Seketika Ai ingat saat menikmati pemandangan di depannya dan udara segar di pagi hari. Dia langsung mengeluarkan ponselnya dari kantong. Dia mencari kontak di ponselnya dengan nama 'NITA,' Ai menelepon Nita untuk mengabari kedua orang tuanya, karena kemarin dia kecapean dan lupa untuk memberi ka ar kepada mereka.

Tuuuut… Tuuuut…. Tuuuut… Tuuuut

Akhirnya panggilan Ai diangkat juga oleh sang pemilik nomor, "Assalamualaikum……" sapa Ai

"wa'alaikumsalam….." jawab orang di seberang sana
"pagi Nita," kata Ai dengan suara ceritanya

"pagi juga, mba Ai. Kok pagi banget teleponnya?" tanya seseorang yang dipanggil Nita

"iya, nih. Soalnya disini nganggur. Tadi mau bantuin bibi masak sarapan, ngga dibolehin. Akhirnya, ya telepon kamu," jawab Ai dengan suara nyengirnya

"wah, enaknya! Berarti mba Ai ngga diijinin ngerjain
pekerjaan rumah dong. Cuman duduk - duduk aja," kata Nita dengan suara takjubnya

"iya. Aku disuruh diem," jawab Ai dengan suara tidak semangat, "kan biasanya aku sering bantu - bantu ibu, terus kegiatanku kan banyak. Sekarang disuruh diem, ngga ngapa - ngapain. Aku jadi bingung."

"nikmati aja mba. Dapet suami kaya dan berduit," jawab Nita sambil tertawa

"bisa aja kamu," kata Ai "bapak dan ibu mana?"

"pakde dan bude ada di rumah," jawab Ai

"tolong kasih ponselmu ke bapak dan ibu dong! Aku kangen nih. Kemarin ngga sempat telepon soalnya aku udah kecapean," kata Ai

"okay," jawab Nita

Terdengar suara berisik di seberang. Menandakan Nita sedang berjalan mencari orang tua Ai. Terdengar suara samar - samar dari laki - laki dan perempuan. Kemudian terdengar suara klik ,ternyata ponsel Nita diubah menjadi mode loudspeaker.

"Assalamualaikum……" terrdengar suara lembut perempuan mengucap salam

"wa'alaikumsalam…. Halo ibu, ini Ai," kata Ai membalas salam dan menyapa ibunya dengan suara bahagia

"halo Ai, putra bapak. gimana kabarnya disana?" tanya suara laki-laki yang terdengar sangat senang

"alhamdulillah, Ai sehat bapak. Bapak dan ibu gimana kabarnya disana?" tanya Ai

"alhamdulillah, kita disini sehat semua. Gimana di rumah suamimu? Betah kan?" tanya bapak

"alhamdulillah kalo bapak dan ibu sehat. InsyaAllah Ai betah disini. Rumah mas Daaniyaal besar banget. Rumahnya kayak yang biasa kita lihat di televisi," cerita Ai dengan suara hebohnya

"wah, berarti suamimu kaya banget dong," suara Nita terdengar menyahut

"alhamdulillah, iya," jawab Ai sambil nyengir

"kamu jam segini kok telepon, nduk. Kamu ngga masak untuk suamimu?" terdengar suara ibu Ai bertanya

"ngga bu. Udah ada bibi yang masak," jawab Ai

"meskipun suamimu kaya, kamu harus tetap menjadi istri yang baik. Kamu harus tetap melayani suamimu," nasehat ibu

"iya bu. Tadi Ai juga mau bantu masak, tapi ngga dibolehin sama bibi. Katanya takut dimarahi mas Daaniyaal kalo Ai bantuin bibi," jawab Ai menjelaskan

"kalo kamu ngga diijinkan masak, kamu harus tetap menajdi istri yang baik. Kamu harus mengurus semua keperluan suamimu. Seperti baju dan urusan kamar, harus kamu yang melakukan, jangan bibi. Kamu yang mencuci baju suamimu," kata ibu Ai. Terlihat pria berumur, yang bekerja mengurus tanaman, sedang membuka pagar. Muncullah sebuah mobil berwarna silver memasuki halaman rumah
.
"iya bu, kalo itu nanti Ai bicarakan sama mas Daaniyaal," jawab Ai sambil berjalan ke ujung balkon untuk melihat, siapa yang datang?

Terlihat seorang gadis dengan baju berwarna pink dan celana pendek berwarna biru keluar dari mobil bagian belakang. Diikuti dengan seorang wanita muda berpakaian seperti baby sitter, yang sedang menggendong bayi. Dia keluar dari pintu yang berlawanan dengan gadis tadi. Kemudian dari pintu depan, tampak anak laki-laki tinggi dengan badan yang cukup berisi, memakai jeans dan jaket putih. Dari sisi berlawanan, terlihat laki-laki yang terlihat usianya libur tua dari Daaniyaal, langsung berjalan cepat membantu laki-laki yang tadi membuka pintu pagar, untuk mengeluarkan beberapa tas dari bagasi belalang.

"bu, pak, Ai tutup dulu ya. Ini anak - anaknya mas Daaniyaal sudah pulang dari liburan mereka," kata Ai

"iya, nduk. Jaga kesehatan disana ya! Sering-sering telepon ibu," kata Ibu dengan nada sedih

"iya, nduk. Baik - baik sama anak - anaknya suamimu. Kasihi mereka seperti kamu mengasihi anak - anak kandungmu kelak," nasehat bapak

"siap. Sudah dulu ya! Assalamualaikum….." jawab Ai

"wa'alaikumsalam…." jawab bapak, ibu dan Nita bersamaan

Ai langsung mematikan teleponnya setelah dia mendengar salam dari orang tua dan Nita, sepupunya. Kemudian Ai melihat orang - orang di bawah sudah mulai berjalan masuk rumah. Ai pun langsung berjalan cepat menuju tangga dan menuruninya. Tepat saat di tangva terakhir Ai bertemu dengan anak - anak Daaniyaal. Mereka adalah laki-laki yang tampan seperti Daaniyaal, perempuan yang cantik, mungkin mirip dengan ibu kandungnya dan terakhir, bayi kecil yang lucu dengan jenis kelamin laki-laki. Ai tersenyum melihat kedatangan mereka, tetapi tidak dengan kedua anak Daaniyaal yang memandang Ai.




























Enough for today

Don't forget vote and comment

Follow fanyawomenly
Follow IG @greenalam1357

Alhamdulilla, kita diberi kesempatan untuk menikmati dan menyelesaikan ibadah di bulan suci Ramadhan ini dengan lancar
Semoga kita diberi umur yang berkah agar bisa berjumpa lagi dengan bulan Suci Ramadhan tahun depan

Aamiin Aamiin Aamiin

😊😊😊

Thank you have vote and comment my story

Thank you have read my story

See you next time

Wait for the good news of this story

😁😁😁

Have a nice day

😉😉😉

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuWhere stories live. Discover now