13. Swipe Right

52 5 0
                                    

Dea mengetuk layar ponselnya beberapa kali. Bagaimana cara bertanya kelanjutan hubungan William dan Diana tapi tanpa terkesan ingin mencampuri urusan pribadinya.

Semenjak kejadian di rumah sakit Dea belum bertemu langsung dengan William. Mereka hanya bertukar pesan singkat atau telpon sebelum tidur. Obrolan mereka juga hanya tentang keadaan William.

"Lo itu pacarnya wajarlah lo tanya masalah ini, De."

"Kalo menurut aku sih engga penting lagi ditanya, ini urusan mereka bukan urusan kamu."

"Loh gimana bukan urusan Dea, Wewe itu pacarnya Dea. Urusan ini bisa jadi penentu masa depan hubungan Dea sama Wewe juga."

Dea melakukan panggilan grup bertiga bersama Kara dan Bella. Seperti biasa Kara dan Bella akan beradu argumen.

"Udah udah pokoknya Dea harus tanya ke Wewe gimana hubungan dia sama Diana."

"Ih tapi-"

"NO DEBAT!" putus Kara sebelum ia beralih membicarakan masakan ibu Dea yang sangat ia rindukan.

"Aku hari ini udah dibolehin pulang sama dokter."

Dea buru-buru mengakhiri obrolan bersama Bella dan Kara begitu melihat notifikasi pesan yang masuk.

"Oke aku ke rumah sakit sekarang ya," balas Dea.

.....

Dea menyesali keputusannya untuk menjemput William di rumah sakit begitu melihat Diana sedang ngobrol dengan ibu William. 

Dea hanya menjawab pertanyaan semua orang dengan singkat. Biar saja biar mereka tahu kalau Dea tidak suka dengan keadaan ini. 

"Kamu mau minum apa?" tanya William lembut. Ia tahu pacarnya sedang tidak baik-baik saja, bagaimana tidak mantan pacarnya ikut menjemput bahkan mengantar sampai rumah.

"Aku mau pulang aja."

"Loh jangan buru-buru dong, mama baru aja pesan makanan. Kita makan sama-sama ya."

"De, sini ikut eyang."

Dea mengikuti eyang ke arah dapur. Eyang menuangkan air putih dingin, Dea butuh mendinginkan pikiran begitu pikirnya.

"Diana sudah menjelaskan semua, De. Dia kabur karena malu ayahnya punya banyak hutang dan tidak mau nantinya menjadi beban untuk Wewe."

"Terus dengan mudah keluarga ini memaafkan dan menerima Diana lagi?"

"Itulah yang eyang sayangkan, kenapa mereka izinin Diana untuk masuk lagi ke keluarga ini. Eyang sendiri engga sreg."

"De, aku mau bicara sebentar."

"Ya sudah eyang ke depan dulu."

"Kamu marah?"

"Menurut kamu gimana?"

"Diana udah jelasin semuanya, De."

"Terus? kamu mau balikan sama dia?"

"Engga, engga gitu. Aku udah jelasin kalo udah gak ada perasaan apa-apa lagi ke dia dan dia bilang dia ngerti dan gak minta untuk balikan. Diana cuma minta keluarga ini engga marah lagi dan berteman dengan kami. Gitu."

"Teman? Menurut aku yang dia lakuin lebih dari teman deh. Aku tanya mana teman kamu yang lain yang jemput dan antar kamu hari ini, gak ada kan? Karena dia perlakukan kamu lebih dari teman dan aku engga nyaman dengan itu. Dan ngeliat gimana keluarga kamu memperlakukan dia tuh bikin aku cemburu sekaligus takut. Gimana kalo mereka nerima Diana lebih dari sekedar teman dan kalian akan ninggalin aku."

SWIPE RIGHT!Where stories live. Discover now