19. [A MAZE]

902 160 38
                                    

"Apa anda tidak ingin mempertimbangkannya sekali lagi Dokter Kim?" Senyum ramah dari seorang paruh baya yang mampu ikut menerbitkan tarikan di birai lawan bicaranya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Apa anda tidak ingin mempertimbangkannya sekali lagi Dokter Kim?" Senyum ramah dari seorang paruh baya yang mampu ikut menerbitkan tarikan di birai lawan bicaranya. Taehyung menggeleng sembari mengambil berkas pasien yang disodorkan sang atasan. Tetap berusaha sebaik mungkin untuk menjadi sopan manakala sang ketua tak bosannya membahas hal serupa.

"Saya sudah memiliki seorang di hati saya, Ketua Cha," balas Taehyung sebelum membaca berkas yang di sodorkan tadi.

"Ya, aku sudah tahu kau pasti akan menjawab hal yang sama." Tertawa seolah tidak mempermasalahkan penolakan Taehyung, agaknya pria paruh baya berkaca mata tersebut sudah hapal di luar kepala akan jawaban satu ini. "Wanita itu sangat beruntung mendapatkan hati anda, bahkan Dokter Joo yang terkenal akan kecantikannya pun anda tolak."

Tertawa menanggapi Taehyung membalas, "Saya hanya memiliki satu nama di hati saya. Itu saja, saya hanya mencoba menjaga hati saya untuknya. Saya hanya ingin membuktikan keseriusan saya."

"Saya benar-benar bangga pada anda. Di luar sana banyak pria yang sudah memiliki pasangan mencoba mengambil perhatian Dokter Joo. Sedangkan anda Dokter Kim, Dokter Joo terlihat menaruh perhatian pada anda tapi anda tidak mempedulikannya."

"Itu hanya perasaan ketua saja. Perhatian Dokter Joo hanya sekedar peduli pada juniornya."

"Dokter Kim, anda sangat tidak peka sebagai seorang pria muda. Jangan-jangan anda selama ini tidak menyadari bahwa telah mematahkan banyak hati karena pernyataan anda."

Kim Seokjin hanya mampu termangu, menyandarkan punggung tegapnya pada dinding. Memejamkan mata tangannya bersedekap, gelak tawa dari mereka yang ada di balik dinding terdengar kian surut. Memutar kilas balik beberapa menit silam ketika ia tidak sengaja mendengar percakapan Taehyung dan atasannya. Sungguh, Seokjin tidak ada niat mencuri dengar. Ia hanya datang di saat tidak tepat, memaksanya harus menunggu sang tamu yang datang lebih awal untuk menyelesaikan urusan terlebih dulu.

Seokjin terbuai dengan pikirannya, menggulang kembali ucapan Taehyung lebih dari satu kali. Tidak perlu menerka, Seokjin tahu siapa sosok yang di maksudkan pria tadi. Tidak lain dan tidak bukan adalah istrinya. Tidak menyangka jika Kim Taehyung benar-benar mencintai sosok istrinya sejauh itu. Mempertanyakan pada diri sendiri, apakah Taehyung benar-benar pria yang tepat untuk Yeon Ah dan Yoosun suatu saat nanti?

"Oh, Tuan Kim." Membuka mata, Seokjin pun menoleh pada seorang paruh baya berkaca mata lengkap dengan snelli yang melekat gagah di tubuhnya. "Apakah anda sudah lama menunggu?" tanya pria yang baru saja keluar dari ruangan Taehyung barusan.

Menarik birainya untuk tersenyum Seokjin menjawab dengan sopan, "Tidak, saya baru saja sampai."

"Oh, syukurlah. Saya khawatir jika saya sudah membuat anda menunggu terlalu lama. Apakah anda memiliki keperluan dengan Dokter Kim Taehyung?"

"Ya, saya memiliki janji dengan Dokter Kim."

"Kalau begitu silakan masuk. Maaf sudah mengulur waktu berharga anda dengan omong kosong saya."

IN A BINDWhere stories live. Discover now