1. Balap

203 8 9
                                    

**Brum.. brum..

"1.. 2.. 3.." bendera dilempar ke udara. Dua orang pemilik motor tak melepas gas dari kendaraan mereka masing-masing.

Bersaing dengan penuh ambisi agar bisa mendapatkan hadiah yang bisa di bilang benar-benar lumayan. Garis finish sudah terlihat, mata elang itu selalu menoleh ke arah lawan. Berjaga-jaga takut didahului.

Sampai akhirnya. Ya! Pemenang telah ditemukan. Ekspresi angkuh terpampang jelas pada wajahnya setelah helm full face-nya terlepas.

"Siapa yang bisa ngalahin, sih?" ucap salah satu temannya.

"Mana nih, taruhannya?" tagih sang pemenang.

"Nih!" sebuah amplop diterimanya bebas.

"Besok tantangin gue lagi, dong! Kan, lumayan." katanya tersenyum miring.

"Jiwa pemenang gak, tuh?" canda salah satu temannya.

"Yoi. Hashtag Rachel jiwa pemenang," balasnya bangga. "Mau kemana kita malam ini kawan-kawan? Biar gak keliatan jomblo malming di rumah."

"Merayakan!!" seru seluruh temannya. Oke, temennya banyak.

***

Rachel menuntun motornya karena knalpot yang menimbulkan suara tak enak. Dia mencoba membuka pagar yang sangat tinggi baginya dan, "Cakep banget Mbok Jum. Pagarnya gak di kunci. Gue nge-fans banget sama Mbok Jum. Sayang banget, Mbok Jum lovers." ocehnya sendiri.

Setelah motor sudah terparkir rapi di garasi. Dengan cepat dia beranjak masuk ke dalam rumah. Tujuannya hanya satu, masuk ke dalam kamar dan memulai hari di kemudian hari.

Rachel bernapas lega setelah berada di depan kamarnya. Tangannya bergerak membuka gagang pintu. Dirinya terkejut saat lampu kamarnya menyala tiba-tiba.

"Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun!" Rachel bernyanyi sambil bertepuk tangan. "Siapa yang ulang tahun?" tanyanya setelah melihat ekspresi Ayahnya yang tak sedap di pandang.

"Darimana?"

"Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau pulau. Papa tau lagu itu? Ehm, itu lagu favorit aku, pa. Suka banget, serius! Besok beli albumnya ya, pa?"

Ayahnya masih menatap anaknya dengan ekspresi datar.

"Pa, liatnya jangan gitu. Anaknya takut, nih. Jangan sampe aku kabur dari rumah hanya karena tatapan mu," kata Rachel dengan wajah serius yang dibuat-buat. "Ntar ribet kalo ada berita, hotnews. Seorang anak melarikan diri dari rumah hanya karena takut melihat tatapan sang ayah. Papa mau? Aku sih, ogah. Malu banget."

"Gak," jawab ayahnya. "Papa mau bikin berita dengan judul. Seorang ayah mengusir anaknya dari rumah karena capek cari sekolah untuk anaknya. Karena anaknya bandel gak bisa diatur dan suka banget bikin masalah. Akhirnya di keluarin terus dari sekolah." Rachel melebarkan matanya.

"Itu judul berita apa jalan tol, om? Panjang amat."

"RACHEL!"

"I.. iya, pa?" jawab Rachel gugup.

"Papa baru pulang dan dapat kabar kalo minggu ini kamu cuman sekolah sehari. Selama seminggu ini kamu kemana aja?"

Rachel menggaruk lehernya yang tak gatal. Bingung harus menjawab apa.

"Papa gak mau tau, minggu depan sekolah harus full!"

"Gak mau apa, pa? Tua?" tanya Rachel.

"TAU!" Rachel manggut-manggut paham. "Selain bandel, kamu juga bolot, ya?"

"Jangan gitu dong, pa. Sakit hati, nih."

EL!Onde histórias criam vida. Descubra agora