19. Bacot Setan

2.2K 448 33
                                    






Jeno memarkirkan motornya, sedang yang diboncengnya udah turun lebih dulu.

"Duit! " kata Eric ketus, mengadahkan tangan kirinya.

Jeno menatap sang adik kembar dengan raut wajah datar, bukan cuman Eric yang bisa kesal dia juga bisa.

Jeno mengambil dompetnya dari saku, memberikan uang berwarna merah ke sang adik.

"Buat lima hari. " ucapnya, gak peduli muka Eric udah masam banget.

Jeno menghampiri Liu dan Jaemin yang sekarang juga di parkiran.

Jeno emang markir di gedung ipa, soalnya ada Eric. Adiknya itu suka ngomel kalo dia diturunin di parkiran gedung ips, jadi Jeno yang sebagai kakak baik hati memilih memarkirkan motornya di parkiran ipa aja, walaupun dia harus berjalan jauh lagi ke gedung ips alias ke kelasnya.

Dia tidak melihat tanda‐tanda mobil Haechan. Keningnya berkerut bingung, biasanya Jaemin nebeng sama Haechan, atau gak mereka suka berangkat bareng.

Sedang Eric yang berjalan bersisihin dengannya, melangkah dengan cepat menghampiri Liu dan merangkulnya pergi.

"Adek lo kenapa? "

Jeno mengangkat bahu, "si Haechan belum datang? " tanyanya dibalas gelengan kecil oleh Jaemin.

"Dia tadi malam ngechat gua, nyuruh cari ac. " celetuk Jeno.

"Kayaknya abis jual motor. " balas Jaemin, kini keduanya berjalan menuju kelas.

"Motor siape? "

"Hyunjin menang balapan kemarin. Gak buka grup ye lu? "

"Gua silent. Berisik. " kata Jeno.

"Jadi gimana udah tanya bokap? "

"Belum, si Haechan aja belum ngabarin udah fiks beli atau belum. " jawab Jeno.

Jaemin cuman nganggukin kepalanya.

Mereka berpisah di koridor kelas 11.

Jeno berjalan menuju kantin, jam masuk masih ada beberapa menit, jadi cowok itu memilih pergi ke kantin.

Bukan buat makan sih, cuman duduk di kursi aja sambil main hape.

Tapi mengingat, Eric gak sarapan tadi, Jeno langsung mesan makanan buat sang adik.

"Mbak, nasi goreng satu dibungkus ya. "

Dia mengambil air mineral.

Setelah pesanannya datang, Jeno langsung memanggil salah satu adik kelasnya yang lagi di kantin juga.

"Tau Alderic gak? Ipa 3."

"Yang pintar itu kak? Yang ganteng kan? Yang mirip kakak, yang kemarin berantem sama Kak Siyeon juga kan? " oceh adik kelasnya itu.

Jeno yang tadinya malas dengerin ocehan adik kelasnya itu langsung melotot kaget.

"Berantem? Sama siapa? "

"Kak Siyeon. Katanya gara‐gara Kak Siyeon kak Jeno demam. "

Jeno memberikan kresek yang berisi sekotak nasi goreng dan air mineral ke adik kelasnya itu. "Ini kasihin ke Eric. Gak usah bilang‐bilang kalo dari gua. " ucapnya lalu mengambil handphonenya, menelpon seseorang.

**

Haechan dan Hwall sampai di sekolah sekitar dua menit sebelum bell.

Mereka hampir terlambat kalo Papa Yoongi gak ngebut.

"Hukuman kalian masih berlaku ya. " Papa Yoongi memperingati keduanya sebelum berjalan menuju kantor guru.

Kuy Boy | 00L [✓]Where stories live. Discover now