"kamu makan dulu, Kia. Ajak bibi makan juga!" kata Ai saat Kia membawa makanan bayi dari dapur

"Dion bagaimana, Nyonya?" tanya Kia bingung

"biar saya yang menyuapi Dion," Ai meminta isyarat agar bubur Dion diletakkan dihadapannya, "sudah, kamu panggil bibi!"

Kia kembali ke dapur untuk mengambil piring kosong dna minuman, "bi, disuruh Nyonya."

"disuruh apa Kia?" tanya bibi

"tolong bawa ini bi ke ruang makan, saya ambil air dulu," kata Kia menyerahkan dua piring bersih

"ini buat apa?" tanya Bibi bingung dan Kia mengambil dua gelas lalu diisi oleh air putih

"untuk kita, bi. Ayo bi!" ajak Kia dan bibi mengikuti Kia ambil membawa piring bersih itu

Ai sedang meletakkan lap di dada Dion untuk membersihkan makanan yang menempel pada mulut bayi itu. Terlihat bibi dan Kia memasuki ruang makan dengan tangan masing-masing memegang sesuatu.

"ayo duduk sini! Bibi dan Kia makan dulu! Sudah jam segini lho. Sarapan bareng Dion," kata Ai dengan tersenyum senang

"maaf Nyonya, kita berdua makan di dapur saja," tolak bibi

"jangan, disini saja! Sambil nemenin Dion makan," kata Ai

"ayo Kia, duduk disitu!" Kia duduk di kursi di depan Ai mengikuti perintah majikannya itu

"bibi juga, duduk di samping Kia!" bibi dengan pasrah duduk menuruti perintah majikan barunya itu

"nah, sekarang makanlah!" kata Ai sambil menunjuk bibi dan Kia yang mulai mengambil sarapannya, "Dion ada temannya makan itu lho."

Ai mengambil sedikit bubur di sendok kecil itu. Kemudian dia mengarahkan ke bibir Dion yang terbuka. Ai menyuapkan bubur itu ke mulut Dion. Bibir Dion bergerak seperti mengunyah dan hal itu membuat Ai tertawa. Dia senang melihat Dion yang memakan buburnya. Ai menciumi kepala Dion dengan sayang.

"bi, bapaknya yang biasa buka pagar, sudah dikasih sarapan?" tanya Ai

"belum Nyonya. Biasanya pak Rudi sarapan bersama pak Diman," jawab bibi

"oooo jadi namanya pak Rudi," gumam Ai sambil menganggukkan kepala

"pak Diman itu siapa?" tanya Ai

"pak Diman sopir Nyonya. Pak Rudi tukang kebun dan dia juga suami saya, nyonya," jawab bibi sambil tertunduk dan meneruskan makannya

"jadi bibi dan pak Rudi suami istri?" bibi menganggukkan kepalanya, kemudian Ai bertanya, "bibi dan pak Rudi sudah bekerja disini berapa lama?"

"sudah dari nona Nina berumur satu tahun nyonya. Berarti sudah kurang lebih 11 tahun nyonya," Ai menganggukkan kepala sambil menyuapkan bubur di mulut Dion

"kalo pak Diman?" tanya Ai

"seperti saya nyonya, sudah kurang lebih 11 tahun karena kita datang untuk bekerja disini di hari yang sama," jawab bibi

Ia menganggukkan kepala sambil membersihkan mulut Dion yang belepotan bubur, "kalo Kia? Sudah berapa lama bekerja disini."

Kia menelan sarapan susah payah. Kia tidak tahu jika dirinya juga akan ditanyain oleh majikannya itu. Dia terlihat terkejut.

"saya baru saja kerja disini nyonya," jawab Kia setelah meminum airnya

Ai sudah selesai menyuapi Dion. Buburnya susah habis. Sekarang Ai memberi minum Dion. Dia menyendoki air putih dan kemudian menyuapkan ke mulut Dion.

"Dion umurnya tujuh bulan, berarti kamu sudah tujuh bulan bekerja dong," kata Ai yang sedang sibuk dengan Dion

"Tidak nyonya. Saya baru bekerja disini dua bulan yang lalu. Saya mengasuh Dion saat Dion sudah dua bulan," Ai terkejut dengan jawaban Kia. Ai langsung menghentikan kegiatannya dan memandang Kia.

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα