Attharalexandra [HIATUS]

05 - Via (Masa lalu)

Disebuah danau, didepan panti asuhan terdapat dua orang remaja lawan jenis.

Saling berdiam, menatap luasnya danau.

Sunyi, hanya suara hembusan angin yang terdengar.

"Sekarang aku paham." Akhirnya lelaki tersebut mengucapkan sebuah kalimat, mengakhiri kesunyian.

Gadis tersebut menatap lelaki itu, dengan senyum tipis, lalu kembali menatap luasnya danau.

"Itu cuma dare, jadi jangan berharap lebih. Apalagi gue cuma anak panti, beda kasta iya, beda perasaan apalagi."

Tertampar.

Terjungkal.

Terjengkang.

Atthar tersenyum lirih, harapannya ingin dimengerti dan diperhatikan oleh seorang perempuan pupus begitu saja.

"Sebelumnya terimakasih."

"Terimakasih udah bikin aku jatuh, terimakasih udah patahin hati aku."

"Kamu, patah hati kedua setelah orang tuaku."

Naya menjadi prihatin.

"Meskipun aku belum cinta kamu, aku udah nyaman sama kamu."

Semudah itu Atthar mengungkapkan isi hatinya.

Naya diam tak bergeming sama sekali, hanya sesekali menghela napas berat.

"Lo paham gue, gue juga paham lo."

"Cukup gitu aja, jangan bikin gue jatuh cinta. Itu bisa bikin gue hancur." Jelas Naya dan pergi meninggalkan Atthar.

Atthar masih memikirkan arti di setiap kata yang Naya ucapkan.

Langkah Naya masih beberapa.

"Semakin kamu larang, aku semakin gencar bikin kamu jatuh cinta."

~

Naya lelah, ia ingin istirahat. Kalau saja bisa, mungkin ia ingin istirahat bertahun-tahun, dan akan kembali lagi ketika semuanya sudah berpihak padanya.

Biarlah ia dikatai lari dari masalah, ia hanya lelah dan butuh waktu istirahat.

Mr. Xavier

Gue kesana sekarang.
23.45

Saya menunggu.
23.47

Naya berdandan serapi mungkin, dengan pakaian serba hitam. Membuatnya semakin menunjukkan wibawanya.