Idea

2.8K 362 18
                                    

"Kau hanya cocok jadi kalangan bawah"kata Satoru langsung pergi agar tidak terkena ampas. Ingat buah yang jatuh tak jauh dari pohon bukan?.

Lihat lah Megumi yang sudah mengumpat keras kearahnya.
.
.
.

Mobil Satoru memasuki kawasan Mansion utama keluarga Gojo. Yuuji yang memang dari keluarga terpandang tetapi rumah nya sederhana walau luas tetap terkagum melihat Mansion yang luar biasa ini.

Satoru tersenyum melihat ketertarikan Yuuji pada Mansion keluarganya ini. Setelah sampai di rumah Satoru membuka kan pintu mobil Yuuji.

-Wajar yaa Kan rumahnya Satoru secondgate-.

"Yuuji ayo keluar"Satoru menjukurkan tangan nya dan Yuuji hanya keluar tanpa menerimanya masih menikmati kekaguman nya.

Orang tua nya Satoru sudah menunggu didepan rumah utama itu. Satsuki yang melihat Yuuji langsung menerjangnya hingga terjatuh.

"K-kawai~!!"pekik nya senang.

".etto..Itadori Yuuji"Yuuji memperkenalkan dirinya yang masih bingung siapa wanita yang menerjangnya.

"Gojo Satsuki panggil aja Mama"kata Satsuki tersenyum.

"T-tidak Gojo san itu tidak sopan"kata Yuuji menolak.

"Mama~!" Satsuki memaksa Yuuji memanggil nya Mama.

"Ma..mama?"

"Satoru pilihan mu bagus"kata Satsuki mengancungkan jempol nya pada Satoru.

Satoru hanya menjawab dengan jempol dan cengirannya.

Setelah mereka berlama lama diluar Yuuji diajak masuk kedalam Mansion itu.

"Yuuji sini duduk sebelah Mama"kata Satsuki menepuk tempatnya yang kosong.

"I-iya" Yuuji pun duduk disebalah Satsuki.

Baru saja duduk mereka dikagetkan dengan kedatangan Sukuna dan Choso.

"Ada apa ini?!" tanya Tooru

"Albino sialan!!kembalikkan adikku!!"kata keduanya kompak.

"Hey,Hey Kakak Ipar harus tau dulu dong jawaban nya Yuuji"kata Satoru menatap remeh Sukuna.

Mereka yang berada diruangan itu pun menatap Yuuji seakan meminta jawaban secepatnya.

"A-aku tidak tahu"jawab Yuuji gugup

Semua terdiam sepertinya mereka terlalu memaksakan kehendak Yuuji , Ayolah siapa yang tega memarahi Yuuji?

"Aku punya ide" usul Tooru.

"Ohh apa itu sayang?"

"Gimana kalau biarkan Yuuji tinggal di apartemen nya Satoru-"

"TIDAK" dan langsung ditolak oleh kedua kakak nya Yuuji.

"Hei..dengerin dulu"

"...Jadi setelah Yuuji tinggal bersama Satoru dan jika Yuuji memang mencintai Satoru maka keduanya akan menikah jika tidak ...maka Satoru akan mundur"kata Tooru selesai seperti nya idenya bagus.

"Tapi Yuuji masih SMA/SMK"

"Nunggu dia lulus kalau mau nikah dan Satoru...aku berharap kau tidak melakukan apa apa"kata Tooru dengan suara mengacam.

"Boleh juga tuh tapi aku masih setuju jika dengan albino ini"kata Choso

"Ohh dan kalian boleh  mengujungi nya"tambah Tooru.

"Hmm..."Sukuna dan Choso mulai berpikir dan saling menyutujui.

Mereka sebenar nya tidak mau tapi mereka akan egois jika Yuuji tidak bahagia karena mereka kenkang, dan juga mereka ingin damai setelah hidul tanpa ada cerewetan dari orang tua mereka .

"Baiklah jika itu yang Yuuji inginkan"kata Choso tersenyum lembut

"Nii san.." Yuuji menatap kedua kakak nya , Sebenarnya ia penasaran kenapa jika ia didekat Satoru jantungnya seperti lari maraton, Walau Yuuji sering membaca novel atau manga romantis tapi ia tak memiliki pengalaman.

"Jadi ,Dek Yuuji gimana?"tanya Tooru.

Satoru menatap Papa nya bangga ,

"Papa berguna juga ternyata"kata Satoru

"Jadi Papa selama ini gak berguna HAH?!" Tanya Tooru menatap kesal anak semata wayang , udah dibantuin malah bales keq gitu , ini nih anak jahanam !.

"Eh...Yuuji hanya ikut ikuttan aja"kata Yuuji malu.

"Yosh aku akan menjemputmu nanti siang , dan kamu gak usah bawa barang nanti beli yang baru aja"kata Satoru mau mendekati Yuuji yang langsung dihadang oleh Sukuna dan Choso.

"Dekat se senti pala lu nghilang"


Uwahh selesai chapter ini..

Maaf yaa harus nya Sazha update tadi malam tapi karena cape.. Jadi Pagi nya ...mungkin nanti malam aku update lagi.

mungkin hari ini Sazha akan double update , dan aku melupakan kedua cerita selain ini huft~. Gak apa aku mumpung masih ada ide buat ngerjain yang ini.

Thank You

My Yuuji(m-preg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang