Bab 1

123K 7.4K 13
                                    

Runa menghempaskan tubuhnya ke sofa. Jam sudah menujukkan pukul sebelas malam dan ia baru sampai rumah setelah tadi melakukan pemotretan dan beberapa wawancara. Badannya terasa sangat capek. Jadwalnya minggu ini benar-benar padat dan kemungkinan akan berlanjut hingga beberapa minggu kedepan.

Tapi di sisi lain, ia bersyukur jika memiliki jadwal sepadat ini. Itu tandanya karirnya sebagai aktris mengalami peningkatan, ia tidak akan di cap sebagai artis gagal dan tentunya tidak akan mengecewakan kedua orang tuanya. Baru saja ia memejamkan mata, suara menyebalkan sahabat sekaligus manajernya sudah terdengar.

"Mandi dulu sana, air hangatnya udah gue siapin," ujar Vina membuat Runa kembali terjaga.

"Udah ayo buruan, setelah itu baru tidur." Vina menarik Runa dengan tidak sabar dan mendorongnya masuk ke dalam kamarnya.

"Sabar kenapa sih." Gerutu Runa kesal.

"Ingat setelah mandi langsung tidur, besok jadwal lo juga padat," ujar Vina mengingatkan sebelum menutup pintu.

Runa menghembuskan napasnya keras. Ia menaruh tasnya di sofa lalu berjalan menuju meja riasnya. Ia mulai membersihkan wajahnya dari sisa-sisa make up. Setelah wajahnya bersih barulah ia membersihkan diri di kamar mandi.

Setelah selesai mandi Runa langsung mengeringkan rambutnya dengan hair dryer, ia memutuskan untuk keramas malam ini. Karena ia yakin, ia tidak akan sempat melakukannya besok pagi. Setelah rambutnya kering barulah Runa merebahkan dirinya di ranjang empuk miliknya, ia sudah tidak mempunyai tenaga untuk memakai skincare dan perawatan lainnya malam ini.

♡♡♡

Entah sudah berapa kali Runa menguap pagi ini, matanya masih terasa ngantuk. Tapi ia paksakan untuk bangun, karena ia ada jadwal kerja pagi ini.

"Sarapan dulu, biar ngantuknya hilang." Vina memasuki mobil sambil memberikan sekotak sandwich di pangkuan Runa.

"Thanks," ujar Runa lalu mulai memakan sandwichnya. Baru saja Runa makan sesuap, tapi ia sudah malas untuk melanjutkan setelah melihat apa yang Vina makan sekarang.

"Gue boleh minta sesuap nggak?" tanya Runa memelas sambil mengintip mie instan yang dipegang oleh Vina.

"Nggak!" jawab Vina dengan tegas.

"Pelit amat." Gerutu Runa.

"Gapapa sih kalau lo mau minta, tapi nanti malem kita ngegym ya?" Vina mulai mengeluarkan senjata ampuhnya agar Runa tidak bisa berkutik.

"Ehmm... sandwich ini udah cukup kok buat gue," ujar Runa sambil memakan kembali sandwichnya. Sedangkan Vina sudah terkikik geli, karena lagi-lagi ia bisa membuat Runa tidak berkutik.

Setelah selesai sarapan mereka segera menuju salah satu stasiun televisi, karena Runa akan menjadi bintang tamu salah satu acara di sana.

"Nggak ada yang ketinggalan kan?" tanya Vina mengingatkan Runa. Ia sudah hafal jika Runa adalah anak yang teledor jika menyangkut barang-barang penting miliknya.

"Enggak kok, ayo masuk."

Mereka segera berjalan memasuki gedung perusahaan. Saat masuk, sudah ada beberapa karyawan yang menyapa Runa. Runa pun membalasnya dengan tersenyum ramah, itu adalah salah satu sifat aslinya. Ia tidak pernah berpura-pura baik atau ramah di depan orang lain. Maka dari itu ia tidak pernah dianggap sebagai artis yang sombong.

Scandal With YouWhere stories live. Discover now