CHAPTER 41

3.9K 143 3
                                    

~POV Mila~

Aku masuk kekamar lagi. Aku duduk bersandar ditepi tempat tidurku.

Tiba-tiba, fotoku dan Kevin yang kutaruh dimeja lampuku jatuh dan pecah.

"Kevin.."kataku pelan seketika.

'Ada apa ini? Kenapa firasatku gak enak? Apa yang terjadi sama Kevin?'pikirku

Handphoneku berdering. Ilham yang menelponku. Kuangkat telponnya.

"Mila.."kata Ilham dengan suara sedih

"Ada apa?"tanyaku cemas

"Aku mau minta tolong.. kamu ke rumah sakit ya sekarang.."katanya

"Ke rumah sakit? Mau ngapain?"tanyaku heran

"Kevin.. Kevin kecelakaan Mila.. aku belum bisa pulang.. besok pagi aku baru bisa pulang.. papa dan mama juga bakal pulang.. tapi besok sore mereka baru bisa sampai.. di Jakarta, udah gak ada siapa-siapa lagi yang bisa nolongi aku sekarang.. cuma bi Inem.. tapi aku tetap cuma bisa percaya sama kamu sekarang..  Tolong kamu temani Kevin di rumah sakit ya.."katanya.

Seketika kakiku lemas saat itu. Kevin.. Kevin kecelakaan! Bagaimana mungkin? Gak.. gak boleh.. Kevin gak boleh kenapa-kenapa.. aku sayang Kevin.. aku cinta dia.. aku butuh dia..

"Mil.. kamu denger gak?"tanya Ilham

"Ya.. aku.. aku ke rumah sakit sekarang.."jawbaku

Aku langsung menutup telpon Ilham.

Kurasakan diriku sudah sangat lemas. Aku sangatlah takut.. aku takut Kevin kenapa-kenapa..

*SKIP*

Aku dan Prilly sampai di rumah sakit Kasih Bersama. Aku langsung berlari kearah meja informasi.

"Sus.. saya mau tau nomor kamar pasien korban kecelakaan pagi ini... atas nama Kevin Julio Chandra.."kataku

"Baik.. saya carikan dulu.."balas susternya.

Aku sangat gelisah. Aku tak tenang sedari tadi. Prilly berusaha menenangkanku.

"Mil.. udah.. loe tenang dulu.."kata Prilly

"Gimana gue bisa tenang Prill.. gue bahkan gak tau kondisi Kevin sekarang.."kataku

"Ya udah.. tapi loe sabar Mila.."bujuk Prilly.

"Oh, pasien atas nama Kevin Julio Chandra masih ditangani di ruang ICU.."kata suster kemudian.

"Makasih sus.."balasku sambil berlari pergi bersama Prilly ke ruang ICU.

Didepan ruang ICU,

Terlihat bi Inem, pembantu rumah tangga keluarga mereka masih menunggu di depan.

"Bi.."panggilku

"Non Mila.. non Prilly.."balasnya

"Bi.. gimana kondisi Kevin, bi?"tanyaku panik dan cemas

"Belum ada keterangan apapun dari dokter, non.. dokternya dari tadi belum keluar.. non Mila dan non Prilly kog bisa tau tuan muda Kevin dirawat di rumah sakit ini?"tanya bi Inem

"Tadi Ilham yang kasih tau bi.."jawab Prilly.

Aku berjalan mendekati pintu ruangan ICU. Aku berusaha menatap kedalam.

Terlihat Kevin disana. Seluruh tubuhnya kulihat ada luka. Terutama dibagian kepalanya. Rasanya aku ingin menangis saat itu. Aku takut banget.

'Kamu pasti bisa Vin.. kamu pasti kuat.. aku tau kamu kuat.. aku akan disini tungguin kamu.. berjanjilah kalau kamu pasti sembuh..'kataku pelan.

Tak terasa, genangan air mataku ini tumpah, mengalir keluar dengan sendirinya.

Prilly berjalan mendekatiku. Dipeluknya aku.

"Mil.. loe harus sabar.. loe harus tenang ya.. gue yakin kog Kevin pasti bisa sembuh.."kata Prilly

Aku hanya diam sambil membalas pelukan Prilly.

Tak lama, dokter pun keluar. Aku langsung berlari kearahnya.

"Dok.. gimana kondisi Kevin?"tanyaku cemas

"Apa kalian keluarga pasien?"tanya dokter.

"Bukan dok.. kami sahabatnya.. keluarganya semua lagi diluar kota.. tapi kami sudah menghubungi mereka kog dok.. mereka minta supaya dokter sampaikan apa yang mau disampaikan pada mereka langsung disampaikan pada kami dulu.."jelas Prilly

"Oke.. begini.. pasien mengalami pengumpalan darah diotak akibat dari benturan yang cukup keras pada kepalanya.. kondisi pasien sekarang masih kritis dan belum sadarkan diri.."jelas dokter

Aku langsung terkulai lemas. Rasanya begitu hancur sekarang diriku. Kevin.. bagaimana mungkin? Aku.. aku gak tau apa yang akan kulakukan sekarang.. aku gak mau Kevin kenapa-kenapa..

"Mila..!"kaget Prilly melihatku terkulai lemas di lantai.

"Mila.. loe gak apa-apa kan?"tanya Prilly panik.

Aku hanya menatap kosong. Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan sekarang?

"Tapi dok.. Kevin bisa sadar kan nanti?"tanya Prilly

"Kami tidak tau.. berdoa sajalah.."jawab dokter yang membuatku semakin takut.

TO BE CONTINUED..

Pengorbanan Cinta Kevin [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang