka bersekolah dasar.

Orang yang berambut pirang bernama Park Gwen, orangtuanya yang merupakan selebritis membuat dia terkenal sejak kecil, bahkan dulu saat kecil dia mengikuti variety show yang famous. Pengikut diinstagramnya saja sudah hampir 500 ribu. Oh satu lagi, dia juga sudah memulai karier permodelan sejak kecil sampai sekarang.

Huang Renjun, satu-satunya lelaki di circle mereka. Dia merupakan pelukis terkenal dan bahkan diusianya yang baru menginjak 17 tahun ini dia sudah membuka pamerannya sendiri. Dan untuk nilainya di sekolah dia yang menjadi kedua setelah Hena.

Dan yang terakhir, Hena Suh. Sungguh jika tidak ada keperluan yang mendesak dengannya lebih baik tidak berinteraksi dengannya. Hena benar-benar definisi dari setan yang sesungguhnya. Selalu membully banyak orang, tapi karena keluarganya kaya dan dirinya juga mempunyai banyak prestasi, jadi pihak sekolah selalu menutup sebelah mata.

"Ck, nilai 90 mah bukan yang tertinggi kali."

Kegiatan mereka terhenti karena mendengar omongan dari salah satu penghuni kelas.

Luna Cho, sebenarnya dia pernah masuk ke dalam circle-nya Hena. Tapi karena beberapa alasan Hena menendangnya sendiri untuk keluar dari circle mereka.

"Maksud lo apa?" tanya Hena dengan menatap datar Luna.

Luna menyeringai pelan, kemudian dia duduk di atas meja. "Anak sebelah nilainya perfect alias 100, kayaknya semester ini dia bakal ngegeser tempat lo, deh!"

"Siapa?"

"Cari tau sendirilah!" balas Luna dengan beranjak berjalan ke tempat duduknya yang berada dibelakang.

Grepp

Tangan Hena mencengkram lengan Luna. Kemudian dia menatap Luna dengan dingin. Hal itu cukup untuk mengintimidasi Luna. Matanya bergulir kesana-kemari, merasa tidak nyaman.

Melihat tindakan Hena yang tidak ada perubahan, Luna menghela napas berat. "Oke, Fine! I will tell you!"

"So?"

"Lee Jeno, anak baru. Puas?" jawab Luna dengan menghempaskan tangan Hena.

Satu sudut bibir Hena terangkat, dia menyeringai menatap Gwen dan Renjun. Mereka yang mengerti apa maksud Hena langsung ikut tersenyum.

Bully | Lee JenoWhere stories live. Discover now