🐾masalah apalagi ini

213 17 0
                                    

HAPPY READING ❤️
-
"Kamu tau? kesalahan kamu tak sebanding dengan kesalahan saya"

"Bang (SAT)"
-

"Kamu mau ya bertemu orang tua saya!?"

Blurrs

Aku menyemburkan air dari dalam mulut ku mendengar ucapan pak Satria yang membuat ku terkaget-kaget.

"Apa?"

Tapi aku lebih terkaget lagi saat melihat semburan ku malah mengenai kemeja nya. Malah tepat di dada lagi.

Sadar akan kesalahan ku aku berdiri dan mengambil tissue yang memang sudah di sediakan di atas meja, menunduk mencoba membersihkan kemejanya.

"Duhh maaf pak, saya gak sengaja" ujar ku masih berusaha membersihkan kemeja nya, dia hanya diam, membuat ku semakin panik saja. Ku dongak kan kepala ku melihat wajah nya.

Deg

Wajah kami sangat dekat, bahkan aku bisa merasakan nafas hangat nya menerpa wajah ku. Untuk beberapa detik kami hanya diam menyelami mata masing-masing. Kenapa Aku merasa sudah pernah melakukan ini?

"Maaf"

Dia bergumam lirih bahkan hampir tak terdengar

Aku kembali ke posisi ku, menormalkan detak jantung ku yang tak baik-baik saja.

Hening

Aku tak tau apa yang harus ku katakan
Canggung? Tentu saja
Tapi jika di biarkan hening seperti ini sampai kapan kelarnya coba.

"Hem-- m-maaf atas kecerobohan saya pak. Itu diluar kesengajaan saya" ucap ku malah terkesan gugup.
Dia memperhatikan sebentar kemeja nya lalu beralih menatap ku.

"Kamu tau? kesalahan kamu tak sebanding dengan kesalahan saya"

"Hah?" Aku menatap nya bingung,
Sungguh aku tak mengerti maksudnya.

"ah ya, soal yang tadi mari kita lanjutkan. Sampai dimana tadi?"
Ucapan nya jelas sekali mengalihkan pembicaraan

"Sampai 'saya harus bertemu dengan orang tua bapak' "

"Ah iya itu, Kita ganti rencana dari rencana kita di awal, oke"

"Maksud bapak?"

"Begini, Rencana di awal kamu hanya menjadi kekasih saya saat bersama Jenifer, tapi sekarang tolong bantu saya yang ini, berpura-pura lah menjadi kekasih saya di depan Jenifer dan keluarga saya. Ya?"

"Loh kenapa harus begitu, ini sudah di luar kesepakatan kita pak, mau berapa banyak lagi orang yang harus kita bohongi"

"Ini juga di luar ekspektasi saya, Jenifer membuat seolah-olah dia yang menjadi korban di depan keluarga saya, dan sekarang keluarga saya ingin bertemu kamu"

"Tapi pak, Berbohong bukan solusi. sepandai-pandainya nya kita menyimpan bangkai akan terbau juga kan, nah begitu juga dengan kebohongan, lambat laung semua orang akan tau, coba bapak pikir apakah setelah ini kepercayaan orang ke bapak tidak akan hilang?"

"Saya mohon kamu bantu saya, jika kamu tak suka berbohong anggap saja ini bukan lelucon"

"Maksud bapak?" Dia memajukan wajahnya agar lebih dekat dengan ku
"Apa perlu saya mengajak kamu menjadi kekasih saya sekarang!"

Siall, Kenapa dia hobi sekali membuat jantung ku berdegup cepat. Aku Hela nafas berat mencoba menstabilkan detak jantung ku.

"Berjanji lah kebohongan ini tak akan lama" jawab ku setelah berfikir matang-matang, memang ini tidak bagus sama sekali tapi mau bagaimana lagi aku sudah terlalu banyak berhutang Budi padanya, anggap saja sebagai balasan dari kebaikan nya kepada ku.

Bang (SAT)Where stories live. Discover now