Somebody That I Used to Know

15 2 0
                                    

"You can get addicted to a certain kind of sadness."
Gotye ft. Kimbra
___

"Karin." Kau jabat tanganku sembari tersenyum singkat, bersikap formal meski situasi tidak seformal itu. Begitu tautan tangan kita terlepas, senyum itu hilang. Lantas kau mengambil tempat duduk tepat di seberangku, di sebelah Kevin—teman kantor yang cukup akrab denganku belakangan. Sekejap tadi aku seperti terbakar, sewaktu tanganmu yang halus menjabat tangan kasarku dengan mantap, seakan-akan itu bukan masalah besar, dan sepertinya memang bukan.

Aku terpaku, dengan jejak senyum pahit yang masih tertinggal. Alih-alih merasa canggung, kau sepertinya menikmati pertemuan ini dengan santai. Matamu tidak berlarian ke sana ke mari menghindariku, justru kembali tersenyum tipis tatkala netra kita bertemu di titik yang sama. Kau seperti menghadapi pertemuan pertama dengan orang asing, dan kini, kau seolah-olah baru saja berkenalan denganku.

"Gue tau cewe gue cantik, Gan. Tapi nggak usah segitunya kali, Lo." Kevin mendengkus, mengibas-ngibaskan kedua tangannya di depan wajahku. Aku bahkan tidak menyadari bahwa sejak tadi, pandanganku belum terlepas darimu.

Benar, kau memang cantik. Bahkan setelah enam tahun kita berpisah. Waktu berteman baik denganmu, tidak sedikitpun menyentuhmu sejak terakhir kali itu. Lagi-lagi aku hanya memasang senyum pahit, agak malu karena ketahuan memandangimu sejak tadi.

"Dih, bukan gitu. Tadi gue pikir dia temen sekolah gue dulu, ternyata bukan." Semoga tidak terlambat bagiku untuk membuat alasan.

"Ngeles aja, si Kambing. Awas, ya, kalo tiba-tiba nikung!" ancam Kevin sambil terkekeh, lantas menoleh ke arah Karin. "Maklum, Yang. Gani udah enam tahun jomblo, nggak bisa move on dari mantannya."

Tamat sudah. Hilang mukaku di hadapan semua orang. Kalau tahu Karin-lah orangnya, mana mungkin aku setuju dengan pertemuan ini. Perhatian orang-orang yang ada di meja itu kini mengarah padaku. Kevin, Karin, dan Ambar yang sedang duduk di sebelahku. Kalau tahu begini, aku tidak akan ikut-ikutan Ambar memprovokasi Kevin untuk memperkenalkan pacarnya pada kami. Kalau sudah begini, aku cuma bisa diam dan merutuki diri sendiri.

Ambar, Kevin, dan aku bekerja di satu divisi yang sama selama bertahun-tahun. Sebenarnya, kami berenam, tetapi tiga yang lain pasti berpindah divisi atau resign dari pekerjaan, sehingga yang bertahan dalam pertemanan ini hanya kami bertiga saja. Kebetulan kami bertiga juga sama-sama single, jadi, setiap kali bosan dari pekerjaan, atau jenuh di akhir minggu, kami akan memutuskan untuk hangout bersama seperti sekarang. Setidaknya sampai sebulan yang lalu. Kevin mendadak selalu sibuk dan susah diajak main bareng, Ambar pun berinisiatif menginterogasi Kevin sampai akhirnya dia mengaku bahwa dia sudah punya pacar. Ambar kekeuh ingin dikenalkan dengan perempuan idaman Kevin—tadinya aku juga ikut-ikutan penasaran. Sekarang, rasanya aku menyesal sudah penasaran.

"Ih, nggak boleh gitu, Vin. Gani emang goblok sih, tapi, udah enam tahun masa nggak ada cari cewek baru. Sama gue aja, gimana?" ujar Ambar sambil mengedip-ngedipkan mata. Aku tahu gadis itu cuma bercanda. Apalagi terselip hinaan dalam kalimatnya yang asal ceplos itu, sehingga aku hanya membalasnya dengan tawa.

Aku melihatmu ikut tertawa, seakan-akan tidak terganggu sama sekali dengan fakta bahwa sudah enam tahun sejak terakhir kali itu, dan aku masihlah Gani yang sama. Bahwa enam tahun, aku tanpamu.

Sementara itu, di kepalaku berputar-putar ingatan sewaktu kita masih bersama. Aku ingat bahwa kau berkata padaku, bersama denganku membuatmu merasa begitu senang, amat senangnya sampai-sampai kau bisa saja mati. Kala itu, aku yakin bahwa kau memang orang yang tepat, bahwa memang engkaulah yang selama ini aku cari untuk menempati ruang kosong di kehidupanku. Meskipun aku merasa asing dan kesepian berada di tengah teman-temanmu, dan itu agak menyakitkan, tetapi aku terlalu mencintaimu. Aku masih ingat persis bagaimana rasanya. Aku seperti alien di tengah teman-temanmu, bahkan setengah tidak dianggap. Kupikir, aku bisa mengatasi itu semua karena ada kau di sampingku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANTHEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang