08 ─ Upacara Bendera

1K 91 52
                                    

Kalea kembali melakukan rutinitas awal setelah menghabiskan waktu dua hari libur untuk rebahan dan juga bersantai. Hari senin adalah hari yang menyadarkan Kalea untuk kembali menjadi produktif. Kalea belum sepenuhnya sembuh dari sakitnya, sebenarnya tadi Kenan menyarankan Kalea untuk izin tidak mengikuti pelajaran di sekolah.

Begitu juga dengan Haikal, Jevano, dan Nadine yang menyarankan Kalea istirahat dirumah agar Kalea lekas sembuh, mereka sudah tau bahwa beberapa hari lalu Kalea sempat pingsan di cafe, tetapi gadis itu tidak ingin jika ia harus ketinggalan penjelasan materi dari guru dan menyusul ulangan harian Matematika Minat.
ㅤㅤㅤㅤㅤ

YUK BELAJAR

Nadine
Kalea, lo beneran sekolah?

Kalea
Beneran, gue gak mau kalau susulan Matematika Minat sendirian

Nadine
Astaga lo batu banget sih...
Get well soon baby

Haikal
Lo kuat gak? Hari ini ada upacara

Kalea
Kenapa pada gak percaya sama gue?!

Jevano
Gws Kalea? Gak Wafat Sekalian? Biar gak nyusahin

Haikal
Sinting Jevano hahaha
Semangat Kalea
Lo lagi sakit, jangan banyak tingkah

Kalea
Kelakuan lo berdua jelek banget

Haikal
Kalea, lo mau berangkat bareng gak?

Kalea
Gue bareng Kak Kenan

Nadine
Ikut dong

Jevano
Skip, Nadine modus

***

Ruang kelas masih sepi, belum ada teman-temannya sekelasnya yang datang. Kalea menaruh kepalanya di atas meja lalu memejamkan matanya, gadis itu merasa sedikit kedinginan sehingga ia harus menurunkan suhu AC pada ruang kelas. Setelah itu, Kalea benar-benar terlelap dalam tidurnya, sehingga ia tidak menyadari bahwa Nadine, Jevano, dan Haikal sudah berada di dekatnya, Rega juga datang ke ruang kelas X IPS 2 untuk memastikan bahwa saudaranya baik-baik saja.

Sebentar lagi upacara akan dimulai tetapi Nadine tidak tega untuk membangunkan Kalea.

"Kalea? Bangun yuk, bentar lagi upacara, tapi badan lo panas banget. Mau gue temenin ke UKS?"

"Ken─ Kenapa, Nad?" Tanya Kalea yang baru saja terbangun dari tidurnya.

"Bentar lagi upacara, lo beneran kuat?"

"Kuat dong, yuk ke lapangan!"

Nadine dan Kalea berjalan bersama menuju lapangan, mereka berjalan sambil bergandengan tangan karena Nadine takut jika tiba-tiba Kalea pingsan. Sinar matahari sangat terik menyinari seluruh lapangan, para guru dan petugas upacara sudah bersiap-siap untuk memulai upacara, lapangan juga sudah setengah penuh diisi oleh siswa-siswi lainnya.

"Kalea, nanti kalau lo gak kuat, lo jongkok aja ya?" Ucap Nadine yang mendapat anggukan dari Kalea.

Upacara sudah dimulai dan lapangan menjadi semakin panas karena sinar matahari. Kalea mencoba untuk bertahan hingga upacara selesai, tetapi kepalanya menjadi semakin pusing dan tubuhnya sangat lemas. Wajah Kalea juga semakin pucat dan tubuhnya mulai terhuyung-huyung seperti hendak jatuh. Kalea merasa bahwa dirinya sudah tidak kuat, sehingga gadis itu memutuskan untuk memilih jongkok seperti saran yang diberikan oleh Nadine.

KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang