12. special guest

201 47 15
                                    

Happy reading!

———

"Tuan Putri, ada surat untukmu." Seorang ajudan Raja menghentikan langkah Summer dan Winter, memberikan selembar surat dengan manner yang sopan nun elegan. Itu adalah hal yang wajib dan utama. Semua orang di Betelgeuse sudah dipastikan memiliki tata krama yang baik, Niall sendiri dalangnya.

Niall adalah orang yang sangat menjunjung tinggi tata krama dan sopan santun.

Summer menerima surat tersebut dari ajudan Ayahnya. "Terimakasih, Philip."

"Apapun untukmu, Tuan Putri. Saya pergi dulu." Lantas, Philip beringsut dari sana. Philip Seymour, dia adalah ajudan, tangan kanan, sekaligus sahabat Niall Benjamin. Dia sudah akrab dengan Summer, hanya saja sekarang adalah jam kerjanya sebagai ajudan, dia tidak bisa seenaknya pada Summer, bagaimanapun Summer memiliki derajat yang lebih tinggi darinya.

"Kupikir ada yang merindukanku." Summer mengangkat amplop dan mengarahkannya pada jendela. Cahaya matahari menerawang surat tersebut. Harapan Summer atas perkataannya harus sirna saat ia melihat badge Danaus plexippus di tengahnya. Dua kata: surat formal. "Perasaanku sudah tidak enak."

"Ada apa?" Winter ikut memperhatikan badge tersebut.

"Tidak ada, hanya saja tidak biasanya sekolahku mengirimkan surat. Jika iya, berarti acara besar atau ujian akan dilaksanakan. Dan aku sedikit tidak menyukainya." Summer menjelaskan, seraya menaiki tangga menuju kamarnya.

"Bukankah senang bertemu teman?" Winter bertanya, tersenyum lembut.

"Begitulah. Aku yakin seratus persen ujian akan dilaksanakan. Makanya pihak sekolah mengirim surat sebagai tanda atau pemberitahuan konkrit. Secara tidak langsung ujiannya akan berbeda dengan ujian biasanya," keluh Summer. Kemudian tangannya membuka surat tersebut, membaca isinya. "Apa?" Dia sedikit terkejut setelah membacanya.

"Kenapa?" Winter memiringkan kepalanya.

"Courtesy test akan digelar besok—sangat mendadak." Summer melotot. Ia tak pernah menduga courtesy test diadakan di tengah semester, biasanya test ini dilakukan di tengah semester. Dan—satu hal yang membuatnya merasa tertekan; Niall belum pulang dari ekspedisi besar yang membuatnya harus turun tangan. Ayahnya-lah yang selalu mengantarkannya jika ada hari besar seperti glamory test, courtesy test, dan lain-lain. "Besok temani aku ya, Winter."

Winter menoleh. "Ke mana?"

"Vanezwetta*."

¹= Vanezwetta adalah nama salah satu sekolah khusus putri dan atau perempuan berpangkat bangsawan seperti Empress, Princess (Putri), Lady, Duchess, Her Royal Highness, Marchioness, Countess, Baroness, etc. (For all parts of the world; this dimension/continens)

***

Semalam Summer berkata bahwa ia gugup untuk hari ini. Jadi Summer memutuskan untuk berlatih di malam hari, bersama Winter yang menemaninya. Mungkin courtesy test terdengar remeh bagi kalian, tapi bagi seorang putri atau bangsawan, courtesy test adalah salah satu bagian mematikan dalam sekolah. Tata krama, sopan santun, etika dalam berperilaku, dan banyak lagi. Semua hal itu bahkan tercantum dalam bentuk fisik. Tebalnya hampir 10 cm. Begitu pentingnya etika dalam hidup para bangsawan.

Baiklah. Sekarang sudah waktunya untuk makan pagi. Winter melirik pintu kamar mandi yang menampilkan siluet Summer di dalamnya—tidak jelas, kok. Sedangkan dirinya beralih menatap cermin yang memantulkan dirinya dengan long dress bawah lutut berwarna ivory grey dan broken white milik Vivienne yang ternyata pas di badannya. Tentu saja harganya tidak murah. Butuh desainer khusus untuk membuatnya. Hasilnya tidak main-main. Winter terlihat sangat cantik saat memakai dress milik Vivienne tersebut.

KAPRIKORNUSWhere stories live. Discover now