Bab 3

65 33 9
                                    

[Di atas visualisasi dari seorang Aris😅]

Happy reading ❤️

__________________________

Dara memasuki area sekolah, yang dimana beberapa pasang mata menatapnya. Ada tatapan sinis, iri, kagum, dan banyak tatapan lainnya. Dara yakin pasti yang terjadi di Instagram waktu itu sudah tersebar dimana-mana. Mengingat setelah Kenzo memberi komentar, banyak yang mem-follow akun nya. Tak sedikit pula Dara mendapat pesan dari mereka. Kebanyakan pesan itu berisi hujatan dan hinaan, tapi ada juga yang mendukung Dara.

"Daraaaaaa!"

"Anjir lo kemana kemaren ha?" tanya Krisy yang langsung menghampiri Dara ketika perempuan itu hendak memasuki kelas.

"Lah emang bella gak ngasih tau kalo gue sakit?"

"Gue ngasih tau kok, Krisy nya aja yang pikun" sergah Bella.

Sedangkan Krisy hanya memberikan cengiran khasnya. "Ya mangap."

"Maap woy maap," ujar Bella.

Iya, kemarin Dara tidak masuk sekolah karena ia sakit. Dan kemarin juga Arka sudah resmi menjadi siswa SMA Meganesa.

"Tumben lo pake sweater, Dar?" tanya Lysa heran.

Dara yang hampir tak pernah memakai sweater atau jaket ke sekolah tentu membuat teman-temannya terheran.

"A-ah gu-gue kan abis sakit kemaren.Jadi gue pake sweater, hehe," jawab Dara dengan gugup.

Mereka gak boleh tau, batin Dara.

"Ohhh gitu, Okok."

Mereka berempat memasuki kelas karena  Pak Irham - guru olahraga - sudah diperjalanan menuju kelas.

"Adara, kenapa kamu pakai sweater? Kamu sakit?" tanya Pak Irham.

"I-iya pak, lagi kurang enak badan,"jawab Dara yang dibalas anggukan oleh Pak Irham.

Materi pun segera dibahas sebelum semua murid ke lapangan untuk praktek.

Satu jam telah usai saatnya untuk murid kelas X-IPS unuk berganti pakaian dan menuju lapangan.

Dara tidak ikut olahraga karena Pak Irham melarangnya. Padahal Dara ingin bergabung dengan teman-temannya. Dara tak bisa membantah pak Irham dan kini ia terduduk di pinggir lapangan, tepat dibawah pohon rindang.

"Hai."

Dara menoleh saat merasa ada seseorang yang duduk disampingnya. Dan mengernyit merasa tak asing dengan orang itu, tapi dimana dan kapan bertemu ia tidak ingat.

"Lo yang waktu itu ketabrak sama gue kan?" tanya lelaki itu.

Dan Dara baru teringat kejadian beberapa waktu lalu, dimana ia yang akan ke toilet bersama teman-temannya, ia menabrak seseorang. Dan orang itu adalah...

"Gue Aristide Keano. Panggil aja Aris," ucapnya seraya mengulurkan tangannya ke arah Dara.

"Adara," jawab Dara singkat sembari menyambut uluran tangan Aris.

Jika boleh Dara jujur, laki-laki yang kini berada dihadapannya sangat tampan. Kulitnya putih bersih,hidung mancung, bibir yang merah alami, alis hitam yang lebat, serta mata coklat cerahnya. Sungguh sangat sempurna dimata Dara.

"Hey!"

Dara tersentak lalu mengerjapkan mata beberapa kali membuat lelaki didepannya terkekeh.

"Gue tau gue ganteng, tapi gak usah terpesona gitu. Nanti suka."

ADARA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang