"RADJA DIKABARKAN SUDAH LAMA JALIN HUBUNGAN DENGAN QUEEN. PACARAN DIAM-DIAM?"

"MUNGKIN KAH RADJA YANG MENGEJAR QUEEN ATAU MALAH SEBALIKNYA?"

Masih banyak lagi berita gosip yang beredar, bahkan beritanya makin dibuat-buat, dan membuat seolah-olah Queen lah yang murahan. Untungnya Queen tidak terlalu mengambil pusing masalah ini, nyawa para penggosip dan penyebar fitnah itu masih aman, thanks to God.

"Aaaaaaaakh! I...itu!" Seorang siswi berteriak heboh dan memukul-mukul lengan temannya yang tengah makan disampingnya sembari menunjuk ke arah pintu kantin dengan gila

Kehebohan itu mengundang banyak penasaran dari siswa dan siswi di dalam kantin. Dan saat mereka menengok kearah pintu masuk kantin, jeritan demi jeritan saling bersahut-sahutan. Pasalnya di pintu masuk kantin muncul anak-anak Kingdom--as Radja, Morgan, Raihan, Rio, Alam, Bagas and Mario

"Ya Tuhan, king and prince sekolah muncul dikantin"
"Nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan"
"Mau meleleh adek mas!"
"Ganteng setengah metong"
"Selama bertahun-tahun gua sekolah disini dan baru kali ini gua liat anak-anak Kingdom masuk kantin pake formasi full"
"Andaikan gua jadi cewek beruntung yang ada ditengah-tengah mereka"
"Lama-lama gua ngeces gegara mereka"
"Bukannya anak-anak Kingdom biasanya makan di rooftop ya?"
"Iya ya, tumben banget anak-anak Kingdom masuk kantin pake formasi lengkap"
"Bodo amat, yang penting sekarang mereka ada dikantin, lengkap lagi"

Sementara kehebohan itu berlangsung Queen tetap tidak perduli, wanita itu hanya duduk manis sambil membaca buku menunggu pesanannya. Tiba-tiba saku rok Queen bergetar, kakeknya menelpon.

"Hello grandpa"
"..."
"Oh ok, Queen kesana sekarang"

Queen berlari kecil kearah stand makanan dan meng-cancel pesanannya, pasalnya ia tengah buru-buru.

"Eeeh, permisi Mbok, saya mau batalin pesanan yang tadi soalnya saya lagi buru-buru. Ini uang buat pesanan yang udah jadi, kembaliannya ambil aja" Queen berucap cepat lalu berlari keluar kantin dengan botol minuman dan buku-buku ditangannya. Sementara ibu kantin tengah mengangkat tinggi mi ayam pesanan Queen yang sudah setengah jadi beserta satu lembar uang
Rp.100.000,00 sambil melongo, mau memanggil tapi anaknya sudah menghilang dibalik pintu sebelah timur, pintu yang berlawanan dengan pintu yang dimasuki oleh Radja dan kawan-kawan.

* * *


"Ja, mana anaknya? Lo bilang dia ada dikantin" bisik Rio kepada Radja

"Ya mana gua tau. Orang gua taunya dia pasti ada dikantin, tapi kok ini gak ada yah?" Ucap Radja sambil mengedarkan pandangannya keseluruhan penjuru kantin

"Gua nanya lo, lo malah balik nanya. Dasar gembel!" Kesal Rio

"Yaudah lah ya balik lagi aja. Orang yang dicari juga gak ada," ceplos Raihan

"Eh ntar dulu, gua mau beli snack. Soalnya stok gua dah abis semua ditelen ama SETHAN!" Morgan menekankan kata 'setan' sambil melihat Alam dengan tatapan permusuhan. Sementara Alam pura-pura tidak tahu dengan apa yang dibicarakan Morgan, ia hanya memasang tampang polos, lugu dan tak berdosa, membuat Morgan bertambah jengkel dengan manusia laknat yang satu ini.

"Muka lo terlalu berdosa buat masang tampang polos!" akhirnya kata-kata mutiara Morgan keluar juga

"Sialan!" umpat Alam

Sekitar 15 menit menunggu Morgan belanja cemilan, kini mereka tengah berjalan kembali ke rooftop, tongkrongan mereka disekolah. Koridor-koridor sekolah sepi karena sebagian besar orang-orang ada dikantin. Kini anak-anak Kingdom tengah berjalan dengan tenang di koridor kelas, sampai mereka melewati tangga,

Bruuuk!

Mario ditabrak oleh seorang siswi yang berlari turun dari tangga lantai dua. Handphone Mario yang tengah memperlihatkan game, tergeletak di lantai beserta earphone putih. Tak jauh dari handphone nya ada botol minuman kemasan beserta buku-buku yang juga tergeletak, tak lupa siswi yang menabrak Mario juga jatuh terduduk di dekat tangga.

"I'm sorry. gua gak liat, soalnya lagi buru-buru" ucap siswi itu sambil mengumpulkan buku-bukunya, tak lupa sampah botol plastik kemasan miliknya juga ia pungut.

Sementara Mario sudah mengambil handphone dan earphone nya, lalu memberi pandangan dingin kepada siswi yang menabraknya, yang saat ini tengah sibuk mengumpulkan buku-bukunya.

Setelah semua buku sudah ia kumpulkan, siswi itu berdiri dihadapan Mario yang masih memberinya tatapan dingin, perbedaan antara 180 cm dan 165 cm sangat kentara disini. Saat siswi itu menyugar rambutnya kebelakang dan mendongak menatap Mario, memperlihatkan wajahnya, entah bagaimana Mario seolah tersihir dan membeku ditempat.

Dihadapannya kini ada seorang wanita yang sangat cantik, sampai ia tak tau harus mendeskripsikannya seperti apa, tengah menatapnya dengan tatapan sedikit bersalah. Dan wanita itu adalah Queen, wanita yang sudah mereka cari kesana kemari.

Mario jatuh kedalam keheningan. Ia menatap dalam kearah Queen. Bukan hanya Mario, tapi Morgan, Raihan, Rio, Alam, Bagas bahkan Radja yang sebelumnya sudah pernah bertemu Queen, tetap jatuh kedalam pesona milik Queen.

Ketujuh orang pria itu diam membatu, menghadap Queen. Sementara yang ditatap, hanya menatap ketujuh orang pria itu dengan aneh dan alis yang terangkat sebelah, ia kemudian berlalu pergi, meninggalkan ketujuh pria yang sudah ia cap sebagai orang aneh.

Mereka bertujuh masih belum bergeming. Mereka masih memandangi kepergian Queen yang buru-buru.

"Ja, gua kayaknya ada di surga dah, soalnya barusan gua ngeliat bidadari" Rio menepuk-nepuk pundak Radja

"Gak usah ngimpi lo. Lo terlalu berdosa buat masuk surga, ntar yang ada lo malah nyampah lagi disana. Ya Allah cantik banget calon ibu dari anak-anaknya Radja" ucap Radja yang masih sempat-sempatnya menistakan Rio.

"God..." Bagas terpesona, sangat terpesona, siapa sih yang mampu menolak kecantikan Queen.

"Tuhan pasti menciptakan dia dengan senyuman," Raihan saat ini tengah masuk mode puitis

"Suaranya calon istrinya Alam" ucap Alam dengan dialeg sunda nya.

"Cantik parah," Morgan melongo menatap kepergian Queen

"Cantik," setelah membatu sekian lama, akhirnya Mario bersuara juga. Sontak ucapannya itu menyadarkan keenam abangnya dari keterpesonaan mereka, lalu serentak menatap Mario dengan tatapan terkejut dan tidak percaya. Mario! Seorang Mario Denandra, orang yang menyandang gelar triplek bontot. Mario yang cuek parah ama cewek, sampe-sampe orientasi seksualnya diragukan sama semua orang barusan muji cewek dan bilang dia cantik! Ya Tuhan tanda-tanda apa ini?

V O T E ! ! !

SAVAGE QUEENUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum